| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Senin, 21 Maret 2011 Hari Biasa Pekan II Prapaskah

Senin, 21 Maret 2011
Hari Biasa Pekan II Prapaskah

Kemajuan jiwa tidak terletak dalam banyak berpikir melainkan dalam banyak mencintai. (St. Teresa dari Avila)

Antifon Pembuka

Selamatkanlah aku, ya Tuhan, dan kasihanilah aku. Aku menempuh jalan yang lurus dan memuji Tuhan dalam himpunan umat (Mzm 26:11-12)

Doa Pagi

Pada Tuhan ada belas kasih dan pengampunan, sehingga kami yang tidak mematuhi perintah-Mu tetap Kauterima sebagai anak-anak-Mu. Tolonglah kami yang bebal ini agar dari hari ke hari kami semakin hidup seturut hukum-Mu. Amin.

Sikap tobat itu perlu. Sikap tobat merupakan cerminan ketaatan iman atas kelemahan, kegagalan, dan dosa dalam perjuangan hidup. Orang beriman selalu terdorong untuk mengakui kelemahannya dan mempercayakan diri pada rahmat dan kasih karunia Allah.

Pembacaan dari Kitab Nubuat Daniel (9:4b-10)

"Kami telah berbuat dosa dan salah."

Ah, Tuhan, Allah yang maha besar dan dahsyat, yang memegang Perjanjian dan kasih setia terhadap mereka yang mengasihi Engkau serta berpegang pada perintah-Mu! Kami telah berbuat dosa dan salah, kami telah berlaku fasik dan telah memberontak, kami telah menyimpang dari perintah dan peraturan-Mu,dan kami tidak taat kepada hamba-hamba-Mu, para nabi, yang telah berbicara atas nama-Mu kepada raja-raja kami, kepada pemimpin-pemimpin kami, kepada bapa-bapa kami dan kepada segenap rakyat negeri. Ya Tuhan, Engkaulah yang benar, tetapi patutlah kami malu seperti pada hari ini, kami orang-orang Yehuda, penduduk kota Yerusalem dan segenap orang Israel, mereka yang dekat dan mereka yang jauh, di segala negeri kemana Engkau telah membuang mereka oleh karena mereka berlaku murtad terhadap Engkau.Ya Tuhan, kami, raja-raja kami, pemimpin-pemimpin kami dan bapa-bapa kami patutlah malu, sebab kami telah berbuat dosa terhadap Engkau. Pada Tuhan, Allah kami, ada kesayangan dan keampunan, walaupun kami telah memberontak terhadap Dia, dan tidak mendengarkan suara Tuhan, Allah kami, yang menyuruh kami hidup menurut hukum yang telah diberikan-Nya kepada kami dengan perantaraan para nabi, hamba-hamba-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan tidak memperlakukan kita setimpal dengan dosa kita.
Ayat. (Mzm 79:8.9.11.13; Ul: 103:10a)
1. Janganlah perhitungkan kepada kami kesalahan nenek moyang! Kiranya rahmat-Mu segera menyongsong kami, sebab sudah sangat lemahlah kami.
2. Demi kemuliaan-Mu, tolonglah kami, ya Tuhan penyelamat! Lepaskanlah kami dan ampunilah dosa kami, oleh karena nama-Mu!
3. Biarlah sampai ke hadapan-Mu keluhan orang tahanan; sesuai dengan kebesaran lengan-Mu, biarkanlah hidup orang-orang yang ditentukan untuk mati dibunuh.
4. Maka kami, umat-Mu, dan kawanan domba gembalaan-Mu akan bersyukur kepada-Mu untuk selama-lamanya, dan akan memberitakan puji-pujian bagi-Mu turun temurun.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS. 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah roh dan kehidupan. Engkau mempunyai sabda kehidupan kekal.

Orang beriman hendaknya tidak saling mengadili. Pengadilan hendaknya diserahkan kepada Allah yang lebih tahu. Singkatnya kehidupan bersama hendaknya tidak didasarkan pada saling menilai, melainkan saling
menaruh tenggang rasa.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (6:36-38)

"Ampunilah, dan kamu akan diampuni."

Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati." "Janganlah kamu menghakimi, maka kamupun tidak akan dihakimi. Dan janganlah kamu menghukum, maka kamupun tidak akan dihukum; ampunilah dan kamu akan diampuni. Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Sekali lagi, hukum emas dinyatakan di sini. Namun, sekarang tataran praktisnya dibalik: Jangan menghakimi… Jangan menghukum… ampunilah… berilah… adalah ukuran yang akan diukurkan kepada kita. Adil, bukan? Ternyata, hal itu tidak cukup, karena kita diminta melampaui keadilan. Takaran kita lebih padat dari keadilan, karena masih perlu digoncang hingga tumpah ke luar. ‘Kelebihan’ inilah berkatnya.

Doa Malam

Yesus, bersama rahmat-Mu bantulah kami untuk hidup seturut kehendak Allah. Semoga dengan sepenuh hati kami memperlakukan sesama dengan hal-hal yang mendatangkan rahmat agar hidup kami saling menjadi berkat. Amin.


RUAH

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy