| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Bolehkah Kita Merayakan Natal pada Masa Adven?

Hari ini kita memasuki Minggu Adven yang kedua. Setelah Minggu Adven kedua ini, banyak Gereja Kristen Protestan akan merayakan Natal sebelum tanggal 25 Desember. Bagaimana sikap kita, orang Katolik, terhadap undangan dan ajakan untuk merayakan Pesta Natal pada masa Adven? Kita hendaknya mempunyai sikap tegas terhadap pesta Natal sebelum tanggal 25 Desember dengan mengatakan “tidak”. Kita hendaknya menghindari sikap kompromi dengan alasan demi persahabatan atau tidak ada kesempatan lagi merayakannya setelah tanggal 25 Desember karena banyak orang akan mengadakan liburan.

Gereja Katolik melarang pesta Natal pada Masa Adven karena Masa Adven merupakan masa pertobatan, sebagai persiapan menyambut kedatangan Tuhan. Bertobat berarti kita meratakan hati kita yang lekuk-lekuk oleh rupa-rupa dosa, seperti kebencian, irihati, dan dendam dengan cara menerima Sakramen Pengampunan Dosa di lingkungan-lingkungan atau di gereja. Dalam Sakramen Tobat itu, kita tidak hanya menyesali dosa-dosa kita, tetapi kita juga membuka diri terhadap pimpinan Roh Kudus sehingga kita mau diubah untuk menjadi manusia baru. Terus menerus berusaha menjadi manusia baru merupakan persiapan yang pantas untuk menyambut kedatangan Sang Raja ke dalam jiwa dan hati kita. Karena itu, perayaan Natal yang sangat meriah dan hebat, tetapi tanpa pertobatan adalah tidak berarti dan kosong. Dengan kata lain, kehilangan adven berarti kehilangan Natal, karena kita kehilangan sukacita Natal yang sesungguhnya, yaitu Lahir Baru di dalam Tuhan.

Supaya Natal sungguh bermakna, marilah kita menggunakan Masa Adven ini sebagai sebuah kesempatan yang indah untuk meluruskan hidup kita sebagai jalan untuk menyambut kedatangan Raja dari segala Raja. Yohanes Pembaptis mengulangi seruan Nabi Yesaya untuk menyongsong kedatangan Yesus Kristus, Sang Mesias : “... ada suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya” (Markus 1:3). Tuhan memberkati!


(Romo Felix Supranto, SS.CC).

Sumber:

http://www.reginacaeli.org/index.php?option=com_content&view=article&id=748:suara-gembala&catid=159:edisi38&Itemid=165

Rabu, 07 Desember 2011 Pw St. Ambrosius, Uskup dan Pujangga Gereja

Rabu, 07 Desember 2011
Pw St. Ambrosius, Uskup dan Pujangga Gereja

“Kristus adalah segala-galanya bagi kita” (St. Ambrosius)


Antifon Pembuka

Tuhan bersabda, “Seorang imam akan Kuangkat bagi-Ku. Ia setia pada-Ku dan bertindak menurut maksud dan keinginan-Ku.”

Doa Pagi

Puji syukur kepada-Mu ya Bapa, sebab barangsiapa bersatu dengan-Mu akan beroleh kekuatan. Semoga aku berani membuka telinga hatiku, supaya dapat mendengar seruan-Mu dalam peristiwa hidup yang terkadang terasa jauh dari-Mu. St. Ambrosius, doakanlah aku. Amin.

Israel putus asa karena merasa ditinggalkan oleh Allah mereka. Namun, nabi mengingatkan bahwa Sang Pencipta adalah kekal. Ia adalah sumber kekuatan yang diperbarui bagi mereka yang memerhatikan kehendak ilahi. Kita pun bisa merasakan hal ini.

Bacaan dari Kitab Yesaya (40:25-31)

"Tuhan yang mahakuasa memberikan kekuatan kepada yang lelah."


Yang Mahakudus berfirman, “Dengan siapa kalian hendak menyamakan Daku? Siapa yang setara dengan Daku? Arahkanlah matamu ke langit dan lihatlah! Siapa yang menciptakan semua bintang itu? Siapa yang menyuruh mereka ke luar seperti tentara, sambil memanggil nama mereka masing-masing? Tidak ada satu pun yang tidak hadir, sebab Dia itu Mahakuasa dan Mahakuat. Hai Yakub, hai Israel, mengapa engkau berkata begini, ‘Hidupku tersembunyi dari Tuhan, dan hatiku tidak diperhatikan Allahku?’ Tidakkah engkau tahu, dan tidakkah engkau mendengar? Tuhan itu Allah yang kekal, yang menciptakan alam semesta. Tuhan tidak menjadi lelah dan tidak menjadi lesu. Pengertian-Nya tidak terduga. Tuhan memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada mereka yang tidak berdaya. Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung. Tetapi orang yang menanti-nantikan Tuhan mendapat kekuatan baru. Mereka seumpama rajawali yang terbang tinggi dengan kekuatan sayapnya. Mereka berlari dan tidak menjadi lesu. Mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = c, 2/2, PS 835
Ref. Puji, jiwaku, nama Tuhan, jangan lupa pengasih Yahwe.
Ayat. (Mzm 103:1-2.3-4.8-10)

1. Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah Tuhan, hai jiwaku, janganlah lupa akan segala kebaikan-Nya!
2. Dialah yang mengampuni segala kesalahanmu, dan menyembuhkan segala penyakitmu! Dialah yang menebus hidupmu dari liang kubur, dan memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat!
3. Tuhan adalah pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia. Tidak pernah Ia memperlakukan kita setimpal dengan dosa kita, atau membalas kita setimpal dengan kesalahan kita.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Tuhan akan datang menyelamatkan umat-Nya. Berbahagialah orang yang menyongsong Dia

Dalam Yesus, kebijaksanaan Allah hadir dan dapat dipelajari. Sebab itu, Yesus mengundang para pencari kebijaksanaan sejati untuk datang kepada-Nya. Ayo, kita pun datang kepada-Nya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (11:28-30)

"Datanglah kepada-Ku kalian yang letih lesu."

Sekali peristiwa bersabdalah Yesus, “Datanglah kepada-Ku, kalian semua yang letih lesu dan berbeban berat. Aku akan memberikan kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah-lembut dan rendah hati. Maka hatimu akan mendapat ketenangan. Sebab enaklah kuk yang Kupasang, dan ringanlah beban-Ku.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


Merasa lelah atau letih adalah pengalaman yang biasa dan normal. Ada banyak alasan orang mengalami kelelahan. Dalam situasi yang demikian, orang butuh istirahat. Yesuslah, tempat istirahat yang paling tepat. Dalam diri-Nya, kita mendapatkan ketenangan dan kedamaian.

Doa Malam


Yesus yang lembut dan rendah hati, ajarilah aku supaya dapat menerima kesulitan dan pencobaan dengan hati gembira, sehingga dapat disebut pengikut-Mu yang sejati. Engkaulah kekuatan dan Juruselamatku. Amin.


RUAH

Selasa, 06 Desember 2011 Peringatan Santo Nikolas dari Myra, Uskup dan Pengaku Iman

Selasa, 06 Desember 2011
Peringatan Santo Nikolas dari Myra, Uskup dan Pengaku Iman

Nikolas lahir di Parara, Asia Kecil dari sebuah keluarga yang kaya raya. Sejak masa mudanya ia sangat menyukai cara hidup bertapa dan melayani umat. Ia kemudian menjadi seorang imam yang sangat disukai umat. Harta warisan dari orangtuanya dimanfaatkan untuk pekerjaan-pekerjaan amal, terutama untuk menolong orang-orang miskin. Sebagai imam ia pernah berziarah ke Tanah Suci. Sekembalinya dari Yerusalem, ia dipilih menjadi Uskup kota Myra dan berkedudukan di Lycia, Asia Kecil (sekarang: Turki). Santo Nikolas dikenal di mana-mana. Ia termasuk orang kudus yang paling populer, sehingga dijadikan pelindung banyak kota, provinsi, keuskupan dan gereja. Di kalangan Gereja Timur, ia dihormati sebagai pelindung para pelaut; sedangkan di Gereja Barat, ia dihormati sebagai pelindung anak-anak, dan pembantu para gadis miskin yang tidak mampu menyelenggarakan perkawinannya. Namun riwayat hidupnya tidak banyak diketahui, selain bahwa ia dipilih menjadi Uskup kota Myra pada abad keempat yang berkedudukan di Lycia. Ia seorang uskup yang lugu, penuh semangat dan gigih membela orang-orang yang tertindas dan para fakir miskin. Pada masa penganiayaan dan penyebaran ajaran-ajaran sesat, ia menguatkan iman umatnya dan melindungi mereka dari pengaruh ajaran-ajaran sesat.

Ketenaran namanya sebagai uskup melahirkan berbagai cerita sanjungan. Sangat banyak cerita yang menarik dan mengharukan. Namun tidak begitu mudah untuk ditelusuri kebenarannya. Salah satu cerita yang terkenal ialah cerita tentang tiga orang gadis yang diselamatkannya: konon ada seorang bapa tak mampu menyelenggarakan perkawinan ketiga orang anak gadisnya. Ia orang miskin. Karena itu ia berniat memasukkan ketiga putrinya itu ke tempat pelacuran. Hal ini didengar oleh Uskup Nikolas. Pada suatu malam secara diam-diam Uskup Nikolas melemparkan tiga bongkah emas ke dalam kamar bapa itu. Dengan demikian selamatlah tiga puteri itu dari lembah dosa. Mereka kemudian dapat menikah secara terhormat.

Cerita yang lain berkaitan dengan kelaparan hebat yang dialami umatnya. Sewaktu Asia Kecil dilanda paceklik yang hebat, Nikolas mondar-mandir ke daerah-daerah lain untuk minta bantuan bagi umatnya. Ia kembali dengan sebuah kapal yang sarat dengan muatan gandum dan buah-buahan. Namun, tanpa sepengetahuannya, beberapa iblis hitam bersembunyi dalam kantong-kantong gandum itu. Segera Nikolas membuat tanda salib atas kantong-kantong itu dan seketika itu juga setan-setan hitam itu berbalik menjadi pembantunya yang setia.

Nikolas adalah santo nasional Rusia. Cerita tentang tertolongnya ketiga puteri di atas melahirkan tradisi yang melukiskan Santo Nikolas sebagai penyayang anak-anak. Salah satu tradisi yang paling populer ialah tradisi pembagian hadiah kepada anak-anak pada waktu Pesta Natal oleh orangtuanya melalui 'Sinterklas'. Tradisi ini diperkenalkan kepada umat Kristen Amerika oleh orang-orang Belanda Protestan, yang menobatkan Santo Nikolas sebagai tukang sulap bernama Santa Claus. "Sinterklas", yaitu hari pembagian hadiah kepada anak-anak yang dilakukan oleh seorang berpakaian uskup yang menguji pengetahuan agama anak-anak, tetapi ia membawa serta hamba hitam yang menghukum anak-anak nakal.

Santo Nikolas meninggal dunia di Myra dan dimakamkan di katedral kota itu. Relikuinya kemudian dicuri orang pada tahun 1807. Sekarang relikui itu disemayamkan di Bari, Italia.

Sumber: http://www.imankatolik.or.id/kalender/6Des.html

Selasa, 06 Desember 2011 Hari Biasa Pekan II Adven

Selasa, 06 Desember 2011
Hari Biasa Pekan II Adven

Seperti seorang gembala Ia menggembalakan kawanan ternak-Nya dan menghimpunkannya dengan tangan-Nya; anak-anak domba dipangku-Nya, induk-induk domba dituntun-Nya dengan hati-hati. --- Yesaya 40:11

Antifon Pembuka

Tuhan pasti akan datang, diiringi semua orang kudus, bersinarkan cahaya gemilang.

Doa Renungan

Allah Bapa yang maharahim, Engkau tidak pernah mengecewakan setiap orang yang berharap kepada-Mu. Semoga kami sungguh membuka hati untuk berbuat baik kepada sesama dan membantu menemukan jalan bagi mereka yang tersesat. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Bacaan dari Kitab Yesaya (40:1-11)

"Allah menghibur umat-Nya."


Beginilah firman Tuhan, "Hiburlah, hiburlah umat-Ku! Tenangkanlah hati Yerusalem dan serukanlah kepadanya, bahwa perhambaannya sudah berakhir, bahwa kesalahannya telah diampuni, sebab ia telah menerima hukuman dari tangan Tuhan dua kali lipat karena segala dosanya." Ada suara berseru, "Siapkanlah di padang gurun jalan bagi Tuhan, luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita! Setiap lembah harus ditutup, setiap gunung dan bukit harus diratakan. Tanah yang berbukit-bukit harus menjadi rata, dan yang berlekak-lekuk menjadi datar. Maka kemuliaan Tuhan akan dinyatakan dan seluruh umat manusia akan melihatnya bersama! Sungguh, Tuhan sendiri telah mengatakannya." Terdengarlah suatu suara, "Berserulah!" Jawabku, "Apa yang harus kuserukan?" "Serukanlah: Seluruh umat manusia adalah seperti rumput dan semua semaraknya seperti bunga di padang. Rumput menjadi kering, apabila Tuhan menghembusnya dengan nafas-Nya. Sesungguhnyalah bangsa itu seperti rumput. Rumput menjadi kering, bunga menjadi layu, tetapi firman Allah kita tetap untuk selama-lamanya." Hai Sion, pembawa kabar baik, naiklah ke gunung yang tinggi. Hai Yerusalem, pembawa kabar baik, nyaringkanlah suaramu kuat-kuat, nyaringkanlah suaramu, jangan takut! Katakanlah kepada kota-kota Yehuda, "Lihat, itu Allahmu!" Lihat, itu Tuhan Allah! Ia datang dengan kekuatan, dan dengan tangan-Nya Ia berkuasa. Lihat, mereka yang menjadi upah jerih payah-Nya ada bersama-sama Dia, dan mereka yang diperoleh-Nya berjalan di hadapan-Nya. Seperti seorang gembala Ia menggembalakan ternak-Nya dan menghimpunkan-Nya dengan tangan-Nya. Anak-anak domba dipangku-Nya, induk-induk domba dituntun-Nya dengan hati-hati.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Lihat, Tuhan datang dengan kekuatan!
Ayat. (Mzm 96:1-3.10ac-13)

1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, menyanyilah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! Menyanyilah bagi Tuhan, pujilah nama-Nya, kabarkanlah dari hari ke hari keselamatan yang datang daripada-Nya.
2. Sebab mahabesarlah Tuhan, dan sangat terpuji, Ia lebih dahsyat daripada segala dewata. Katakanlah di antara bangsa-bangsa: "Tuhan itu Raja! Ia akan mengadili bangsa-bangsa dalam kebenaran."
3. Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak-sorai, biar gemuruhlah laut serta segala isinya! Biarlah beria-ria padang dan segala yang ada di atasnya, dan segala pohon di hutan bersorak-sorai.
4. Bersukacitalah di hadapan Tuhan, sebab Ia datang, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan bangsa-bangsa dengan kesetiaan-Nya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Hari Tuhan sudah dekat, Ia datang sebagai penyelamat.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (18:12-14)

"Bapamu tidak menghendaki seorang pun dari anak-anak ini hilang."


Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Bagaimana pendapatmu? Jika seseorang mempunyai seratus ekor domba, dan seekor di antaranya sesat, tidakkah ia akan meninggalkan yang 99 ekor di pegunungan, lalu pergi mencari yang sesat itu? Dan Aku berkata kepadamu, Sungguh, jika ia berhasil menemukannya, lebih besarlah kegembiraannya atas yang seekor itu daripada atas yang sembilan puluh sembilan ekor yang tidak sesat. Demikian pula Bapamu yang di surga tidak menghendaki seorang pun dari anak-anak ini hilang."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Ada banyak bentuk hukuman. Yang paling efektif adalah hukuman dengan cinta. Jika seorang anak gemetar dan takut setelah melakukan kesalahan, tetapi ayahnya memeluknya dan mengampuninya, itulah bentuk hukuman dengan cinta yang akan mengubah hidup anak itu menjadi lebih baik. Akan berbeda akibatnya jika anak tersebut dihukum dengan amarah dan caci maki—kenakalannya akan semakin menjadi-jadi. Dengan amarah dan caci maki, yang buruk tidak akan menjadi baik, bahkan yang baik pun bisa menjadi rusak.

Kepada bangsa Israel yang telah tidak setia pun Tuhan terus menegaskan cinta-Nya. Ia tahu, hanya melalui hukuman dengan cinta itulah akan ada sebuah pertobatan yang asli dan mendalam. Tanpa cinta, pertobatan hanyalah pura-pura.

Demikian besar cinta Tuhan, sehingga kita masing-masing sungguh diperjuangkan. Tak ada yang kurang berharga daripada yang lain. Lebih dari itu, justru yang hilang itu diperlakukan secara lebih istimewa. Tuhan siap terluka oleh duri semak ketika Ia mencoba membebaskan kita yang tersangkut. Ia sungguh bersukacita ketika kita kembali kepada-Nya. Persoalannya, sering kita justru sedih ketika Tuhan menemukan kita dan ingin membawa kita kembali. Tanpa sadar kita lebih merasa betah dalam dosa-dosa kita.

Yesus, Engkau datang dengan kekuatan-Mu untuk menarik aku dari perangkap dosa. Aku tidak lagi mau hidup dalam perhambaan. Bebaskanlah aku. Amin.

Ziarah Batin 2011, Renungan dan Catatan Harian

Pertemuan II: SIAP DIUTUS Menjadi Imam, Nabi dan Raja bagi Gereja KAPal --- Keuskupan Agung Palembang

Setiap umat beriman, berkat Sakramen Baptis yang diterimanya, mempunyai tugas dan tanggung-jawab untuk ambil bagian dalam “Tri Tugas Imamat Kristus” (Trimunera Christi). Tri Tugas itu adalah menjadi nabi yang mewartakan Kabar Baik, imam menguduskan diri sendiri dan umat Allah, serta menjadi raja yang siap memimpin. Secara khusus, karena fungsi jabatan yang diembannya, dan berkat rahmat tahbisan, tri tugas itu secara tampak mata ada pada pundak para hierarki atau klerus. Namun dalam cara dan bentuk yang berbeda tri tugas itu juga ada pada setiap kaum awam.

Perbandingan antara jumlah imam dan umat di KAPal dari segi hitungan matematis masih tampak seimbang. Satu imam melayani sekitar 1.000-2.000 orang umat. Namun jika kita lihat dari segi medan kerja atau situasi masing-masing paroki hal itu tampak lain. Umat tidak terkonsentrasi dalam satu wilayah saja, namun terpencar-pencar (diaspora) dalam jarak yang saling berjauhan. Apalagi para imam yang bertugas di paroki perkotaan bukan hanya melayani karya pastoral di parokinya, namun masih mengemban aneka tugas lain (dosen, ketua komisi, organisasi, dll.).

Wilayah keuskupan kita meliputi 3 provinsi, yakni: Sumatera Selatan, Jambi, dan Bengkulu. Namun ada juga beberapa paroki yang sebagian wilayahnya termasuk Prov. Lampung dan Sumatera Barat. Wilayah satu paroki kadang lintas kecamatan atau bahkan lintas kabupaten. Umat Katolik di keuskupan kita “hanya” berjumlah 79.297 orang (data 2010) dari 12.258.177 orang total jumlah penduduk Sumsel, Jambi dan Bengkulu (data BPS 2010). Sungguh kita adalah “kawanan kecil” di tengah masyarakat Sumbagsel.

Saat ini umat KAPal dilayani oleh tenaga imam sebanyak 84 orang ( Diosesan = 29 ; SCJ = 50; MEP = 1; MSC = 4). Selain itu juga terdapat 11 katekis keuskupan (sduah lama tak ada penambahan lagi). Dalam situasi demikian tentulah jika karya pastoral hanya dibebankan di pundak para imam, maka tidak akan maksimal. Wajar bila tenaga dan waktu para imam “habis” untuk pelayanan seputar sakramen dan altar saja. Imam tak sempat lagi mengurusi “saksemen” dan “pasar” terjun ke umat dan masyarakat).

Gereja perdana (jaman para rasul) memberi pelajaran berharga bagi kita. Saat umat yang percaya makin bertambah, para rasul menyadari bahwa mereka tidak akan mampu melayani mereka semua. Mereka saat itu selain bertang=gungjawab untuk terus mewartakan warta kebang-kitan Kristus, namun juga memperhatikan kehidupan jemaat. Menyadari hal itu, maka mereka mengambil keputusan agar dipilih beberapa orang diantara jemaat untuk membantu karya para rasul dalam bidang pelayanan. Sedangkan para rasul akan fokus pada karya pewartaan. Hal ini ditanggapi positif oleh jemaat sehingga mereka memilih 7 orang untuk diangkat menjadi diakon. (bdk. Kis 6:1-7)

Setelah melihat situasi Gereja KAPal dan kemudian menimba inspirasi dari jemaat perdana apa yang bisa kita teladani? Sanggupkah masing-masing kita memberikan waktu dan tenaga serta karisma yang kita miliki untuk turut serta dalam Tri Tugas Kristus? Dalam bentuk dan cara yang bagai-mana hal itu bisa kita wujudkan?

Sumber: Gema Paroki St Yoseph Palembang

Senin, 05 Desember 2011 Hari Biasa Pekan II Adven

Senin, 05 Desember 2011
Hari Biasa Pekan II Adven

“Kalau Allah tidak esa, maka Ia bukan Allah” (Tertulianus)


Antifon Pembuka

Dengarkanlah sabda Tuhan, hai bangsa-bangsa, dan wartakanlah sampai ke batas bumi: Janganlah takut! Lihat, Penebus kita akan datang.

Doa Pagi


Syukur kepada-Mu ya Yesus, atas penyembuhan yang boleh dialami oleh umat-Mu, baik secara jasmani maupun rohani. Sembuhkanlah semua orang sakit yang tidak lagi mempunyai pengharapan. Bukalah hati mereka untuk menerima berkat penyembuhan-Mu. Amin.

Tuhan memberikan penghiburan dan semangat kepada mereka yang memerlukan pembebasan. Anak-anak Tuhan, kita, juga diutus untuk melakukan hal yang sama. “Kuatkanlah tangan yang lemah lesu dan teguhkanlah lutut yang goyah,” firman Tuhan.


Bacaan dari Kitab Yesaya (35:1-10)

"Allah sendiri yang menyelamatkan kamu."

Padang gurun dan padang kering akan bergirang, padang belantara akan bersorak-sorai dan berbunga; seperti bunga mawar ia akan berbunga lebat, akan bersorak-sorak, ya bersorak-sorak dan bersorak-sorai. Kemuliaan Libanon, semarak Karmel dan Saron akan diberikan kepadanya; Orang akan melihat kemuliaan Tuhan, semarak Allah kita. Kuatkanlah tangan yang lemah lesu dan teguhkanlah lutut yang goyah. Katakanlah kepada orang-orang yang tawar hati, “Kuatkanlah hatimu, jangan takut! Lihatlah, Allahmu akan datang dengan pembalasan dan ganjaran. Ia sendiri datang menyelamatkan kalian!” Pada waktu itu mata orang-orang buta akan dicelikkan, dan telinga orang-orang tuli akan dibuka. Pada waktu itu orang lumpuh akan melompat seperti rusa, dan mulut orang bisu akan bersorak-sorai; sebab mata air memancar di padang gurun, dan sungai di padang belantara; tanah pasir yang yang hangat akan menjadi kolam dan tanah gersang menjadi sumber-sumber air; di tempat serigala berbaring akan tumbuh tebu dan pandan. Di situ akan ada jalan raya, yang akan disebut Jalan Kudus; orang yang tidak tahir tidak akan melintasinya, dan orang-orang pandir tidak akan mengembara di atasnya. Di situ tidak akan ada singa, binatang buas tidak akan menjalaninya dan tidak akan terdapat di sana; orang-orang yang dibebaskan Tuhan akan pulang dan masuk ke Sion dengan bersorak-sorai, sedang sukacita abadi meliputi mereka; kegirangan dan sukacita akan memenuhi mereka, kedukaan dan keluh kesah akan menjauh.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = a, 4/4, Pelog Bem, PS 815
Ref. Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya Tuhan.
atau
Ref. Allah sendiri datang menyelamatkan kita.
Ayat. (Mzm 85:9ab-10.11-12.13-14)

1. Aku ingin mendengar apa yang hendak difirmankan Allah! Bukankah Ia hendak berbicara tentang damai kepada umat-Nya. Sungguh, keselamatan dari Tuhan dekat pada orang-orang takwa, dan kemuliaan-Nya diam di negeri kita.
2. Kasih dan kesetiaan akan bertemu, keadilan dan damai sejahtera akan berpelukan. Kesetiaan akan tumbuh dari bumi, dan keadilan akan merunduk dari langit.
3. Tuhan sendiri akan memberikan kesejahteraan, dan negeri kita akan memberikan hasil. Keadilan akan berjalan di hadapan-Nya dan damai akan menyusul di belakang-Nya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Lihat, raja kita, Tuhan semesta alam, datang! Ia datang membebaskan kita dari belenggu perbudakan.

Yesus datang dengan suatu tawaran keselamatan yang menyeluruh, yang tidak hanya berhenti pada yang lahiriah tetapi juga menjangkau yang rohani dengan mengampuni dari segala dosa.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (5:17-26)

"Hari ini kita telah menyaksikan hal-hal yang sangat menakjubkan."

Pada suatu hari, ketika Yesus sedang mengajar, ada beberapa orang Farisi dan ahli Taurat duduk mendengarkan-Nya. Mereka datang dari semua desa di Galilea dan Yudea dan dari Yerusalem. Kuasa Tuhan menyertai Yesus, sehingga Ia dapat menyembuhkan orang sakit. Maka datanglah beberapa orang mengusung seorang lumpuh di atas tempat tidur. Mereka berusaha membawa dia masuk dan meletakkannya di hadapan Yesus. Tetapi karena banyaknya orang di situ, mereka tidak dapat membawa masuk. Maka mereka naik ke atap rumah dan membongkar atap itu. Kemudian mereka menurunkan si lumpuh ke tengah-tengah orang banyak tepat di depan Yesus. Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia, “Hai Saudara, dosamu sudah diampuni.” Tetapi ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi berpikir dalam hati, “Siapakah orang yang menghujat Allah ini? Siapa dapat mengampuni dosa selain Allah sendiri?” Akan tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka, lalu Ia berkata kepada mereka, “Apa yang kalian pikirkan dalam hati? Manakah lebih mudah mengatakan, ‘Dosamu sudah diampuni’ atau mengatakan, ‘Bangunlah dan berjalanlah’? Tetapi supaya kalian tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa.” Lalu Yesus berkata kepada si lumpuh, “Aku berkata kepadamu: Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumah!” Seketika itu juga bangunlah orang itu di depan mereka, lalu mengangkat tempat tidurnya dan pulang ke rumahnya sambil memuliakan Allah. Semua orang takjub, lalu memuliakan Allah. Mereka amat takut dan berkata, “Hari ini kita telah menyaksikan hal-hal yang sangat menakjubkan.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan


Yesus datang dengan sebuah tawaran keselamatan yang menyeluruh. Ia tidak hanya menyembuhkan manusia secara fisik (lahiriah). Ia telah melakukan penyembuhan rohani yang jauh lebih sulit. Ia mengampuni dosa. Ia terlebih dahulu menggunakan kesempatan untuk menunjukkan kuasa-Nya baik untuk mengampuni dosa maupun menyembuhkan penyakit badaniah. Dengan cara itu, Ia menunjukkan sumber dari kekuasaan-Nya. Ia adalah Anak Manusia.

Doa Malam


Tuhan Yesus, perbuatan-Mu selalu dinantikan oleh banyak orang yang merindukan pertolongan-Mu. Bantulah aku juga supaya rela meringankan susah derita sesamaku di mana pun aku berada. Amin.


RUAH

Bacaan Harian 05 - 11 Desember 2011

Bacaan Harian 05 - 11 Desember 2011

Senin, 05 Desember 2011: Hari Biasa Pekan II Adven (U)
Yes 35: 1-10; Mzm 85: 9ab-10.11-12.13-14; Luk 5: 17-26

Melihat iman orang-orang yang mengusung si lumpuh itu, Yesus menyembuhkan orang lumpuh itu. Doa-doa yang kita panjatkan dengan penuh iman untuk orang-orang yang membutuhkan pertolongan, tak akan kembali dengan sia-sia. Namun, yang sering terjadi, kita berjanji untuk berdoa bagi orang lain, tetapi kita tidak melakukannya.

Selasa, 06 Desember 2011: Hari Biasa Pekan II Adven (U)
Yes 40: 1-11; Mzm 96: 1-2.3.10ac.11-12.13; Mat 18: 12-14

Allah tidak menghendaki satu domba pun hilang. Ia membutuhkan kita untuk ikut mencari yang hilang itu. Sudahkah mata kita juga melihat di sekitar kita, jangan-jangan ada domba hilang yang harus dibawa kembali ke kandang. Allah menghendaki kita melakukan tugas itu.

Rabu, 07 Desember 2011: Peringatan Wajib. St. Ambrosius, Uskup Pujangga Gereja (P)
Yes 40: 25-31; Mzm 103: 1-2,3-4,8,10;Mat 11: 28-30

Jika kita mengalami beban karena dosa, kesalahan, kelemahan, luka-luka, masalah ekonomi ataupun keluarga, Yesus menunggu supaya kita mau datang kepada-Nya. Ia akan melepaskan kita dari semua beban itu dan memberikan kelegaan. Jangan ragu, datanglah kepada-Nya!

Kamis, 08 Desember 2011: Hari Raya SP Maria Dikandung Tanpa Dosa (P)
Kej 3: 9-15,20; Mzm 98: 1,2-3ab.3bc-4; Ef 1: 3-6,11-12; Luk 1: 26-38

Bunda Maria adalah teladan bagi semua orang beriman. Kalau Allah memilih rahim Santa Perawan Maria sebagai ‘tabernakel’ bagi kehadiran Putra-Nya, itu bukanlah karena kehebatannya, namun karena kesederhanaan dan kerendahhatiannya. Tampaknya, yang penting dalam beriman memang bukan soal ‘otot’ dan ‘otak’, namun sikap yang sederhana dan rendah hati di hadapan Tuhan.

Jumat, 09 Desember 2011: Hari Biasa Pekan II Adven (U)
Yes 48;17-19; Mzm 1: 1-2,3,4,6; Mat 11: 16-19

Orang yang tertutup hatinya akan susah menemukan kehendak Allah. Mereka selalu mencari alasan untuk tidak mau mengikuti apa yang diajarkan-Nya. Yang dipikirkannya hanyalah apa yang dikehendakinya. Selama hati tertutup, rahmat Allah pun sulit masuk untuk memberikan hidup penuh damai dan sukacita. Yang ada adalah kegelisahan dan rasa tak pernah puas.

Sabtu, 10 Desember 2011: Hari Biasa Pekan II Adven (U)
Sir 48: 1-4,9-11; Mzm 80: 2ac,3b,15-16,18-19; Mat 17: 10-13

Begitu banyak hal baik yang dikirim kepada kita, tetapi yang kita lihat adalah keburukannya. Begitu banyak pula kebenaran yang nampak di depan mata yang seharusnya kita bela, namun kita lebih memilih ketidakbenaran. Ketegaran hati memang telah membuat manusia menjadi buta. Untuk dapat melek kembali, perlulah keberanian untuk bertobat dan kerendahan hati untuk bersujud di hadapan-Nya.

Minggu, 11 Desember 2011: Hari Minggu Adven III
Yes 61: 1-2a,10-11; MT Luk 1: 46-48,49-50,53-54; 1Tes 5: 16-24; Yoh 1: 6-8,19-28

Kehadiran Yohanes Pembaptis di tengah-tengah orang Yahudi memang mengundang banyak pertanyaan. Namun, Yohanes dengan terus terang mengakui bahwa ia bukan Mesias. Ia mengajak orang-orang di sekitarnya untuk datang kepada Yesus, Sang Mesias itu. Mari dalam masa Adven ini, kita juga mengajak orang-orang di sekitar kita untuk menyambut Sang Mesias itu. Kita mulai lebih dulu di tengah keluarga kita masing-masing untuk sungguh mempersiapkannya.

Minggu, 04 Desember 2011 Hari Minggu Adven II/ Tahun B SIAPKANLAH JALAN BAGI TUHAN

Minggu, 04 Desember 2011
Hari Minggu Adven II/ Tahun B

SIAPKANLAH JALAN BAGI TUHAN

Renungan

Tradisi Jawa orang tua sering mempersiapkan jalan Tuhan bagi anaknya dengan memberikan nama kepada anaknya; misalnya diberi nama: Slamet, Suci, Adil, Teguh, Surya, Murni, Setia, Urip, Tulus, Budi, Prakoso, Digdo, Atmo, Harto, Dewi, Sari, Cahya dsb. Ke dalam nama itu orang tua mengisyaratkan visi dan misi bagi anaknya kelak yang diharapkan tentu dengan penyertaan rahmat dari Tuhan sendiri, harapan utama yang menjadi warna dan cita-cita yaitu anaknya akan menjadi: hidupnya suci, adil, berharta, setia, berakal budi, kuat dan tangguh, memancarkan cahaya yang menakjubkan, tulus murni. Dalam nama anaknya itu orang tua menunjukkan harapan yang besar anaknya akan menjadi orang dewasa yang sungguh baik dan bijaksana serta bahagia.

Demikian juga dalam bacaan pertama minggu ini umat Israel mendambakan hidup yang dilindungi dan disertai Allah. Dengan tanda nyata hidup yang penuh dengan penghiburan, terbebas dari perbudakan dan perhambaan, hidup yang penuh ampunan. Dari pihak umat mereka berusaha keras untuk menyiapkan jalan bagi Tuhan dengan simbol, meratakan jalan Tuhan, meluruskan, dengan menimbun atau memapras tanah biar menjadi rata. Dengan menyerukan Kabar baik yang datang dari Tuhan, Tuhan yang datang dengan kekuatan dan dengan tangan yang penuh kuasa.

Seruan Yesaya diserukan pula oleh Yohanes Pembaptis, yang juga mengajak seluruh umat Israel untuk menyiapkan jalan bagi Tuhan, yaitu Mesias yang sudah dekat kedatangannya dan kedatangannya itu membawa anugerah yang sangat luar biasa. Dia yang akan membaptis dengan Roh Kudus. Roh Kudus adalah Roh Allah sendiri, Roh yang melayang-layang di atas permukaan air, Roh itu yang menciptakan alam semesta secara dahsyat. Roh Kudus yang sama, yang hadir dalam rahim bunda Maria dalam diri Yesus. Roh Kudus yang sama yang dicurahkan kepada para murid pada hari Pentakosta. Roh Kudus yang sama yang kita terima ketika kita dibaptis. Roh Kudus adalah Roh Bapa sendiri yang memberi kepada Yesus segala kuasa di surga dan di bumi, yang mengurapi Yesus untuk mengusir setan-setan, menyembuhkan orang sakit, untuk membebaskan orang yang tertawan, untuk mewartakan kabar baik.

Untuk menerima karunia kepenuhan Roh Kudus dalam kehadirannya melalui Tuhan Yesus sudah selayaknya bahwa kita mempersiapkan jalan masuknya secara serius. Karena dengan kuat kuasa kasihnya Tuhan Yesus utusan Bapa tidak menginginkan satu orangpun dari anak-anak Bapa itu hilang atau binasa. Bapa menghendaki agar kita semua diselamatkan dan memperoleh kehidupan yang kekal itu. Untuk itu dari pihak kita dituntut untuk menyiapkan jalan masuknya Tuhan Yesus ke dalam hati kita dengan pertobatan. Hanya melalui kesucian dan kesalehan serta ketulusan hati kita menjadi layak untuk memperoleh rahmat kehidupan yang kekal itu. Dengan hidup kudus, hidup suci tidak cacat dan tidak bernoda menjadikan kita pantas menerima kehadiran Sang Juru Selamat itu.

Kehadiran Kristus Sang Mesias selayaknya kita siapkan sedemikian rupa, karena memang kehadirannya itu menyucikan dan menyelamatkan kita. Oleh karena itu membutuhkan persiapan yang matang dan hati yang tulus suci. Marilah kita membuka hati kita dan jiwa kita agar disucikan oleh kehadiran Kristus Tuhan sendiri.

Selamat merenungkan.

Pastor Antonius Sumardi, SCJ

Minggu, 04 Desember 2011 Hari Minggu Adven II/ Tahun B

Minggu, 04 Desember 2011
Hari Minggu Adven II/ Tahun B

Membuka jalan bagi-Nya

Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat. -- 2 Petrus 3:9

Antifon Pembuka

Hai bangsa di Sion, lihatlah, Tuhan akan datang menyelamatkan para bangsa. Ia akan memperdengarkan suara-Nya dengan megah dan menggembirakan hatimu.

Doa Renungan

Allah Bapa kami yang kekal, sejak dahulu kala Engkau memperdengarkan suara-Mu melalui para nabi. Kami mohon, ungkapkanlah dalam diri Yesus Al Masih, apa yang Kaukehendaki dari kami, dan baharuilah lagi umat-Mu dalam keadilan dan kebenaran. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa bersama Bapa dan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Yesaya (40:1-5.9-11)

"Siapkanlah jalan bagi Tuhan."

Beginilah firman Tuhan, "Hiburkanlah, hiburkanlah, umat-Ku! Tenangkanlah hati Yerusalem dan serukanlah kepadanya, bahwa penghambaannya sudah berakhir, bahwa kesalahannya telah diampuni, sebab ia telah menerima hukuman dari tangan Tuhan dua kali lipat karena segala dosanya. Ada suara yang berseru-seru, "Siapkanlah di padang gurun jalan bagi Tuhan, luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita! Setiap lembah harus ditimbuni, setiap gunung dan bukit diratakan. Tanah yang berbukit-bukit harus menjadi rata, dan yang berkelok-kelok menjadi datar. Maka kemuliaan Tuhan akan dinyatakan dan seluruh umat manusia akan melihatnya bersama-sama. Sungguh Tuhan sendiri telah mengatakannya." Hai Sion, pembawa kabar baik, naiklah ke atas gunung yang tinggi! Hai Yerusalem, pembawa kabar baik, nyaringkanlah suaramu kuat-kuat, nyaringkanlah suaramu, jangan takut! Katakanlah kepada kota-kota Yehuda, "Lihat, itu Allahmu!" Lihat, itu Tuhan Allah, Ia datang dengan kekuatan dan dengan tangan-Nya Ia berkuasa. Lihat mereka yang menjadi upah jerih payah-Nya ada bersama-sama Dia, dan mereka yang diperoleh-Nya berjalan di hadapan-Nya. Seperti seorang gembala Ia menggembalakan kawanan ternak-Nya dan menghimpunkannya dengan tangan-Nya. Anak-anak domba dipangku-Nya, induk-induk domba dituntun-Nya dengan hati-hati.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = a, 4/4, Pelog Bem, PS 815

Ref. Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 85:9a.11-12.13-14; Ul: 8)
1. Aku ingin mendengar apa yang difirmankan Tuhan. Sungguh, keselamatan dari Tuhan dekat pada orang-orang yang takwa, dan kemuliaan-Nya diam di negeri kita.
2. Kasih dan kesetiaan akan bertemu, keadilan dan damai sejahtera akan berpelukan. Kesetiaan akan tumbuh dari bumi, dan keadilan akan merunduk dari langit.
3. Tuhan akan memberikan kesejahteraan, dan negeri kita akan memberikan hasilnya. Keadilan akan berjalan di hadapan-Nya, dan damai akan menyusul di belakang-Nya.


Bacaan dari Surat Kedua Rasul Petrus
(2Ptr 3:8-14)

"Kita menantikan langit dan bumi yang baru."

Saudara-saudara terkasih, hal yang satu ini tidak boleh kamu lupakan, yaitu bahwa di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun, dan seribu tahun sama seperti satu hari. Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya demikian. Tetapi Tuhan sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat. Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat, dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api; bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap. Jadi, jika segala sesuatu ini akan hancur secara demikian, betapa suci dan salehnya kamu harus hidup. Kamu menantikan dan berusaha mempercepat kedatangan hari Allah. Pada hari itu langit akan binasa oleh api dan unsur-unsur dunia akan lebur oleh nyalanya. Tetapi sesuai dengan janji Allah, kita menantikan langit dan bumi yang baru, di mana terdapat kebenaran. Sebab itu, saudara-saudaraku terkasih, seraya menantikan semuanya itu haruslah kamu berusaha supaya kedapatan tak bercacat dan tak bernoda di hadapan Allah, dan dalam perdamaian dengan Dia.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Bait Pengantar Injil, do = g, 4/4, Pelog Bem, PS 962
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Luk 3:4.6)
Persiapkanlah jalan bagi Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya; maka semua orang akan melihat keselamatan yang datang dari Tuhan. .

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (1:1-8)


"Luruskanlah jalan bagi Tuhan."

Inilah permulaan Injil tentang Yesus Kristus, Anak Allah. Seperti tertulis dalam kitab Nabi Yesaya: 'Lihatlah Aku menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalan bagi-Mu; ada suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Siapkanlah jalan bagi Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya,' demikianlah Yohanes Pembaptis tampil di padang gurun dan menyerukan, "Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis, dan Allah akan mengampuni dosamu." Lalu datanglah kepada Yohanes orang-orang dari seluruh daerah Yudea dan semua penduduk Yerusalem, dan sambil mengakui dosanya mereka dibaptis di Sungai Yordan. Yohanes memakai jubah bulu unta dan ikat pinggang kulit, makanannya belalang dan madu hutan. Inilah yang diberitakannya, "Sesudah aku, akan datang Ia yang lebih berkuasa daripadaku. Membungkuk dan membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak. Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Antifon Komuni (Bar 5:5;4:36)

Hai Yerusalem, bangkitlah dan berdirilah tegak. Nikmatilah suka cita yang datang dari Allahmu.

Renungan

Rekan-rekan,
Injil Minggu Adven II kali ini, yakni Mrk 1:1-8, hampir seluruhnya berbicara mengenai Yohanes Pembaptis, tokoh yang sudah sejak lama dinubuatkan menjadi utusan yang mempersiapkan jalan bagi datangnya Tuhan. Orang-orang dari seluruh daerah Yudea dan penduduk Yerusalem mendatanginya di padang gurun minta dibaptis olehnya sebagai tanda bertobat demi pengampunan dosa. Di mata orang banyak ia juga dikenal sebagai nabi. Uraian mengenai Yohanes Pembaptis sebenarnya dimaksud guna menyoroti siapa yang akan datang nanti, yakni Yesus. Dia ini tokoh yang jauh lebih besar yang diumumkan oleh Yohanes sendiri. Marilah kita simak bagaimana Markus mengutarakan hal ini

INJIL "DARI" DAN "TENTANG" YESUS

Dalam Mrk 1:1, kata "Injil" sebenarnya dipakai dengan makna ganda. Makna biasa kata itu ialah berita yang melegakan, berita yang menggembirakan, kebalikan dari berita yang membuat orang sedih, tegang dan kusut pikirannya. Markus kiranya bermaksud menunjukkan bagaimana Yesus membuat pikiran dan hati banyak orang serasa "plong", lepas dari ganjalan-ganjalan. Akan diceritakannya bagaimana Yesus ini menyembuhkan orang sakit, mengusir kekuatan jahat, mengajar siapa Allah itu, memilih murid, dan oleh karena semua itu diikuti banyak orang. Itulah cara Markus memperkenalkan Yesus. Tindakan serta ajarannya menjawab pertanyaan-pertanyaan serta keinginan dasar yang ada dalam diri orang pada waktu itu tapi juga pada zaman dan tempat lain.

Namun kata "Injil" bagi para pengikut Yesus pada zaman Markus juga sudah mulai dipakai dalam arti "kabar baik" mengenai diri Yesus. Diberitakan di kalangan para pengikut Yesus bahwa ia yang tadinya disalibkan, wafat, dan dimakamkan itu telah bangkit dari kematian dan kini hidup dan akan datang lagi dalam kemuliaannya pada akhir zaman. Kabar baik inilah yang membuat para murid pertama terus menghidupi kepercayaan mereka dan mewartakannya kepada banyak orang lain. Jadi kalimat pertama Injil Markus itu menunjuk pada dua hal sekaligus, yakni asal mulanya "berita yang melegakan" yang dibawakan Yesus serta "berita yang menggembirakan" mengenai dirinya. Pembaca diajak mendalami kedua-duanya.

Yesus ditampilkan dengan gelar Kristus dan Anak Allah. Yang pertama berarti Yang Diurapi, yakni Mesias, tokoh yang resmi diangkat Yang Maha Kuasa sendiri untuk mengerjakan urusanNya di dunia ini. Orang Yahudi pada masa itu amat mengharapkan datangnya tokoh seperti ini. Ia juga disebut sebagai yang amat dekat dan akrab dengan keilahian sendiri, dalam bahasa Kitab Suci, "Anak Allah". Maksudnya, ia mengerti yang dikehendaki oleh Allah dan patuh menjalankannya. Kini tokoh ini membawakan kabar yang melegakan orang banyak. Berita mengenai kedatangan tokoh ini sendiri juga menjadi kabar yang membuat lega orang pula. Jadi yang disampaikan dalam kalimat pertama Injil Markus itu ialah Berita Baik mengenai dia (Injil dalam kedua makna tadi) yang resmi mendapat tugas membawa kembali kemanusiaan kepada Yang Ilahi (Kristus) sebagai orang yang amat dekat dengan Yang Ilahi sendiri (Anak Allah)."

Tentu saja orang akan bertanya-tanya bagaimana bisa ada tokoh sehebat itu. Ayat-ayat berikutnya, yakni ay. 2-8, memberi penjelasan dengan menampilkan seorang tokoh lain yang waktu itu sudah amat dikenal, yakni Yohanes Pembaptis.

MEMBUKA JALAN

Yohanes Pembaptis bukan sebarang tokoh. Pertama-tama, dalam ingatan orang zaman itu, dia ialah tokoh suci yang mempesona orang banyak. Mereka datang meminta nasihat, mencari kejernihan batin di tempat ia tinggal, yakni di padang gurun. Mereka datang kepadanya minta dibaptis (ay. 4-5) dan dengan tindakan itu orang mengungkapkan diri bertobat dan siap mendapat pengampunan dosa. Kedua, dalam bayangan orang pada masa itu, Yohanes juga tampil seperti seorang nabi (ay. 6). Dan ketiga dan yang terutama, Yohanes itu diutus oleh Tuhan sendiri untuk "mendahului" serta "mempersiapkan jalan" (ay. 2b; hasil paduan Kel 23:20 dan Mal 3:1). Seolah-olah belum cukup, maka menyusul kutipan dari Yes 40:3 yang mempertegas siapa utusan ini. Dia adalah orang yang berseru-seru di padang gurun meminta agar yang mendengar mempersiapkan jalan bagi Tuhan dan meluruskannya bagi-Nya. Apa yang dimaksud akan dikupas lebih lanjut di bawah.

Tokoh yang sedemikian mengesan ini ternyata malah memberitakan kedatangan orang yang lebih berkuasa (ay. 7). Tentu orang-orang bertanya-tanya siapa itu. Pembaca dulu pun sudah tahu, yang dimaksud ialah Yesus sendiri. Tetapi dalam kisah ini orang-orang yang mendengarkan kata-kata itu belum menggagas siapa yang sedang dibicarakan sang Pembaptis. Rasa ingin tahu orang banyak makin besar. Ia menambahkan bahwa membungkuk untuk melepaskan tali sandal orang yang sedang diwartakannya itu saja ia merasa dirinya kurang pantas (ay. 8). Siapa gerangan tokoh yang lebih besar daripadanya?

Ungkapan membungkuk melepaskan tali sepatu tidak hanya berarti penghormatan kepada orang yang dihadapi. Ada pula arti yuridisnya. Marilah kita tengok Rut 4:7 yang menjelaskan kebiasaan di masa lampau: "Beginilah kebiasaan dahulu di Israel dalam hal menebus dan menukar: setiap kali orang hendak menguatkan suatu perkara, maka yang seorang menanggalkan kasutnya sebelah dan memberikannya kepada yang lain. Demikianlah caranya orang mengesahkan perkara di Israel." Di dalam kitab Rut, tanah milik keluarga Naomi dan menantunya, Rut hanya bisa dijual kepada sanak dekat yang menurut hukum adat berhak membelinya. Namun orang ini resmi melepaskan haknya sehingga Boas bebas membeli tanah janda dan menantu itu dan mengurus mereka. Sanak dekat tadi melepas kasutnya (Rut 4:8) sebagai tanda pelepasan haknya. Kembali ke kata-kata Yohanes. Dengan latar belakang kebiasaan tadi, maka kata-katanya bukan sekedar basa-basi melainkan pengakuan bahwa dirinya tidak layak menindakkan hal yang membuat Yesus melepaskan haknya. Apa yang dimaksud dengan hak Yesus? Tak lain tak bukan ialah membawakan baptisan dalam Roh Kudus dan mendekatkan kembali keilahian kepada manusia. Yohanes Pembaptis hendak mengatakan dalam bahwa yang dijalankannya ialah membaptis dengan air - itulah yang bisa dilakukannya untuk menyadarkan orang banyak. Namun untuk sungguh membawakan yang di atas sana kepada manusia? Ah itu hak dia yang lebih berkuasa yang bakal datang, yang akan membaptis dengan Roh Kudus. Orang banyak yang mendengar pernyataan itu dengan segera akan semakin bertanya-tanya siapakah dia yang dibicarakan ini? Perhatian pembaca Injil akan beralih dari Yohanes Pembaptis kepada dia yang diwartakannya.

SERUAN DI PADANG GURUN


Kutipan dari Yes 40:3 dalam Mrk 1:3 menjadi makin besar artinya bila ikut disimak konteksnya dalam tulisan Yesaya sendiri, yaitu Yes 40:1-2 yang ikut diperdengarkan dalam bacaan pertama hari ini: "Hiburkanlah, hiburkanlah umatKu, demikian firman Allahmu...." Begitulah sang nabi menyampaikan perintah yang difirmankan Allah kepada kekuatan-kekuatan surgawi menghibur umat Israel yang waktu itu berada dalam pembuangan di Babilonia. Umat tak perlu berkecil hati, yang terburuk sudah lewat. Yang perlu kini ialah melihat ke depan, kembali pulang ke negeri sendiri, melewati padang gurun. Seperti ketika Allah menuntun nenek moyang mereka keluar dari Mesir lewat padang gurun dulu, kini Allah yang sama akan memimpin umatNya kembali.

Dalam Yes 40:3 sang nabi menyebut diri sebagai suara yang berseru-seru menyampaikan kepada kekuatan-kekuatan tadi agar mereka juga mempersiapkan jalan, meluruskan lorong-lorongnya, meratakannya bagi perjalananNya bersama umatNya ini. Itulah gagasan dasar dalam bacaan pertama sebagaimana ada dalam Kitab Yesaya. Bagi Markus, suara yang berseru-seru itu ialah Yohanes Pembaptis. Dengan demikian Yohanes ditampilkan Markus sebagai nabi yang mengenali suara ilahi dan kehendakNya dan berani menyerukannya kepada balatentara surgawi tadi. Orang-orang berdatangan kepadanya di padang gurun mencari petunjuknya. Yohanes menyeru, sekali lagi dalam pemikiran Markus, kepada kekuatan-kekuatan surgawi untuk menyiapkan jalan bagi mereka ini agar nanti dapat kembali lewat jalan yang lebar, lurus, rata bersama dengan dia yang kini akan menuntun mereka kembali....yaitu yang diumumkan kedatangannya. Dia yang jauh lebih besar.

Markus memperkenalkan Yesus lewat tokoh yang dalam anggapan umum dapat mengenali gerak gerik ilahi dan tetap membiarkannya bertindak menurut kehendak-Nya. Dia itulah Yohanes Pembaptis. Kisah ini kisah bagi hidup batin, bukan cerita tentang seorang yang membaptis di padang gurun. Bila ditangkap dalam arti itu maka kesaksiannya membantu orang pada zaman lain. Yohanes Pembaptis ada dalam diri tiap orang yang dengan tulus menantikan Yang Ilahi datang membimbing hidup orang beriman.

Sampai lain kali,
A. Gianto


Surat Kepada Keluarga bulan Desember 2011 (Rm. Alexander Erwin Santoso, MSF)

Dalam Buaian Kidung Malaikat

Tuhan, Engkau baik dan memanjakanku

Telingaku mendengar apa yang selalu ingin kudengar

Ketika hari menjadi tenang dan malaikat mulai bernyanyi

Menyanyikan lagu lahirnya Sang Raja

Dan aku dihinggapi sebentuk kenangan masa kecil yang indah

Saat Ibu mengajakku menghias pohon Natal kami

Saat Ayah memintaku mengecat baru rumah mungil kami bersamanya

Dan aku sibuk berebut patung kecil Natal yang siap dipajang

Untuk membawa lagu lagu senang keluarga kami

Dan saling memberi salam untuk lahirnya Sang Kasih

Sekarang waktu itu tidak sama lagi

Tetapi gema lagu-lagu itu tetap menghibur telingaku

Menyanyikan nada-nada seiring langkah dewasaku

Dan mengajarkan aku menjadi Natal untuk sesamaku yang kecil

Dan tak punya kisah semanis kami..

Aku mau meniru-Mu yang mendatangi kami tanpa syarat

Membiarkan kami belajar menjadi sesama bagi yang tersingkir

Menjadi kekasih untuk mereka yang terbuang dan sepi

Meski dengan suara parau dan hadiah yang sederhana

Kami mau menjadi kenangan indah sekarang untuk mereka yang terlupa

Keluarga-Keluarga yang terkasih,

Betapa indahnya memasuki masa advent dan menantikan datangnya Natal di setiap tahun hidup kita. Meskipun tanpa salju dan ternak-ternak dipadang rumput serta bintang penuntun, tetapi kita mempunyai kisah yang indah di gua kita masing masing di rumah, tempat di mana kita semua membangun keluarga seperti Maria, Yosef, dan Yesus, para selebran dalam kisah Natal kita.

Merayakan minggu-minggu Advent dan hari raya Natal berarti juga merayakan hari kegembiraan keluarga. Kita dan semua anggota keluarga kita, ayah, ibu, anak-anak, kakak, adik, kakek, nenek, bahkan sepupu atau kerabat lain di rumah akan tersengat suasananya. Kita dan keluarga masing-masing adalah penentu Natal kita sendiri.

Kita tidak pernah mendengar keluhan Keluarga Kudus di seputar peristiwa Natal. Mereka lupa dengan misteri peristiwa hidupnya sendiri, ketika mereka telah disatukan oleh Yesus yang lahir dalam kesederhanaan-Nya. Suasana “bertanya” dan “ragu” dalam hati Maria dan Yosef telah berganti dengan harapan pasti akan keselamatan melalui Sang Bayi yang dilahirkan. Mereka tidak mengeluh dan menjadi tegar karena Sabda telah menjadi Manusia. Kepercayaan mereka berbuah realitas yang menyelamatkan. Dan mereka menjadi keluarga yang bersukacita.

Betapa indahnya kalau Natal kita pun berisikan sukacita yang sama. Kendati, hidup terkadang terasa berat, tak tertanggungkan, menjengkelkan, atau membuat putus asa, ketika Tuhan mendekati dengan harapan baru, kita pun menjadi kuat. Kita menemukan pengharapan yang menembus batas akal dan memberikan optimisme yang mengubah segalanya menjadi lebih baik.

Keluarga-keluarga yang terkasih, kita berharap Natal tahun ini membawa makna tersendiri buat kita. Kita boleh membangun niat yang positif dan baik; kita boleh bermimpi tentang suatu kebersamaan yang saling meneguhkan; kita pun melakukan karya amal bagi sesama yang kecil, lemah,miskin dan tak berdaya. Semuanya kita usahakan supaya kelahiran Tuhan menjadi kebahagiaan yang mewujud nyata.

Setiap keluarga yang percaya, adalah keluarga yang dibangun oleh pribadi-pribadi yang penuh harapan baik. Kepercayaan kepada Tuhan adalah tiang penyangga hidup bersama. Kehadiran Tuhan Yesus dalam sakramen mahakudus yang diterima setiap hari dan minggu adalah kenyataan keselamatan yang membawa perasaan tenang dan yakin bahwa Tuhan menyertai dan selalu sedang memberkati melalui berbagai peristiwa hidup ini.

Mari melakukan karya nyata: berilah kesempatan untuk seisi rumah kita saling bermaafan dan mengadakan rekonsiliasi; ajaklah putera-puteri untuk bersama-sama menghias rumah; ciptakanlah suasana keluarga yang mengkrasankan; kembangkanlah kepribadian yang semakin ramah dan terbuka; ajaklah semua anggota keluarga untuk berdoa advent bersama, supaya semua mengantar kita menjadi penikmat-penikmat Natal yang terberkati dan bahagia.

Dari lubuk hati terdalam, saya dan segenap tim Komisi Kerasulan Keluarga Keuskupan Agung Jakarta mengucapkan selamat mengikuti masa penantian – advent, dan merayakan Natal bersama seluruh keluarga. Semoga kelahiran Tuhan menjadi harapan baru yang menjanjikan sukacita di hati dan pikiran kita; membebaskan kita yang terbelenggu kelemahan melalui inkarnasinya pengharapan baru di dalam Tuhan kita Yesus Kristus. Amin

Salam dalam Yesus, Maria, dan Yusuf

Rm. Alexander Erwin Santoso MSF

Komisi Kerasulan Keluarga KAJ
Gedung Karya Pastoral
Jl. Katedral 7A
Jakarta10710

Sabtu, 03 Desember 2011 Pesta Santo Fransiskus Xaverius, Imam dan Pelindung karya misi

Sabtu, 03 Desember 2011
Pesta Santo Fransiskus Xaverius, Imam dan Pelindung karya misi

Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." --- Mat 28:19-20

Antifon Pembuka

Ceritakanlah kemuliaan Tuhan diantara para bangsa dan karya-Nya yang agung diantara segala suku. Sebab Tuhan itu Mahaagung dan sangat terpuji.

Doa Renungan


Allah Bapa yang mahakuasa dan mahakudus, warta gembira-Mu Kautujukan kepada semua orang, dan semua orang hendak Kausatukan menjadi satu umat kesayangan-Mu. Dengarkanlah doa-doa kami dan semoga dunia mengenal damai yang Kaujanjikan serta dibawa oleh Yesus Putra-Mu. Buatlah kami juga sama seperti Santo Fransiskus Xaverius yang tekun dan setia mewartakan kabar gembira tidak hanya melalui kata-kata kami tapi juga melalui setiap tindakan kami. Dialah yang demi kami semua telah mengurbankan diri-Nya untuk merebut kami bagi Dikau, dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Memberitakan Injil adalah sebuah keharusan karena Allah yang menghendakinya, itulah keyakinan Rasul Paulus. Gereja yang pada hakikatnya bersifat misioner (Ag Gentes, 2) mestinya juga memiliki kesadaran seperti Rasul Paulus dan St. Fransiskus Xaverius yang dirayakan peringatannya hari ini. Dengan demikian, banyak jiwa yang akan diselamatkan.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (1Kor 9:16-19.22-23)

"Celakalah aku jika tidak memberitakan Injil!"

Saudara-saudara, jika aku memberitakan Injil, aku tidak mempunyai alasan untuk memegahkan diri. Sebab itu adalah keharusan bagiku. Celakalah aku jika tidak memberitakan Injil. Seandainya aku melakukan pemberitaan itu atas kehendakku sendiri, memang aku berhak menerima upah. Tetapi karena aku melakukannya bukan atas kehendakku sendiri, pemberitaan itu merupakan tugas yang ditanggungkan Allah kepadaku. Kalau demikian apakah upahku? Upahku ialah: bahwa aku boleh memberitakan Injil tanpa imbalan, dan bahwa aku tidak menuntut hakku sebagai pemberita Injil. Sesungguhnya aku bukan hamba siapa pun. Meskipun begitu, aku menjadikan diriku hamba semua orang, supaya aku boleh memenangkan sebanyak mungkin orang. Bagi orang-orang yang lemah aku menjadi seperti orang yang lemah, supaya aku dapat menyelamatkan mereka yang lemah. Bagi semua orang aku telah menjadi segala-galanya, supaya sedapat mungkin aku memenangkan beberapa orang dari antara mereka. Segala sesuatu ini aku lakukan karena Injil, supaya aku mendapat bagian di dalamnya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = f, 4/4 PS 827
Ref. Pergi ke seluruh dunia, wartakanlah Injil.
Ayat. (Mzm 117:1.2; Ul: Mrk 16:15)
1. Pujilah Tuhan, hai segala bangsa, megahkanlah Dia, hai segala suku bangsa!
2. Sebab kasih-Nya hebat atas kita, dan kesetiaan Tuhan untuk selama-lamanya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (bdk. Mat 28:19-20)
Pergilah dan jadikanlah semua bangsa murid-Ku, Aku menyertai kamu senantiasa sampai akhir zaman


Memberitakan Injil adalah sebuah perintah penting dari Yesus. Para murid pada zaman Yesus pun pergi memberitakan Injil ke segala penjuru. Apakah para murid pada zaman ini juga taat kepada perintah Yesus?

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (16:15-20)

"Pergi ke seluruh dunia, beritakanlah Injil."


Pada suatu hari Yesus yang bangkit dari antara orang mati menampakkan diri kepada ke sebelas murid, dan berkata kepada mereka, "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: Mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekali pun minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh." Sesudah berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Tuhan Yesus ke surga lalu duduk di sebelah kanan Allah. Maka pergilah para murid memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

Renungan

St. Fransiskus Xaverius adalah seorang misionaris ulung. Dia pergi ke mana-mana menjelajahi dunia ini, bahkan sampai di Indonesia untuk mewartakan Kabar Gembira. Kita pun dipanggil untuk menjadi misionaris di mana pun kita berada. Perintah Yesus hari ini mengingatkan kita akan tugas panggilan kita sebagai kaum misionaris. Bagaimana selama ini kita melaksanakan tugas hari ini?

Doa Malam

Yesus yang penuh kuasa, Engkau selalu memberi kepada orang yang percaya. Jadikanlah aku sebagai pembawa kabar gembira dalam kehidupan ini, sekalipun harus mengalami penolakan. Engkaulah Tuhan dan andalanku. Amin.

RUAH

Panduan Adven 2011: Pertemuan IV: Ekaristi Dasar Perutusan Dalam Membangun Persaudaraan Dengan Sesama - Keuskupan Agung Jakarta

Pertemuan IV: Ekaristi Dasar Perutusan Dalam Membangun Persaudaraan Dengan Sesama
Tujuan: Tubuh dan Darah yang kita terima dalam Ekaristi mempersatukan umat beriman yang beraneka-ragam; Kasih Kristus yang dicurahkan dalam Ekaristi menjadi dasar perutusan umat beriman yang satu itu untuk membangun persaudaraan dengan semua.


LATAR BELAKANG :

  • Korintus adalah sebuah kota pelabuhan dengan berbagai persoalan sosial, politik, ekonomi dan budaya.
  • Sebagai kota pelabuhan, di sana tinggallah orang-orang dari berbagai lapisan masyarakat yang berbeda etnik, status sosial, aliran dan budaya.
  • Akibatnya para pengikut Yesus pun beranekaragam/majemuk. Ada orang Yahudi, Yunani, ada budak dan ada juga orang merdeka yang menjadi bagian dari masyarakat Krointus sekaligus anggota jemaat (ayat 13).
  • Pengaruh kehidupan sosial kemasyarakatan sangat besar dalam hidup berjemaat sebagai pengikut Yesus
  • Maka dengan mengajarkan "Satu tubuh banyak anggota; satu Roh banyak karunia", Paulus ingin mengajarkan bahwa Roh sebagai kekuatan yang mempersatukan semua menjadi kesatuan tubuh, meskipun peran, tingkat kehidupan, dan karunia berbeda-beda.
  • Sebelumnya, Paulus menegur kebiasaan perjamuan yang memecah-belah jemaat, sebab dalam perjamuan itu mereka yang tidak mempunyai apa-apa tersisihkan; akibatnya: ada yang lapar, ada yang 'mabuk' (1Kor 11: 17-22). Ini tidak tepat dengan semangat Ekaristi yang dikehendaki Yesus, yang seharusnya justru membangun persaudaraan dengan sesama melalui "berbagi"


Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (1Kor 12:12-31)

Saudara-saudara, karena sama seperti tubuh itu satu dan anggota-anggotanya banyak, dan segala anggota itu, sekalipun banyak, merupakan satu tubuh, demikian pula Kristus. Sebab dalam satu Roh kita semua, baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, baik budak, maupun orang merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minum dari satu Roh. Karena tubuh juga tidak terdiri dari satu anggota, tetapi atas banyak anggota. Andaikata kaki berkata: "Karena aku bukan tangan, aku tidak termasuk tubuh", jadi benarkah ia tidak termasuk tubuh? Dan andaikata telinga berkata: "Karena aku bukan mata, aku tidak termasuk tubuh", jadi benarkah ia tidak termasuk tubuh? Andaikata tubuh seluruhnya adalah mata, di manakah pendengaran? Andaikata seluruhnya adalah telinga, di manakah penciuman? Tetapi Allah telah memberikan kepada anggota, masing-masing secara khusus, suatu tempat pada tubuh, seperti yang dikehendaki-Nya. Andaikata semuanya adalah satu anggota, di manakah tubuh? Memang ada banyak anggota, tetapi hanya satu tubuh. Jadi mata tidak dapat berkata kepada tangan: "Aku tidak membutuhkan engkau." Dan kepala tidak dapat berkata kepada kaki: "Aku tidak membutuhkan engkau." Malahan justru anggota-anggota tubuh yang nampaknya paling lemah, yang paling dibutuhkan. Dan kepada anggota-anggota tubuh yang menurut pemandangan kita kurang terhormat, kita berikan penghormatan khusus. Dan terhadap anggota-anggota kita yang tidak elok, kita berikan perhatian khusus. Hal itu tidak dibutuhkan oleh anggota-anggota kita yang elok. Allah telah menyusun tubuh kita begitu rupa, sehingga kepada anggota-anggota yang tidak mulia diberikan penghormatan khusus, supaya jangan terjadi perpecahan dalam tubuh, tetapi supaya anggota-anggota yang berbeda itu saling memperhatikan. Karena itu jika satu anggota menderita, semua anggota turut menderita; jika satu anggota dihormati, semua anggota turut bersukacita. Kamu semua adalah tubuh Kristus dan kamu masing-masing adalah anggotanya. Dan Allah telah menetapkan beberapa orang dalam Jemaat: pertama sebagai rasul, kedua sebagai nabi, ketiga sebagai pengajar. Selanjutnya mereka yang mendapat karunia untuk mengadakan mujizat, untuk menyembuhkan, untuk melayani, untuk memimpin, dan untuk berkata-kata dalam bahasa roh. Adakah mereka semua rasul, atau nabi, atau pengajar? Adakah mereka semua mendapat karunia untuk mengadakan mujizat, atau untuk menyembuhkan, atau untuk berkata-kata dalam bahasa roh, atau untuk menafsirkan bahasa roh? Jadi berusahalah untuk memperoleh karunia-karunia yang paling utama. Dan aku menunjukkan kepadamu jalan yang lebih utama lagi.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

BAGIAN-BAGIAN TUBUH :


1. Tubuh hanya satu TETAPI bagiannya lebih dari satu.(ay.12)
2. Kaki (ay.15), Tangan (ay.15)Telinga (ay.16) Mata (ay.16)
3. Bagaimana dengan anggota tubuh yang lainnya ?
4. Semua mempunyai fungsi masing-masing.
5. Tidak ada bagian yang terpenting, yang ada adalah bagian penting.


ISI SEMANGAT PERSATUAN DARI PAULUS :

1. Sangat peduli dan sedih dengan situasi di Korintus yang terjadi perpecahan.
2. Satu Roh karena Pembaptisan (ay.13):
1. Bangsa : orang Yahudi, non Yahudi, Yunani, non Yunani,
2. Status : Budak, orang merdeka
3. Tubuh terdiri atas banyak anggota (ay.14), dan mempunyai fungsi dan tugas masing-masing yang berkaitan serta penting ~ kerjasama.

4. Bukan satu anggota satu tubuh TETAPI Satu tubuh dengan banyak anggota (ay.19-20)
5. Anggota tubuh paling lemah justru yang paling dibutuhkan (ay.22)
6. Antar anggota yang berbeda saling menghormati secara khusus (ay.24), memberi perhatian (ay.25)dan satu kesatuan ketika menderita atau bersuka cita (ay.26)
7. Penegasan Paulus : Kamu semua adalah tubuh Kristus karena semua adalah pengikut Kristus meski berbeda golongan, bangsa maupun kedudukan. (ay.27)
8. Allah menetapkan bagi jemaaatnya (ay.28) :
1. Para Rasul
2. Nabi
3. Pengajar
4. Mereka yang mendapat karunia mengadakan mukjizat, penyembuhan, melayani, memimpin, dan berbahasa roh.




PERTANYAAN PENDALAMAN :

1. Untuk membangun persaudaraan dan kebersamaan internal jemaat Korintus, Paulus meneguhkan dengan ajaran tentan "Analogi Tubuh". Apa yang mau ditekankan Paulus dengan ajaran itu? (lihat ayat 1 dan 2)
2. Menurut Paulus, bagaimana hubungan antar anggota-anggota tubuh itu? Lalu apa maknanya bagi kehidupan jemaat? (lihat ayat 14-20)
3. Dalam "Analogi Tubuh" ini, apa yang diungkapkan Paulus tentang anggota tubuh yang lemah, kurang terhormat, dan tidak elok? Lalu, apa artinya bagi kehidupan jemaat?
4. Dari ajaran Paulus tentang "satu tubuh, banyak anggota" ini, kita melihat pentingnya kesatuan anggota tubuh Kristus (Gereja) yang berbeda latar belakang dan fungsi, serta pentingnya kebersamaan dan persaudaraan antar anggota tubuh yang beragam itu. Dalam kaitan itu, bagaimana Ekaristi dapat menjadi dasar kesatuan umat dan sekaligus perutusan untuk membangun persaudaraan dengan sesama?
5. Mungkin dari antara Anda ada yang ingin berbagi pengalaman pribadi tentang Ekaristi yang menjadi dasar perutusan untuk membangun persaudaraan dengan sesama?
(kesempatan sharing umat)

7. Marilah sekarang kita hening sejenak, mencoba meresapi pesan bacaan ini dan menanamkan tekad dalam diri kita untuk melakukan satu atau beberapa hal sederhana dalam hidup keluarga kita!

(Hening- umat merenung sendiri untuk menanamkan niat. Kalau masih ada waktu bisa saja beberapa orang menceritakan "niat" itu)

(Setelah itu, umat diajak melanjutkan ibadat dengan mendaraskan Doa Umat)



KESIMPULAN :


1. Membangun persaudaraan dengan sesama harus didahului dari diri sendiri dan keluarga.
2. Ekaristi akan menjadi dasar kuat dalam “bersekutu” ketika kita menghayati benar peran Ekaristi yang sesering mungkin kita ikuti BUKAN karena rutinitas atau perintah Gereja namun karena KEBUTUHAN.
3. Persaudaraan dalam EKARISTI mampu menyemangati hidup kita sehari-hari karena berkat persatuan diri kita dengan Yesus Kristus dan di dalam persatuan jemaat Nya melalui Komuni.

Panduan Adven 2011: Pertemuan III: Ekaristi Dasar Perutusan dalam Membangun Keluarga (Luk 24:13-35) - Keuskupan Agung Jakarta

Pertemuan III: Ekaristi Dasar Perutusan dalam Membangun Keluarga (Luk 24:13-35)

Tujuan: Keluarga yang mendasarkan diri pada Ekaristi dipanggil untuk mensyukuri kehidupannya dengan mewujudkan perutusan untuk "memecah diri" dan "membagi-bagikannya" kepada seluruh anggota keluarga.


LATAR BELAKANG

  • Setelah Yesus ditangkap, mengalami sengsara dan berakhir dengan wafat di kayu salib, para murid sesungguhnya belum dapat memahami misteri ini. Terlebih setelah perempuan-perempuan dan Petrus mendapati kubur telah kosong (Luk 24:2-11).
  • Dalam kebingungan dan kegelisahan menghadapi misteri inilah dua orang murid (seorang diantaranya bernama Kleopas) berjalan ke sebuah kampung bernama Emaus. Perjalanan ini dilakukan pada hari pertama dalam minggu, artinya pada hari Minggu.
  • Sesudah cerita Emaus, dikisahkan juga penampakan Yesus kepada semua murid Yesus yang berkumpul. Juga di situ Yesus baru dikenal setelah memberi tanda khusus (ayat 37-43); dan sekali lagi Ia menjelaskan dari Kitab Suci bahwa Mesias harus menderitas sebelum bangkit pada hari ketiga.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (24:13-35)

"Mereka mengenali Yesus pada waktu Ia memecah-mecahkan roti."

Pada hari Minggu Paskah, dua orang murid Yesus sedang pergi ke sebuah desa bernarna Emaus, yang terletak kira-kira sepuluh kilometer jauhnya dari Yerusalem. Mereka bercakap-cakap tentang segala sesuatu yang telah terjadi. Ketika mereka sedang bercakap-cakap dan bertukar pikiran, datanglah Yesus sendiri mendekati mereka, lalu berjalan bersama-sama dengan mereka. Tetapi ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga mereka tidak mengenali Dia. Yesus berkata kepada mereka, “Apa yang kamu percakapkan sementara berjalan?’ Maka berhentilah mereka dengan muka heran. Seorang dari mereka, yang bernama Kleopas, balik bertanva, "Adakah Engkau satu-satunya orang pendatang di Yerusalem yang tidak tahu apa yang terjadi di situ pada hari-hari belakangan ini?” Bertanyalah Yesus, “Kejadian apa?” Jawab mereka, “Segala yang terjadi dengan Yesus dan Nazaret! Dia itu seorang nabi, yang berkuasa dalam pekerjaan dan perkataan di hadapan Allah dan di depan seluruh rakyat. Tetapi para imam kepala dan para pemimpin kami telah menyerahkan Dia untuk dihukum mati, dan mereka telah menyalibkan Dia. Padahal tadinya kami mengharapkan bahwa Dialah yang datang untuk membebaskan bangsa Israel. Tetapi sekarang sudah lewat tiga har sejak semuanya itu terjadi. Beberapa wanita dari kalangan kami telah mengejutkan kami: Pagi-pagi buta mereka telah pergi ke kubur, tetapi tidak menemukan jenazah Yesus. Lalu mereka kembali dengan berita bahwa mereka telah melihat malaikat-malaikat, yang mengatakan bahwa Yesus hidup. Lalu beberapa teman kami pergi ke kubur itu dan mendapati bahwa memang benar apa yang dikatakan wanita-wanita itu; tetapi Yesus sendiri tidak mereka lihat.” Lalu berkatalah Yesus kepada mereka, “Hai kamu orang bodoh! Betapa lamban hatimu, sehingga kamu tidak percaya akan segala sesuatu yang telah dinubuatkan oleb para nabi! Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya?” Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dar Kitab-Kitab Musa sampai dengan Kitab para nabi. Sementara itu mereka mendekati desa yang mereka tuju. Yesus berbuat seolah-olah hendak meneruskan perjalanan-Nya. Tetapi kedua murid itu mendesak, katanya, “Tinggallah bersarna dengan kami, sebab hari sudah mulai malain, dan matahari hamnpir terbenam. Maka masuklah Ia untuk tinggal bersama dengan mereka. Waktu duduk makan dengan mereka, Ia mengambil roti, mengucap syukur, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada mereka. Ketika itu terbukalah mata mereka, dan mereka pun mengenali Dia. Tetapi Yesus hilang dan pandangan mereka. Maka kata mereka seorang kepada yang lain, “Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan, dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?’ Lalu bangunlah mereka dan langsung kembali ke Yerusalem. Di situ mereka mendapati kesebelas murid. Mereka sedang berkumpul bersama teman-teman mereka. Kata mereka kepada kedua murid itu, “Sungguh Tuhan telah bangkit, dan telah menampakkan diri kepada Simon!” Lalu kedua murid itu pun menceritakan apa yang terjadi di tengah jalan, dan bagalmana mereka mengenali Yesus pada waktu Ia memecah-mecahkan roti.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

METODE SHARING 7 LANGKAH

YANG DILAKUKAN 2 ORANG MURID :

1. Bernama Kleopas dan Simon (ay.18 dan 34)
2. Berjalan menuju ke Emaus, dari Yerusalem.(ay.13)
3. Bercakap-cakap dan bertukar pikiran. ( ay.15)
4. Tidak mengenal Dia adalah Yesus ( ay.16)
5. Mereka berhenti dengan wajah muram. (ay.17)
6. Sifat manusia muncul : memang Engkau satu-satunya orang asing di Yerusalem yang tidak tahu berita ? (ay.18)
7. Beruntung mereka menjawab dengan baik dan benar : (ay.19-20)
8. Bahkan menyampaikan apa yang menjadi harapan mereka (ay.21)
9. Memberitakan kebangkitan Yesus (ay.22-24)
10. Mendengarkan penjelasan Yesus ( ay.25-27)
11. Sangat mendesak Yesus untuk tinggal (ay.29)
12. Mata mereka terbuka setelah melihat dan mengikuti ‘EKARISTI” (ay.30-31)
13. Merasakan suka cita dan semangat (ay.32)
14. Bangun dan kembali ke Yerusalem (ay.33)
15. Meneruskan “Kabar Baik” dan menjadi saksi Kristus ( ay.34-35)

YANG DILAKUKAN YESUS :
1. Menghampiri dan berjalan bersama mereka (ay.15)
2. Menanyakan sebagai pewartaan kebangkitan-Nya (ay.17)
3. Bertanya untuk lebih mengetahui isi hati para murid – “test” -(ay.19)
4. Menegaskan tentang diri-Nya yang sudah sering disampaikan tentang Sengsara-Wafat dan Kebangkitan-Nya (ay.25-26 )
5. Menjelaskan kembali tentang diri-Nya yang telah dinubuatkan para nabi. (ay.27)
6. Menge”test” sekali lagi hati para murid (ay.28)
7. Masuk dan tinggal dalam rumah mereka (ay.29)
8. Makan dan minum bersama (ay.30)
9. Lenyap dari hadapan mereka setelah mempersembahkan Ekaristi (ay.31)

PERTANYAAN PENDALAMAN

1. Apa yang sedang dipercakapkan oleh dua orang murid yang meninggalkan Yerusalem menuju ke Emaus? Bagaimana kemudian mereka berkumpul dengan Yesus?
2. Mengapa kedua murid tidak mengenali Yesus dalam perjalanan? Apa yang membuat hati mereka berkobar-kobar?
3. Apa yang membuat para murid mengenali Yesus pada akhirnya? Dan apa yang terjadi setelah murid mengenali Yesus?
4. Peristiwa perjumpaan kedua murid dengan Yesus seperti digambarkan dalam kisah perjalanan ke Emaus ini sesungguhnya terjadi juga pada kita. Pada saat mana kita berjumpa Yesus seperti yang dialami para murid itu?
5. Dari bacaan tadi, bagaimana Anda dapat menjelaskan bahwa Ekaristi adalah dasar perutusan dalam membangun keluarga?
6. Mungkin dari antara Anda ada yang ingin berbagi pengalaman pribadi tentang Ekaristi yang menjadi dasar perutusan untuk membangun keluarga?

(kesempatan sharing umat)

7. Marilah sekarang kita hening sejenak, mencoba meresapi pesan bacaan ini dan menanamkan tekad dalam diri kita untuk melakukan satu atau beberapa hal sederhana dalam hidup keluarga kita!

(Hening- umat merenung sendiri untuk menanamkan niat. Kalau masih ada waktu bisa saja beberapa orang menceritakan "niat" itu)

(Setelah itu, umat diajak melanjutkan ibadat dengan mendaraskan Doa Umat)


KESIMPULAN :

1. Doa adalah komunikasi terpenting kepada Allah
2. Dengan doa Allah turut campur dan berjuang bersama kita.
3. Ekaristi adalah sumber Doa dan Pernyataan turut campur Allah dalam kehidupan manusia
4. Ekaristi adalah persatuan keluarga Kristus dalam saling meneguhkan.
5. Menyambut komuni berarti bersatu dalam Tuhan dalam segala hal.

Panduan Adven 2011: Pertemuan II: Ekaristi Meneguhkan Keluarga (Kis 10.1-4.37-48) - Keuskupan Agung Jakarta


Pertemuan II: Ekaristi Meneguhkan Keluarga (Kis 10.1-4.37-48)

Tujuan: Keluarga yang bersumber pada Ekaristi akan mengalami Kristus yang selalu hadir di tengah keluarga mereka, mengasihi mereka dalam segala perosalan yang dihadapi, dan karena itu meneguhkan ikatan kasih perkawinan mereka.

Bacaan dari Kisah Para Rasul (10.1-4.37-48)


Di Kaisarea ada seorang yang bernama Kornelius, seorang perwira pasukan yang disebut pasukan Italia. Ia saleh, ia serta seisi rumahnya takut akan Allah dan ia memberi banyak sedekah kepada umat Yahudi dan senantiasa berdoa kepada Allah. Dalam suatu penglihatan, kira-kira jam tiga petang, jelas tampak kepadanya seorang malaikat Allah masuk ke rumahnya dan berkata kepadanya: "Kornelius!" Ia menatap malaikat itu dan dengan takut ia berkata: "Ada apa, Tuhan?" Jawab malaikat itu: "Semua doamu dan sedekahmu telah naik ke hadirat Allah dan Allah mengingat engkau. Kamu tahu tentang segala sesuatu yang terjadi di seluruh tanah Yudea, mulai dari Galilea, sesudah baptisan yang diberitakan oleh Yohanes, yaitu tentang Yesus dari Nazaret: bagaimana Allah mengurapi Dia dengan Roh Kudus dan kuat kuasa, Dia, yang berjalan berkeliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua orang yang dikuasai Iblis, sebab Allah menyertai Dia. Dan kami adalah saksi dari segala sesuatu yang diperbuat-Nya di tanah Yudea maupun di Yerusalem; dan mereka telah membunuh Dia dan menggantung Dia pada kayu salib. Yesus itu telah dibangkitkan Allah pada hari yang ketiga, dan Allah berkenan, bahwa Ia menampakkan diri, bukan kepada seluruh bangsa, tetapi kepada saksi-saksi, yang sebelumnya telah ditunjuk oleh Allah, yaitu kepada kami yang telah makan dan minum bersama-sama dengan Dia, setelah Ia bangkit dari antara orang mati. Dan Ia telah menugaskan kami memberitakan kepada seluruh bangsa dan bersaksi, bahwa Dialah yang ditentukan Allah menjadi Hakim atas orang-orang hidup dan orang-orang mati. Tentang Dialah semua nabi bersaksi, bahwa barangsiapa percaya kepada-Nya, ia akan mendapat pengampunan dosa oleh karena nama-Nya." Ketika Petrus sedang berkata demikian, turunlah Roh Kudus ke atas semua orang yang mendengarkan pemberitaan itu. Dan semua orang percaya dari golongan bersunat yang menyertai Petrus, tercengang-cengang, karena melihat, bahwa karunia Roh Kudus dicurahkan ke atas bangsa-bangsa lain juga, sebab mereka mendengar orang-orang itu berkata-kata dalam bahasa roh dan memuliakan Allah. Lalu kata Petrus: "Bolehkah orang mencegah untuk membaptis orang-orang ini dengan air, sedangkan mereka telah menerima Roh Kudus sama seperti kita?" Lalu ia menyuruh mereka dibaptis dalam nama Yesus Kristus. Kemudian mereka meminta Petrus, supaya ia tinggal beberapa hari lagi bersama-sama dengan mereka.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

METODE SHARING 7 LANGKAH


SIAPA KORNELIUS :

  1. Tinggal di Kaisarea (ay.1)
  2. Seorang perwira pasukan è Pasukan Italia (ay.1)
  3. Seorang yang saleh (ay.2)
  4. Pemimpin keluarga (ay.2)
  5. Suka memberi sedekah.(ay.2)
  6. Senantiasa berdoa kepada Allah.(ay.2)

KORNELIUS DAN KELUARGANYA :

  1. Bersama seisi rumah takut akan Allah (ay.2)

KORNELIUS DAN PETRUS :

KORNELIUS

PETRUS

Non Yahudi

Mendapat penglihatan jam 3 sore

Isi penglihatan ~ tentang Petrus

Mau mengundang Petrus

Yahudi

Mendapat penglihatan, jam 12 siang

Isi penglihatan > tentang Kornelius

Mau memenuhi undangan Kornelius

PERISTIWA KORNELIUS DAN PETRUS :

  1. Peristiwa karena Allah yang mengaturnya
  2. Petrus bersaksi tentang Yesus Kristus :
    1. Putera Allah yang tunggal,
    2. Yang mati karena di salib
    3. Yang bangkit di hari ketiga
    4. Yang selalu menyertai sampai akhir zaman
    5. Yang menjadi Hakim atas orang hidup dan mati
    6. Yang percaya kepada Yesus : akan mendapat pengampunan dosa.
    7. Kabar Baik yang diberitakan Petrus :
      1. Awalnya hanya untuk bangsa Israel, sebagai bangsa pilihan
      2. Setelah itu untuk semua bangsa
      3. Kepada siapapun : Mau menerima Yesus sebagai juruselamatnya.
      4. Petrus memberitakan Yesus di rumah Kornelius dan dihadapan orang banyak yang diundang oleh Kornelius juga :
        1. Roh Kudus turun dan dicurahkan ke atas semua orang yangmendengarkan.
        2. Petrus membaptis mereka dalam nama Yesus Kristus.
        3. Mereka meminta Petrus untuk tinggal beberapa hari lagi.


LATAR BELAKANG

  • Kis 10-11 mengisahkan Gereja Kristen bangsa lain dengan membangunnya melalui persetujuan Petrus dan keduabelas rasul. Dalam kisah itu diperlihatkan bahwa Allah sendiri dengan jelas membebaskan orang-orang kafir untuk menjadi Kristen.
  • Untuk lebih memahami kisah yang menjadi bahan permenungan kita (Kis 10:1-4, 37-48), ada baiknya kita memahami dulu alur Kis 10 ini lebih lengkap.
- Kis 10:1-8 Penglihatan Kornelius
- Kis 10:9-23 Penglihatan kepada Petrus
- Kis 10:24-33 Petrus pergi ke Kaisarea
- Kis 10:34-43 Pewartaan Petrus kepada keluarga Kornelius
- Kis 10:44-48 "Pentakosta" bagi keluarga Kornelius


Baik apabila diketahui:
  • Dalam penglihatan Kornelius, malaikat selanjutnya memerintahkan dia untuk menyuruh orang-orangnya menjemput Petrus (ayat 5-8)
  • Serempak dengan kedatangan orang-orang utusan Kornelius kepada Petrus, malaikat pun menampakkan diri kepada Petrus dan antara lain menyuruh Petrus menerima permintaan orang-orang utusan itu untuk membawanya ke rumah Kornelius (ayat 20)
  • Maka Petrus pun dengan ditemani oleh orang-orang Yahudi berangkat ke rumah Kornelius dan di sana ia memberikan wejangannya kepada keluarga tersebut (ayat 23,24).

PERTANYAAN PENDALAMAN

1. Siapakah Kornelius dan keluarganya, khususnya dalam hubungan dengan Tuhan dan dengan sesama? (Untuk mendapat gambaran lebih lengkap baca juga ayat 7-8, 22, 24, 33)
2. Apa pokok-pokok pewartaan yang disampaikan oleh Petrus kepada keluarga Kornelius? (Mari kita lihat mulai ayat 34)
3. Coba telaah dengan seksama, apa pokok-pokok pewartaan Petrus itu kita temui pula dalam Ekaristi?
4. Ketika mendengarkan pewartaan Petrus itu, keluarga Kornelius mengalami pencurahan Roh Kudus; mereka mengalami peneguhan dan karena itu minta kepada Petrus untuk tinggal beberapa hari lagi di tengah mereka. Nah, bagaimana Ekaristi yang kita rayakan ini meneguhkan pula keluarga kita?
5. Mungkin dari antara Anda ada yang ingin berbagi pengalaman pribadi tentang Ekaristi yang meneguhkan kehidupan keluarga anda?

(kesempatan sharing umat)

6. Marilah sekarang kita hening sejenak, mencoba meresapi pesan bacaan ini dan menanamkan tekad dalam diri kita untuk melakukan satu atau beberapa hal sederhana dalam hidup keluarga kita!

(Hening- umat merenung sendiri untuk menanamkan niat. Kalau masih ada waktu bisa saja beberapa orang menceritakan "niat" itu)

(Setelah itu, umat diajak melanjutkan ibadat dengan mendaraskan Doa Umat)

KESIMPULAN :

  1. Kornelius dan keluarganya selalu hidup dalam persatuan dengan Allah
  2. Selalu ada kerinduan untuk mendengarkan Firman Allah
  3. Ketika memperoleh kesempatan tersebut ia dan keluarga nya bahkan turut mengajak orang-orang lain mendengarkan dan bersatu dengan Tuhan dalam persekutuan
  4. Kornelius adalah contoh keluarga yang diperteguh dalam perayaan perjamuan (Ekaristi)

Sabtu, Hari Biasa Pekan I Adven

From the Proper of the Season
Sabtu, Hari Biasa Pekan I Adven

“TUHAN akan memberi hujan bagi benih yang baru kamu taburkan di ladangmu, dan dari hasil tanah itu kamu akan makan roti yang lezat dan berlimpah-limpah. Pada waktu itu ternakmu akan makan rumput di padang rumput yang luas; sapi-sapi dan keledai-keledai yang mengerjakan tanah akan memakan makanan campuran yang sedap, yang sudah ditampi dan diayak. Dari setiap gunung yang tinggi dan dari setiap bukit yang menjulang akan memancar sungai-sungai pada hari pembunuhan yang besar, apabila menara-menara runtuh” (Yes 30:23-25)

Doa Renungan


Allah Bapa yang maha pengasih dan penyayang, kami bersyukur atas kasih karunia yang boleh kami rasakan pagi ini. Ya Bapa hari ini Engkau berpesan agar kami mewartakan bahwa kerajaan surga sudah dekat, demikian juga agar kami mengusir setan dan menyembuhkan orang sakit. Berilah kebijaksanaan kepada kami agar senantiasa melakukan kehendak-Mu terutama dalam membagikan rahmat yang telah kami terima. Doa ini kami panjatkan dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami. Amin.

Nabi Yesaya menegaskan bahwa Tuhan, Allah Israel adalah Allah yang penuh belas kasih. Ia akan melakukan apa yang terbaik bagi umat-Nya. Dan lagi, tatkala mendengar seruan dan permohonan umat-Nya, Ia akan segera menjawab.

Bacaan dari Kitab Yesaya (30:19-21.23-26)

"Pastilah Tuhan mengasihi kalian apabila kalian berseru-seru."

Beginilah firman Tuhan, Yang Mahakudus Allah Israel, "Hai bangsa di Sion yang mendiami Yerusalem, kalian tidak akan terus menangis. Pastilah Tuhan akan mengasihani kalian, apabila kalian berseru-seru. Begitu mendengar teriakmu Ia akan menjawab. Walaupun Tuhan memberi kalian roti dan air serba sedikit, namun Gurumu, tidak akan menyembunyikan diri lagi. Kalian akan terus melihat Dia dan entah kalian menyimpang ke kanan entah ke kiri, sabda-Nya ini akan kalian dengar dari belakangmu, "Inilah jalannya, ikutilah jalan ini!" Pada waktu itu Tuhan akan mencurahkan hujan bagi benih yang baru kalian taburkan di ladang, dan dari hasil tanah itu kalian akan makan roti yang lezat dan berlimpah-limpah. Pada waktu itu ternakmu akan merumput di padang rumput yang luas. Sapi-sapi dan keledai-keledai yang mengerjakan tanah akan memakan makanan campuran yang sedap, yang sudah ditampi dan diayak. Dari setiap gunung yang tinggi dan dari setiap bukit yang menjulang akan memancar sungai-sungai pada hari pembunuhan yang besar, apabila menara-menara runtuh. Maka terang bulan purnama akan seperti terang matahari terik, dan terang matahari terik akan tujuh kali ganda, yaitu seperti terangnya tujuh hari, pada waktu Tuhan membalut luka umat-Nya dan menyembuhkan bekas-bekas pukulan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan

Ref. Berbahagialah orang yang menanti-nantikan Tuhan.
Ayat.
(Mzm 147:1-2.3-4.5-6)
1. Sungguh, bermazmur bagi Allah kita itu baik, bahkan indah, dan layaklah memuji-muji Dia. Tuhan membangun Yerusalem, Ia menghimpun orang-orang Israel yang tercerai-berai.
2. Ia menyembuhkan orang-orang yang patah hati, dan membalut luka-luka mereka. Ia menentukan jumlah bintang-bintang, masing-masing dipanggil dengan menyebut namanya.
3. Besarlah Tuhan kita dan berlimpahlah kekuatan-Nya, kebijaksanaan-Nya tidak terhingga. Tuhan menegakkan kembali orang-orang yang tertindas, tetapi orang-orang fasik direndahkan-Nya ke tanah.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Inilah Raja kita, Tuhan semesta alam. Ia datang membebaskan umat-Nya.


Yesus mengajar dan mewartakan Injil Kerajaan Allah. Ia juga menyembuhkan segala penyakit dan kelemahan. Selanjutnya, Yesus memberikan kuasa kepada para murid-Nya untuk melakukan hal yang sama: mengusir roh-roh jahat, menyembuhkan segala penyakit dan kelemahan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (9:35 - 10:1.6-8)

"Melihat orang banyak itu, tergerak hati Yesus oleh belas kasihan."

Sekali peristiwa Yesus berkeliling ke semua kota dan desa. Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan mewartakan Injil Kerajaan Surga serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan. Melihat orang banyak yang mengikuti-Nya, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala. Maka Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Tuaian memang banyak, tetapi pekerjanya sedikit. Maka mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu." Lalu Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan memberi mereka kuasa untuk mengusir roh-roh jahat dan untuk melenyapkan segala penyakit serta segala kelemahan. Yesus mengutus mereka dan berpesan, "Pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel! Pergilah dan wartakanlah: Kerajaan Surga sudah dekat. Sembuhkanlah orang sakit, bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan. Kalian telah memperoleh dengan cuma-cuma, maka berikanlah pula dengan cuma-cuma.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan


Apa yang diperoleh dengan cuma-cuma seharusnya dibagikan pula dengan cuma-cuma. Itulah tanda syukur atas anugerah yang diperoleh. Dengan senang hati sering kita menerima dengan cuma-cuma, namun dengan berat hati untuk membagikannya. Kita ingin memilikinya untuk diri kita sendiri. Apakah aku demikian?

Doa Malam

Allah Bapa yang pengasih dan penyayang kami kembali menghadap-Mu untuk memanjatkan puji dan syukur atas kasih karunia yang telah kami alami sepanjang hari ini. Ya Bapa pada kesempatan ini kami berdoa agar Engkau berkenan memberikan pekerja-pekerja untuk tuaian. Tumbuhkanlah benih-benih panggilan kepada muda-mudi kami agar mereka bersedia bekerja di ladang-Mu. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.

RUAH

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy