| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Minggu, 28 Maret 2010 Hari Minggu Palma - Mengenangkan Sengsara Tuhan

Minggu, 28 Maret 2010
Hari Minggu Palma
Mengenangkan Sengsara Tuhan

Yesus Kristus telah merendahkan diri, maka Allah sangat meninggikan Dia.

Doa Renungan

Allah Bapa kami di surga, demi cinta kasih-Mu, Engkau menghendaki kami menjadi putera dan puteri-Mu berkat jasa Yesus, Hamba-Mu yang menderita. Kami mohon, curahilah kami semangat Yesus, agar kami dapat saling membantu dalam memanggul salib kami sehari-hari, mengikuti jejak Putera-Mu. Sebab Dialah Tuhan, pengantara kami. Amin.

Bacaan Injil

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (19:28-40)


"Yesus memasuki Yerusalem"

Dalam perjalanan-Nya ke Yerusalem, ketika telah dekat Betfage dan Betania, yang terletak di gunung yang bernama Bukit Zaitun, Yesus menyuruh dua orang murid-Nya dengan pesan: "Pergilah ke kampung yang di depanmu itu: Pada waktu kamu masuk di situ, kamu akan mendapati seekor keledai muda tertambat, yang belum pernah ditunggangi orang. Lepaskanlah keledai itu dan bawalah ke mari. Dan jika ada orang bertanya kepadamu: Mengapa kamu melepaskannya? jawablah begini: Tuhan memerlukannya." Lalu pergilah mereka yang disuruh itu, dan mereka mendapati segala sesuatu seperti yang telah dikatakan Yesus. Ketika mereka melepaskan keledai itu, berkatalah orang yang empunya keledai itu: "Mengapa kamu melepaskan keledai itu?" Kata mereka: "Tuhan memerlukannya." Mereka membawa keledai itu kepada Yesus, lalu mengalasinya dengan pakaian mereka dan menolong Yesus naik ke atasnya. Dan sementara Yesus mengendarai keledai itu mereka menghamparkan pakaiannya di jalan. Ketika Ia dekat Yerusalem, di tempat jalan menurun dari Bukit Zaitun, mulailah semua murid yang mengiringi Dia bergembira dan memuji Allah dengan suara nyaring oleh karena segala mujizat yang telah mereka lihat. Kata mereka: "Diberkatilah Dia yang datang sebagai Raja dalam nama Tuhan, damai sejahtera di surga dan kemuliaan di tempat yang mahatinggi!" Beberapa orang Farisi yang turut dengan orang banyak itu berkata kepada Yesus: "Guru, tegurlah murid-murid-Mu itu." Jawab-Nya: "Aku berkata kepadamu: Jika mereka ini diam, maka batu ini akan berteriak."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Perarakan Daun Palma PS 548
Ref. Kristus Jaya Kristus mulia, Kristus, Kristus Tuhan kita
1. Hai segala bangsa, bertepuk tanganlah elu-elukanlah Allah dengan sorak-sorai.
2. Sebab Tuhan maha tinggi adalah dahsyat, Raja seluruh bumi.
3. Ia menaklukkan bangsa-bangsa kebawah kuasa kita, Ia menundukkan suku-suku bangsa kebawah telapak kita.
4. Dia pilih bagi kita tanah pusaka kebanggaan Yakub.
5. Allah telah naik diiringi sorak-sorai, Tuhan mengangkasa diiringi bunyi sangkakala.
6. Bermazmurlah bagi Allah, ya bermazmurlah! Kidungkanlah mazmur!.
7. Sebab Allah adalah Raja seluruh bumi, bermazmurlah dengan lagu yang paling indah.
8. Allah merajai para bangsa di takhta yang kudus bersemayamlah Dia.
9. Para pemimpin bangsa-bangsa berdatangan, bergabung dengan umat Allah Abraham.
10. Sebab segala perisai diatas bumi adalah milik-Nya; sangat agunglah Dia.

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Kitab Yesaya (50:4-7)

"Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai, karena aku tahu bahwa aku tidak akan mendapat malu."

4 Tuhan ALLAH telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid. 5 Tuhan ALLAH telah membuka telingaku, dan aku tidak memberontak, tidak berpaling ke belakang. 6 Aku memberi punggungku kepada orang-orang yang memukul aku, dan pipiku kepada orang-orang yang mencabut janggutku. Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai dan diludahi. 7 Tetapi Tuhan ALLAH menolong aku; sebab itu aku tidak mendapat noda. Sebab itu aku meneguhkan hatiku seperti keteguhan gunung batu karena aku tahu, bahwa aku tidak akan mendapat malu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan PS 819
Ref. Allahku, ya Allahku, mengapa Kautinggalkan daku?
Ayat. (Mzm 22:8-9.17-18a.19-20.23-24; R: 2a)
1. Semua yang melihat aku mengolok-olok, mereka mencibirkan bibir dan menggelengkan kepala! Mereka bilang: "Ia pasrah kepada Allah! Biarlah Allah yang meluputkannya, biarlah Allah yang melepaskannya! Bukankah Allah berkenan kepadanya?"
2. Sekawanan anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku, mereka menusuk tangan dan kakiku, segala tulangku dapat kuhitung.
3. Mereka membagi-bagikan pakaianku di antara mereka dan membuang undi atas jubahku. Tetap Engkau, Tuhan, janganlah jauh; ya kekuatanku, segeralah menolong aku!
4. Maka aku akan memahsyurkan nama-Mu kepada saudara-saudaraku dan memuji Engkau di tengah jemaat: Hai kamu yang takut akan Tuhan, pujilah Dia! Hai segenap anak cucu Yakub, muliakanlah Dia! Gentarlah terhadap Dia, hai segenap anak cucu Israel.

Bacaan Kedua
Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Filipi (2:6-11)

"Yesus Kristus telah merendahkan diri, maka Allah sangat meninggikan Dia."

6 Saudara-saudara, walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, 7 melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. 8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. 9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, 10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, 11 dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
Ayat. (Flp 2:8-9)
Kristus taat untuk kita sampai wafat-Nya di salib.
Dari sebab itulah Allah mengagungkan Yesus, dan menganugerahkan nama yang paling luhur kepada-Nya.

KISAH SENGSARA
Y: Yesus
U: Rakyat
N: Naracerita
P: Pilatus

Inilah Kisah Sengsara Tuhan Kita Yesus Kristus menurut Lukas (22:14-23:56 / Singkat: Luk 23:1-49)

Benarkah Engkau Raja orang Yahudi?

N: 1 Bangkitlah seluruh sidang itu dan Yesus dibawa menghadap Pilatus. 2 situ mereka mulai menuduh Dia, katanya:

U: "Telah kedapatan oleh kami, bahwa orang ini menyesatkan bangsa kami, dan melarang membayar pajak kepada Kaisar, dan tentang diri-Nya Ia mengatakan, bahwa Ia adalah Kristus, yaitu Raja."

N: 3 Pilatus bertanya kepada-Nya:

P: "Engkaukah raja orang Yahudi?"

N: Jawab Yesus:

Y: "Engkau sendiri mengatakannya."

P: 4 "Aku tidak mendapati kesalahan apapun pada orang ini."

N: 5 Tetapi mereka makin kuat mendesak, katanya:

U: "Ia menghasut rakyat dengan ajaran-Nya di seluruh Yudea, Ia mulai di Galilea dan sudah sampai ke sini."

N: 6 Ketika Pilatus mendengar itu ia bertanya, apakah orang itu seorang Galilea. 7 Dan ketika ia tahu, bahwa Yesus seorang dari wilayah Herodes, ia mengirim Dia menghadap Herodes, yang pada waktu itu ada juga di Yerusalem.8 Ketika Herodes melihat Yesus, ia sangat girang. Sebab sudah lama ia ingin melihat-Nya, karena ia sering mendengar tentang Dia, lagipula ia mengharapkan melihat bagaimana Yesus mengadakan suatu tanda. 9 Ia mengajukan banyak pertanyaan kepada Yesus, tetapi Yesus tidak memberi jawaban apapun. 10 Sementara itu imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat maju ke depan dan melontarkan tuduhan-tuduhan yang berat terhadap Dia. 11 Maka mulailah Herodes dan pasukannya menista dan mengolok-olokkan Dia, ia mengenakan jubah kebesaran kepada-Nya lalu mengirim Dia kembali kepada Pilatus. 12 Dan pada hari itu juga bersahabatlah Herodes dan Pilatus; sebelum itu mereka bermusuhan. 13 Lalu Pilatus mengumpulkan imam-imam kepala dan pemimpin-pemimpin serta rakyat, 14 dan berkata kepada mereka:

Sejak hari itu terjalinlah persahabatan antara Herodes dan Pilatus

P: "Kamu telah membawa orang ini kepadaku sebagai seorang yang menyesatkan rakyat. Kamu lihat sendiri bahwa aku telah memeriksa-Nya, dan dari kesalahan-kesalahan yang kamu tuduhkan kepada-Nya tidak ada yang kudapati pada-Nya. 15 Dan Herodes juga tidak, sebab ia mengirimkan Dia kembali kepada kami. Sesungguhnya tidak ada suatu apapun yang dilakukan-Nya yang setimpal dengan hukuman mati. 16 Jadi aku akan menghajar Dia, lalu melepaskan-Nya." 17 (Sebab ia wajib melepaskan seorang bagi mereka pada hari raya itu.)

Musnahkan orang ini

N: 18 Tetapi mereka berteriak bersama-sama:

U: "Enyahkanlah Dia, lepaskanlah Barabas bagi kami!" 19 Barabas ini dimasukkan ke dalam penjara berhubung dengan suatu pemberontakan yang telah terjadi di dalam kota dan karena pembunuhan. 20 Sekali lagi Pilatus berbicara dengan suara keras kepada mereka, karena ia ingin melepaskan-Nya.

N: Luk 23:21 Tetapi mereka berteriak membalasnya, katanya:

U: "Salibkanlah Dia! Salibkanlah Dia!"

N: 22 Kata Pilatus untuk ketiga kalinya kepada mereka:

P: "Kejahatan apa yang sebenarnya telah dilakukan orang ini? Tidak ada suatu kesalahanpun yang kudapati pada-Nya, yang setimpal dengan hukuman mati. Jadi aku akan menghajar Dia, lalu melepaskan-Nya."

Janganlah menangisi Aku.

N: 23 Tetapi dengan berteriak mereka mendesak dan menuntut, supaya Ia disalibkan, dan akhirnya mereka menang dengan teriak mereka. 24 Lalu Pilatus memutuskan, supaya tuntutan mereka dikabulkan. 25 Dan ia melepaskan orang yang dimasukkan ke dalam penjara karena pemberontakan dan pembunuhan itu sesuai dengan tuntutan mereka, tetapi Yesus diserahkannya kepada mereka untuk diperlakukan semau-maunya. 26 Ketika mereka membawa Yesus, mereka menahan seorang yang bernama Simon dari Kirene, yang baru datang dari luar kota, lalu diletakkan salib itu di atas bahunya, supaya dipikulnya sambil mengikuti Yesus. 27 Sejumlah besar orang mengikuti Dia; di antaranya banyak perempuan yang menangisi dan meratapi Dia. 28 Yesus berpaling kepada mereka dan berkata:

Y: "Hai puteri-puteri Yerusalem, janganlah kamu menangisi Aku, melainkan tangisilah dirimu sendiri dan anak-anakmu! 29 Sebab lihat, akan tiba masanya orang berkata: Berbahagialah perempuan mandul dan yang rahimnya tidak pernah melahirkan, dan yang susunya tidak pernah menyusui. 30 Maka orang akan mulai berkata kepada gunung-gunung: Runtuhlah menimpa kami! dan kepada bukit-bukit: Timbunilah kami! 31 Sebab jikalau orang berbuat demikian dengan kayu hidup, apakah yang akan terjadi dengan kayu kering?"


N: Luk 23:32 Ada juga digiring dua orang lain, yaitu dua penjahat untuk dihukum mati bersama-sama dengan Dia. 33 Ketika mereka sampai di tempat yang bernama Tengkorak, mereka menyalibkan Yesus di situ dan juga kedua orang penjahat itu, yang seorang di sebelah kanan-Nya dan yang lain di sebelah kiri-Nya. 34 Yesus berkata:

Y: "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat."

N: Mereka membuang undi untuk membagi pakaian-Nya. 35 Orang banyak berdiri di situ dan melihat semuanya. Pemimpin-pemimpin mengejek Dia, katanya:

U: "Orang lain Ia selamatkan, biarlah sekarang Ia menyelamatkan diri-Nya sendiri, jika Ia adalah Mesias, orang yang dipilih Allah."

N: 36 Juga prajurit-prajurit mengolok-olokkan Dia; mereka mengunjukkan anggur asam kepada-Nya 37 dan berkata:

U: "Jika Engkau adalah raja orang Yahudi, selamatkanlah diri-Mu!"

N: Ada juga tulisan di atas kepala-Nya: "Inilah raja orang Yahudi".
39 Seorang dari penjahat yang di gantung itu menghujat Dia, katanya:

U: "Bukankah Engkau adalah Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!"

N: 40 Tetapi yang seorang menegor dia, katanya: "Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama? :41 Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah."

N: 42 Lalu ia berkata: "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja."

N: 43 Kata Yesus kepadanya:

Y: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus."


N: 44 Ketika itu hari sudah kira-kira jam dua belas, lalu kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai jam tiga, 45 sebab matahari tidak bersinar. Dan tabir Bait Suci terbelah dua. 46 Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring:

Y:
"Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku."

N:
Sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawa-Nya.

---- hening sejenak merenungkan wafat Tuhan -----

N: Luk 23:47 Ketika kepala pasukan melihat apa yang terjadi, ia memuliakan Allah, katanya:

U: "Sungguh, orang ini adalah orang benar!"

N: 48 Dan sesudah seluruh orang banyak, yang datang berkerumun di situ untuk tontonan itu, melihat apa yang terjadi itu, pulanglah mereka sambil memukul-mukul diri. 49 Semua orang yang mengenal Yesus dari dekat, termasuk perempuan-perempuan yang mengikuti Dia dari Galilea, berdiri jauh-jauh dan melihat semuanya itu.
Demikianlah Injil Tuhan
Terpujilah Kristus.


Renungan

MENYAMBUT YESUS DI YERUSALEM

Dalam upacara perarakan Minggu Palma tahun ini dibacakan kisah Yesus memasuki Yerusalem menurut Luk 19:28-40. Dalam peristiwa penampakan kemuliaan Yesus, perjalanan ini disebut "exodos" (Luk 9:31. Lihat ulasan Injil Minggu Prapaskah II/C.) Ia sadar perjalanan ini bakal berakhir dengan penolakan para pemimpin dan pengorbanan diri di salib dan kebangkitannya. Tiga kali hal ini diberitakannya kepada para murid, tetapi mereka menganggap ini semua tak masuk akal. Namun demikian, Yesus tetap mengarahkan pandangannya ke sana, ke Yerusalem seperti dikatakan dalam Luk 9:51 "Ketika hampir tiba waktunya Yesus diangkat ke surga, Ia mengarahkan pandangannya untuk pergi ke Yerusalem. Dalam ayat itu Yerusalem ditulis Lukas sebagai Ierousaleem ("Yeru-zalim") , yakni kota yang menolak kedatangannya. Tapi dalam Luk 19:28 yang dibacakan hari ini disebutkan "Setelah mengatakan semuanya itu Yesus mendahului mereka dan meneruskan perjalanannya ke Hierosolyma." Maksud Lukas, ini kota yang bersedia menerimanya. (Bisa diperdengarkan sebagai "Yeru-syalom"). Kita akan melihat bagaimana kota itu menerima kedatangannya.

BERTEOLOGI DENGAN TINDAKAN

Yesus memasuki Yerusalem - Hierosolyma dengan menunggang keledai muda yang belum pernah ditunggangi orang. Dia-lah penunggangnya yang pertama. Apa artnya? Orang Israel yang mengharap-harapkan kedatangan Mesias dari Tuhan akan segera menangkap bahasa tindakan Yesus itu. Mereka ingat nubuat nabi Zakharia 9:9 mengenai kedatangan raja Mesias di Sion/Yerusalem. Dan dalam kisah perjalanan memasuki Yerusalem menurut Matius, nubuat itu dikutip dalam Mat 21:5. Lengkapnya begini: "Bersorak-soraklah dengan nyaring, hai putri Sion, bersorak-sorailah, hai putri Yerusalem! Lihat, rajamu datang kepadamu; ia adil dan jaya . Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai (betina), seekor keledai beban yang muda." Terasa luapan kegembiraan menyongsong dia yang datang ini. Dia itu raja bagi semua orang ("adil") dan yang datang dengan penuh kekuatan ("jaya"). Walaupun penuh kebesaran, ia dapat merasakan kebutuhan orang, ia bahkan ikut merasakan penderitaan orang ("lemah lembut"). Kebesarannya cukup ditandai dengan berjalan mendatangi kotanya tanpa menjejak tanah sehingga kakinya tetap bersih. Dan orang-orang juga menghamparkan pakaian mereka di jalanan (ayat 36) agar Yesus bisa lewat tanpa menyentuh tanah. Dia raja yang memasuki tempat kejayaannya tanpa bersentuhan dengan "adamah", tanah, yakni kemanusiaan yang lemah. Ia penuh dengan kekuatan ilahi. Orang-orang yang menyongsongnya sadar akan bahasa teologi ini. Mereka itu warga Hierosolyma, bukan Ierousaleem.

Nubuat nabi Zakharia yang dikutip tadi masih ada kelanjutannya. Ayat berikutnya menyebut "Ia akan melenyapkan kereta-kereta dari Efraim dan kuda-kuda dari Yerusalem; busur perang akan dilenyapkan, dan ia akan memberitakan damai kepada bangsa-bangsa". Kedatangannya itu bukan arak-arakan yang jadi tontonan belaka. Ia membawakan kelegaan, ia datang menanam benih damai dalam lubuk hati orang-orang yang menerimanya di Hierosolyma. Di kota ini orang tak perlu lagi takut terancam kekerasan yang melindas atau senjata yang membinasakan. Mereka tak usah kehilangan harapan. Inilah buah pertama dari sikap mau menerima kedatangannya.

SUARA TIDAK RELA

Hanya dalam Injil Lukas-lah didapati percakapan antara kaum Farisi dengan Yesus. Mereka berkata kepada Yesus, "Guru, tegurlah murid-muridmu itu!" (ayat 39). Permintaan ini bukan tanpa alasan. Boleh jadi mereka khawatir bakal terjadi keonaran menjelang hari raya. Maklum pengawasan dari pihak penguasa Romawi amat ketat. Tetapi rupa-rupanya mereka lebih merisaukan cara Yesus berdialog iman dengan orang-orang yang menyambutnya itu. Ini bukan cara yang lazim. Tidak mengikuti jalurnya kaum terhormat. Orang yang terpelajar - guru - kok main drama teologi jalanan seperti itu. Ini tidak profesional! Guru ya semestinya menenangkan, mengajar disiplin, meneruskan doktrin, urusan berteologi dan menumbuhkan iman itu nanti saja....urusan orang pribadi.

Jawaban Yesus (ayat 40) membuat kita berpikir. Bila orang-orang membisu, batu-batu itu akan berteriak. Memang ini reaksi yang agak tajam. Namun kata-kata itu mengingatkan pada kenyataan yang lebih dalam. Orang Farisi tidak peka akan makna peristiwa tadi. Jawaban Yesus yang menyebut batu-batu jalanan akan berteriak bila manusia diam saja menunjuk pada kepekaannya akan alam dan kepekaan yang ada pada alam akan siapa yang datang ini. Masuknya Yesus ke Yerusalem juga diikuti oleh alam semesta, diamati juga oleh batu-batu yang hingga kini masih diam. Alam belum bersuara, manusia masih memiliki semua kesempatan untuk mengungkapkan diri. Nanti bila manusia sudah kehabisan kata, alam akan mulai berperan. Di Golgota nanti alam akan berteriak mengajar manusia melihat apa yang sedang terjadi. Tetapi sekarang ini masih masanya manusia, masa kita. Dan dalam menghadapi kedatangan Yesus itu, ada dua pilihan: berada di Ierousaleem atau di Hierosolyma. Pilihan pertama akan membuat kita tak mau tahu dan bungkam. Tapi kita akan mendengar alam berbicara keras-keras nanti. Pada saat Yesus wafat, ada gempa, bukit-bukit batu terbelah, kubur terbuka, arwah orang kudus yang meninggal dibangkitkan. Sesudah kebangkitan Yesus, mereka keluar dari kubur, masuk ke kota kudus dan menampakkan diri kepada banyak orang. Ini diungkapkan dalam Mat 27:51-53. Dan pilihan membisu sebagai Ierousaleem itu hanya akan membuat kita melihat kejadian ini, tanpa bisa ikut serta. Itu pilihan yang menaruh diri di jalan kehancuran. Untung kini kita masih mempunyai waktu pindah mencari jalan ke Hierosolyma, ke Kota Damai.

KISAH SENGSARA INJILI

TANYA: Anda pernah menafsirkan Kisah Sengsara demikian: "Kisah tragis manusia tak berdosa itu [=Yesus] disampaikan kepada orang banyak bukan agar orang terharu dan meratapinya, melainkan untuk membuat orang makin peka menyadari sampai di mana kekuatan-kekuatan jahat dapat memerosotkan kemanusiaan. Juga untuk mempersaksikan bahwa Yang Ilahi tidak bakal kalah atau meninggalkan manusia sendirian. Inilah kabar baik bagi semua orang." Tolong diterangkan sedikit lagi.

JAWAB: Bagi pembaca yang mendalami warta Injil-Injil, Yesus itu dia yang patut diimani (Markus), keikhlasannya itulah kebesarannya (Matius), dalam ujud mempersaksikan penderitaan manusia di hadapan Tuhan Bapanya (Lukas), dan inilah kekuatan yang dibagikannya kepada umat manusia (Yohanes). Injil-Injil memuat narasi kesaksian mengenai siapa dia yang menjalani sengsara sampai mati di salib itu.

TANYA: Kisah Sengsara yang dibacakan dalam Minggu Palma tahun 2010 ini diambil dari Injil Lukas 22:14-23:56. Tolong dijelaskan kekhususannya!

JAWAB: Pada saat terakhir di kayu salib, seperti dicatat Lukas, Yesus berseru nyaring "Ya Bapa ke dalam tanganMu kuserahkan nyawaku!" (Luk 23:46). Tampil gambaran Yesus yang tabah menanggung sengsara sampai mati disalib mempertaruhkan dirinya bagi kemanusiaan di hadapan Tuhan yang dialaminya sebagai Bapa itu. Singkatnya, dalam Kisah Sengsara Injil Lukas, Yesus itu martir demi semua orang. Kisah Sengsara menurut Markus lebih menampilkan Yesus sebagai tokoh yang patut dipercaya karena ia datang khusus diutus Tuhan untuk menghadirkanNya kembali di tengah-tengah manusia. Matius memberi penekanan lain. Ia membuat pembaca Kisah Sengsara yang ditulisnya menyadari kebesaran Yesus dalam menjalani penderitaannya. Yohanes lain lagi. Ia mengusahakan agar pembaca Injilnya ikut serta dalam kekuatan batin orang yang percaya bahwa Yang Ilahi itu ialah Bapa yang Maha Rahim.

TANYA: Belakangan ini gagasan martir agak menyeramkan. Bagaimana bicara perkara ini tanpa membuat orang berpikir ke sana.

JAWAB: Kisah itu bukan ajakan meratapi, melainkan Kabar Gembira. Keterangannya begini. Dalam Injil, khususnya Lukas, penderitaan dan wafat Yesus itu kesaksian manusia bagi Tuhan, bukan bagi manusia meski dijalankan demi seluruh umat manusia. Orang boleh berharap kesaksian itu diterima Tuhan. Dan kebangkitannya itu kesaksian Tuhan bagi manusia, penegasan bahwa harapan manusia terpenuhi. Karena itu tak ada alasan untuk meratapi penderitaan Yesus. Yang ada ialah alasan untuk mempercayainya sebagai Kabar Gembira bagi semua orang.

TANYA: Apa penderitaan yang dipersaksikan kepada manusia tidak berguna?

JAWAB: Bukan itu maksudnya. Manusia bisa dan sepatutnya solider akan penderitaan sesama. Namun warta Kisah Sengsara ialah warta Injili. Penderitaan dan wafat Yesus itu bernilai karena ia menunjukkan kepada Tuhan betapa manusia tidak bisa lagi dikenali sebagai manusia karena terlalu dikuasai kekerasan. Penderitaan Yesus membuat Tuhan tak bisa ingkar melihat kemanusiaan. Tahankah Engkau melihat ini semua, sebagai Bapa umat manusia? Masihkah jauhkah Engkau? Atau, mengutip kata-kata Yesus di salib "Eloi, eloi, lama sabakhtani?" Dan jawaban terdengar dalam peristiwa kebangkitan. Yesus yang bangkit itu Sabda Tuhan kepada manusia. Orang dapat mengenali kehadiran-Nya - "Ia itu Tuhan!"

Salam,
A. Gianto

* * * * * * *



APA ITU HARI MINGGU PALMA? Pernahkah kalian menyaksikan suatu pertunjukan drama hidup, dengan aktor serta aktris yang nyata? Jika mereka berakting dengan baik, mungkin untuk sementara waktu kalian lupa bahwa kalian sedang berada di gedung pertunjukkan. Malahan mungkin kalian tidak sempat berpikir bahwa aktor dan aktris di atas panggung itu hanyalah sedang berpura-pura menjadi orang lain. Dengan kata lain, kalian terbawa dalam peran yang mereka mainkan.


Itulah sebabnya mengapa kita memegang daun-daun palma pada hari ini. Kalian tidak hanya menyaksikan suatu pertunjukan, tetapi kalian diminta untuk berperan serta di dalamnya. Kalian menjadi aktor serta aktris dalam suatu drama yang paling hebat sepanjang masa: minggu terakhir dalam kehidupan Yesus. Dan daun-daun palma adalah perlengkapan kalian.


Adegan diawali dengan Yesus memasuki kota Yerusalem dengan jaya. Di masa silam para raja mempunyai kebiasaan untuk setiap tahun sekali mengunjungi berbagai desa dan kota di wilayah kerajaannya. Kunjungan seperti itu dalam bahasa Yunani disebut "Epifani". Mereka mengadakan sidang dan bertindak sebagai hakim serta menjatuhkan vonis (=hukuman). Mereka juga mengumumkan peraturan-peraturan serta memungut pajak. Sebagian kunjungan epifani bersifat damai, sementara sebagian lagi lebih menyerupai perang.


Rakyat dapat mengetahui tujuan kedatangan raja dengan mengamati bagaimana ia memasuki kota. Pada masa itu kuda harganya amat mahal dan hanya digunakan untuk berperang. Jadi jika raja memasuki kota dengan menunggang kuda, biasanya berarti kerajaan dalam bahaya. Rakyat menjadi kalut dan ketakutan. Jika raja hanya bertujuan untuk mengadakan kunjungan damai, ia akan memasuki kota dengan menunggang keledai.


Cara inilah yang digunakan Yesus Kristus sang Raja untuk memasuki Yerusalem. Yesus bermaksud menyampaikan dua pesan yang jelas kepada rakyat Yerusalem. Yang pertama bahwa Ia adalah raja, yang kedua adalah bahwa Ia bermaksud membawa damai sejahtera.


Yesus datang dari Bukit Zaitun menuju lembah Kidron, di sebelah timur Bait Allah. Perjalanan yang harus ditempuh-Nya menurun dan curam. Selain jalanan di situ sempit dan kotor, hujan musim semi telah membuat jalanan menjadi licin. Orang-orang yang bersorak-sorai menyambut Yesus menebarkan ranting-ranting dan pakaian mereka di jalan supaya keledai Yesus tidak tergelincir. Sementara Yesus menuruni bukit, khalayak ramai meneriakkan "Hosanna!", bahasa Ibrani yang artinya "Selamatkanlah Kami!"


MENGAPA RANTING-RANTING PALMA DIGUNAKAN? Hanya Yohanes satu-satunya penginjil yang menyebutkan bahwa ranting-ranting yang mereka gunakan adalah dari pohon palma. Matius serta Markus hanya menyebutkan "ranting-ranting". Lukas malahan tidak menyinggung soal ranting sama sekali, ia hanya mengatakan bahwa orang banyak menghamparkan pakaian mereka di jalan.


Di beberapa negara Eropa, umat merayakan Hari Minggu Palma dengan menggunakan ranting pohon willow atau ranting pohon sejenis, karena pohon palma jarang dijumpai di sana. Beberapa orang menganyam 3 lembar daun palma atau lebih untuk dijadikan salib atau mahkota duri. Tahun depan, daun-daun palma yang telah diberkati pada perayaan Hari Minggu Palma akan dibakar menjadi abu untuk dipergunakan dalam perayaan Rabu Abu.


MENGAPA KISAH SENGSARA YESUS DISEBUT `PASSIO'? Minggu Palma disebut juga Minggu Mengenangkan Sengsara Tuhan, sebab pada hari itu akan dibacakan kisah tentang hari-hari terakhir kehidupan Yesus di dunia yang dikenal sebagai "Kisah Sengsara Tuhan Kita, Yesus Kristus".


Passio berasal dari `Passio' bahasa Latin, yaitu suatu perasaan yang amat kuat serta mendalam. Misalnya saja cinta, benci atau marah. Di antaranya, yang paling besar kuasanya adalah cinta.


Tuhan amat sangat mencintai kita. Tuhan bukanlah arca batu yang tanpa perasaan. Arca seperti itu tidak mati untuk siapa pun. Tuhan Yesus wafat bagi kita. Yesus tidak berpura-pura. Ia sungguh-sungguh merasakan sakit yang amat menyiksa. Penderitaan Tubuh-Nya jauh lebih besar dari yang dapat ditanggung manusia mana pun. Penderitaan batin-Nya - sejak ditinggalkan oleh para sahabat-Nya hingga cercaan serta hinaan dari mereka yang hendak diselamatkan-Nya - lebih dahsyat dari yang dapat kita bayangkan. Jadi, ketika kalian mendengarkan Kisah Sengsara-Nya, berbagilah penderitaan dengan-Nya!
MENGAPA KITA MEMBACA PASSIO DUA KALI? Pada Hari Minggu Palma kita membaca Passio yaitu Kisah Sengsara Yesus: bacaan dari Injil bagian sengsara Yesus yang biasanya dibacakan oleh 3 orang lektor. Kita juga akan mendengarkan kisah yang sama pada hari Kamis Putih dan Jumat Agung. Mengapa kita mengulanginya? Alasannya ialah, bagi kebanyakan orang, Pekan Suci hanya berlangsung selama 60 menit saja. Ada banyak upacara-upacara agung dan indah dalam Pekan Suci ini untuk membantu kita mengenangkan karya penyelamatan kita yang membawa kita kepada hidup yang kekal. Sayang sekali, sebagian orang tidak ikut ambil bagian dalam upacara-upacara penting ini. Oleh karena itu Gereja merasa perlu menghadirkan kisah Pekan Suci secara ringkas bagi mereka, dan menjejalkannya dalam Hari Minggu Palma. Sehingga kadang-kadang kita hampir saja lupa makna Hari Minggu Palma yang sesungguhnya: Yesus memasuki Yerusalem dengan jaya! Pekan Suci adalah pekan di mana kita seharusnya tidak melupakan Tuhan. Ia telah menyerahkan nyawa-Nya bagi kita agar kita dapat hidup kekal. Kita patut melalui pekan ini sebagai pekan yang lain daripada yang lainnya, sebagai pekan yang sungguh-sungguh SUCI. Kita patut ambil bagian dalam seluruh kegiatan mengenangkan kembali hari-hari terakhir Yesus sebelum kematian-Nya. Jika sekarang kita meluangkan waktu bersama-Nya, kita boleh yakin bahwa Ia akan bersama kita jika kita membutuhkan-Nya. Jangan puas dengan versi Pekan Suci yang singkat. Setidak-tidaknya selama sepekan ini saja, biarlah Allah menikmati versi lengkapnya.

sumber : P. Richard Lonsdale; Catholic1 Publishing Company; www.catholic1.com
http://yesaya.indocell.net/id73.htm








Bagikan

Sabtu, 27 Maret 2010 Hari Biasa Pekan V Prapaskah

Sabtu, 27 Maret 2010
Hari Biasa Pekan V Prapaskah

"Banyak di antara orang-orang Yahudi yang datang melawat Maria dan yang menyaksikan sendiri apa yang telah dibuat Yesus, menjadi percaya kepadaNya..." (Yoh 22:45)

Doa Renungan

Tuhan terima kasih, Engkau telah memberikan seorang Penebus yang rela wafat untuk menebus dosa-dosa kami. Bantulah kami agar mampu keluar dari kebodohan dan kelemahan kami ini. Semoga berkat pendampingan-Mu kami dapat kembali setia kepada perintah-perintah-Mu. Dengan pengantaraan Kristus Putera-Mu, Tuhan dan kami. Amin.

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Kitab Nabi Yehezkiel (37:21-28)

"Aku akan menjadikan mereka satu bangsa."

21 Beginilah firman Tuhan ALLAH: Sungguh, Aku menjemput orang Israel dari tengah bangsa-bangsa, ke mana mereka pergi; Aku akan mengumpulkan mereka dari segala penjuru dan akan membawa mereka ke tanah mereka.22 Aku akan menjadikan mereka satu bangsa di tanah mereka, di atas gunung-gunung Israel, dan satu raja memerintah mereka seluruhnya; mereka tidak lagi menjadi dua bangsa dan tidak lagi terbagi menjadi dua kerajaan.23 Mereka tidak lagi menajiskan dirinya dengan berhala-berhalanya atau dewa-dewa mereka yang menjijikkan atau dengan semua pelanggaran mereka. Tetapi Aku akan melepaskan mereka dari segala penyelewengan mereka, dengan mana mereka berbuat dosa, dan mentahirkan mereka, sehingga mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allahnya. 24 Maka hamba-Ku Daud akan menjadi rajanya, dan mereka semuanya akan mempunyai satu gembala. Mereka akan hidup menurut peraturan-peraturan-Ku dan melakukan ketetapan-ketetapan-Ku dengan setia. 25 Mereka akan tinggal di tanah yang Kuberikan kepada hamba-Ku Yakub, di mana nenek moyang mereka tinggal, ya, mereka, anak-anak mereka maupun cucu cicit mereka akan tinggal di sana untuk selama-lamanya dan hamba-Ku Daud menjadi raja mereka untuk selama-lamanya. 26 Aku akan mengadakan perjanjian damai dengan mereka, dan itu akan menjadi perjanjian yang kekal dengan mereka. Aku akan memberkati mereka dan membuat mereka banyak dan memberikan tempat kudus-Ku di tengah-tengah mereka untuk selama-lamanya. 27 Tempat kediaman-Kupun akan ada pada mereka dan Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku. 28 Maka bangsa-bangsa akan mengetahui bahwa Aku, TUHAN, menguduskan Israel, pada waktu tempat kudus-Ku berada di tengah-tengah mereka untuk selama-lamanya."
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Lagu Antar Bacaan
Ref. Tuhan Allah menjaga kita seperti gembala menjaga kawanan dombanya.
Ayat. (Yeremia 31:10.11-1abc.13)
1. Dengarlah firman Tuhan, hai bangsa-bangsa, beritahukanlah di tanah-tanah pesisir yang jauh, katakanlah: Dia yang telah menyerakkan Israel akan mengumpulkannya kembali, dan menjaganya seperti gembala menjaga kawanan dombanya.
2. Sebab Tuhan telah membebaskan Yakub, telah menebusnya dari tangan orang yang lebih kuat daripadanya. Mereka akan datang bersorak-sorai di atas bukit Sion, muka mereka akan berseri-seri karena kebaikan Tuhan.
3. Pada waktu itu anak-anak dara akan bersukaria menari beramai-ramai, orang-orang muda dan orang-orang tua akan bergembira. Aku akan mengubah perkabungan mereka menjadi kegirangan, akan menghibur dan menyukakan mereka sesudah kedukaan.

Bait Pengantar Injil PS. 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. Buanglah dari padamu segala durhaka yang kamu buat terhadap Aku, dan perbaharuilah hati serta rohmu.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (11:45-56)

"Yesus akan mati untuk mengumpulkan dan mempersatukan anak-anak Allah yang tercerai-berai."

45 Banyak di antara orang-orang Yahudi yang datang melawat Maria dan yang menyaksikan sendiri apa yang telah dibuat Yesus, percaya kepada-Nya.46 Tetapi ada yang pergi kepada orang-orang Farisi dan menceriterakan kepada mereka, apa yang telah dibuat Yesus itu.47 Lalu imam-imam kepala dan orang-orang Farisi memanggil Mahkamah Agama untuk berkumpul dan mereka berkata: "Apakah yang harus kita buat? Sebab orang itu membuat banyak mujizat. 48 Apabila kita biarkan Dia, maka semua orang akan percaya kepada-Nya dan orang-orang Roma akan datang dan akan merampas tempat suci kita serta bangsa kita." 49 Tetapi seorang di antara mereka, yaitu Kayafas, Imam Besar pada tahun itu, berkata kepada mereka: "Kamu tidak tahu apa-apa, 50 dan kamu tidak insaf, bahwa lebih berguna bagimu, jika satu orang mati untuk bangsa kita dari pada seluruh bangsa kita ini binasa."51 Hal itu dikatakannya bukan dari dirinya sendiri, tetapi sebagai Imam Besar pada tahun itu ia bernubuat, bahwa Yesus akan mati untuk bangsa itu,52 dan bukan untuk bangsa itu saja, tetapi juga untuk mengumpulkan dan mempersatukan anak-anak Allah yang tercerai-berai. 53 Mulai dari hari itu mereka sepakat untuk membunuh Dia.54 Karena itu Yesus tidak tampil lagi di muka umum di antara orang-orang Yahudi, Ia berangkat dari situ ke daerah dekat padang gurun, ke sebuah kota yang bernama Efraim, dan di situ Ia tinggal bersama-sama murid-murid-Nya. 55 Pada waktu itu hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat dan banyak orang dari negeri itu berangkat ke Yerusalem untuk menyucikan diri sebelum Paskah itu. 56 Mereka mencari Yesus dan sambil berdiri di dalam Bait Allah, mereka berkata seorang kepada yang lain: "Bagaimana pendapatmu? Akan datang jugakah Ia ke pesta?"
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.


Renungan

Yesus memperjuangkan kemerdekaan semua manusia sebagai anak-anak Tuhan. Akan tetapi, justru karena perjuangan itu Dia dihukum mati. Karena memperjuangkan prinsip dan kepentingan umum, ada orang yang kehilangan jabatan dan peluang untuk memperoleh posisi yang lebih baik. Banyak orang menjadi martir karena kebenaran; banyak orang dipenjarakan karena menyuarakan kepentingan umum dan dipandang sebagai musuh oleh penguasa.

Kadang-kadang kita harus berani memilih tidak menjadi populer demi kepentingan dan kebaikan bersama. Bahkan, mungkin kita harus sering mengalami terasing di tengah masyarakat karena prinsip dan kebenaran yang kita perjuangkan karena biasanya memperjuangkan yang luhur dan menyangkut kepentingan orang banyak bisa mendatangkan kesulitan dan derita. Yesus telah melalui jalan itu, tampaknya bagi kita juga tidak ada jalan lain.

Yesus yang baik, ajarilah dan kuatkanlah aku untuk berjalan mengikuti-Mu dan menempuh jalan-Mu sendiri. Kuatkanlah aku untuk tetap setia kepada-Mu. Amin.


Ziarah Batin 2010, Renungan dan Catatan Harian


Bagikan

Jumat, 26 Maret 2010 Hari Biasa Pekan V Prapaskah


Jumat, 26 Maret 2010
Hari Biasa Pekan V Prapaskah

"Jikalau Aku tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan BapaKu, janganlah percaya kepada-Ku" (Yoh 10:37)

Doa Renungan


Allah Bapa sumber segala rahmat, hari raya Paskah semakin mendekat. Kami mohon dengan rendah hati, curahkanlah rahmat-Mu yang mulia ke dalam hati kami, agar hari ini kami dapat mencintai dan berbakti kepada-Mu dan sesama kami dengan segala kemampuan yang ada dalam diri kami, untuk melakukan pekerjaan baik yang berasal daripada-Mu. Semoga kami semakin giat mempersiapkan diri untuk perayaan yang menyelamatkan itu. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Kitab Yeremia (20:10-13)

"Tuhan menyertai aku seperti pahlawan yang gagah."

10 Aku telah mendengar bisikan banyak orang: "Kegentaran datang dari segala jurusan! Adukanlah dia! Kita mau mengadukan dia!" Semua orang sahabat karibku mengintai apakah aku tersandung jatuh: "Barangkali ia membiarkan dirinya dibujuk, sehingga kita dapat mengalahkan dia dan dapat melakukan pembalasan kita terhadap dia!"11 Tetapi TUHAN menyertai aku seperti pahlawan yang gagah, sebab itu orang-orang yang mengejar aku akan tersandung jatuh dan mereka tidak dapat berbuat apa-apa. Mereka akan menjadi malu sekali, sebab mereka tidak berhasil, suatu noda yang selama-lamanya tidak terlupakan! 12 Ya TUHAN semesta alam, yang menguji orang benar, yang melihat batin dan hati, biarlah aku melihat pembalasan-Mu terhadap mereka, sebab kepada-Mulah kuserahkan perkaraku.13 Menyanyilah untuk TUHAN, pujilah TUHAN! Sebab ia telah melepaskan nyawa orang miskin dari tangan orang-orang yang berbuat jahat.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Ketika aku dalam kesesakan, aku berseru kepada Tuhan, dan Ia mendengar suaraku.
Ayat. (Mzm 18:2-3a.3bc-4.5-6.7)
1. Aku mengasihi Engkau, ya Tuhan, kekuatanku! Ya Tuhan, bukit batuku, kubu pertahananku dan penyelamatku.

2. Allahku, gunung batuku, tempat aku berlindung, perisaiku, tanduk keselamatanku, kota bentengku! Terpujilah Tuhan, seruku; maka aku pun selamat daripada musuhku.
3. Tali-tali maut telah meliliti aku, dan banjir-banjir jahanam telah menimpa aku; tali-tali dunia orang mati telah membelit aku, perangkap-perangkap maut terpasang di depanku.
4. Ketika aku dalam kesesakan, aku berseru kepada Tuhan. Kepada Allahku aku berteriak minta tolong. Ia mendengar suaraku dari bait-Nya, teriakku minta tolong kepada-Nya sampai ke telinga-Nya.

Bait Pengantar Injil PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
Ayat.
Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah roh dan kehidupan. Engkau mempunyai sabda kehidupan kekal.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (10:31-42)

"Orang-orang Yahudi mencoba menangkap Yesus, tetapi Ia luput dari tangan mereka.

31 Sekali peristiwa orang-orang Yahudi mengambil batu untuk melempari Yesus. 32 Kata Yesus kepada mereka: "Banyak pekerjaan baik yang berasal dari Bapa-Ku yang Kuperlihatkan kepadamu; pekerjaan manakah di antaranya yang menyebabkan kamu mau melempari Aku?"33 Jawab orang-orang Yahudi itu: "Bukan karena suatu pekerjaan baik maka kami mau melempari Engkau, melainkan karena Engkau menghujat Allah dan karena Engkau, sekalipun hanya seorang manusia saja, menyamakan diri-Mu dengan Allah." 34 Kata Yesus kepada mereka: "Tidakkah ada tertulis dalam kitab Taurat kamu: Aku telah berfirman: Kamu adalah allah? 35 Jikalau mereka, kepada siapa firman itu disampaikan, disebut allah--sedang Kitab Suci tidak dapat dibatalkan--,36 masihkah kamu berkata kepada Dia yang dikuduskan oleh Bapa dan yang telah diutus-Nya ke dalam dunia: Engkau menghujat Allah! Karena Aku telah berkata: Aku Anak Allah?37 Jikalau Aku tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan Bapa-Ku, janganlah percaya kepada-Ku, 38 tetapi jikalau Aku melakukannya dan kamu tidak mau percaya kepada-Ku, percayalah akan pekerjaan-pekerjaan itu, supaya kamu boleh mengetahui dan mengerti, bahwa Bapa di dalam Aku dan Aku di dalam Bapa." 39 Sekali lagi mereka mencoba menangkap Dia, tetapi Ia luput dari tangan mereka. 40 Kemudian Yesus pergi lagi ke seberang Yordan, ke tempat Yohanes membaptis dahulu, lalu Ia tinggal di situ. 41 Dan banyak orang datang kepada-Nya dan berkata: "Yohanes memang tidak membuat satu tandapun, tetapi semua yang pernah dikatakan Yohanes tentang orang ini adalah benar." 42 Dan banyak orang di situ percaya kepada-Nya.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!


Renungan

Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:

· “Lihatlah Anak domba Allah!; (Yoh 1:36), demikian kata Yohanes Pembaptis kepada para murid, di tepi sungai Yordan. Yohanes mengatakan kepada mereka bahwa Yesus adalah Allah yang menjadi Manusia, turun ke dunia untuk menyelamatkan dunia. Beberapa tokoh orang-orang Yahudi tidak percaya akan hal itu, maka ketika Ia menyatakan diri sebagai Allah, mereka ingin melempari Yesus sampai mati alias membunuhNya. Tetapi banyak orang semakin percaya kepadaNya, yaitu rakyat biasa yang memang lebih terbuka pada Penyelenggaraan Ilahi daripada para tokoh. Maka marilah kita mawas diri: melalui aneka pengalaman perjalanan hidup iman kita sampai kini, apakah saya semakin beriman, semakin meneladan cara hidup dan cara bertindak Yesus, ataukah semakin menjauh dari Tuhan alias semakin kafir. Kami berharap kita semua melalui berbagai pengalaman semakin beriman, semakin mempercayakan diri pada Penyelenggaraan Ilahi. Kami berharap kita siap sedia untuk memasuki Pekan atau Minggu Suci untuk mengenangkan kisah puncak iman kita, kisah Sengsara dan Wafat serta Kebangkitan Yesus. Kami berharap kita semua semakin siap sedia untuk menjadi pelaksana-pelaksana kehendak atau perintah Tuhan dalam dan melalui hidup dan sepak terjang kita sehari-hari. Semoga melalui cara hidup dan cara bertindak kita juga semakin banyak orang tergerak untuk semakin beriman, semakin membaktikan diri seutuhnya kepada Tuhan.

· “TUHAN menyertai aku seperti pahlawan yang gagah, sebab itu orang-orang yang mengejar aku akan tersandung jatuh dan mereka tidak dapat berbuat apa-apa. Mereka akan menjadi malu sekali, sebab mereka tidak berhasil, suatu noda yang selama-lamanya tidak terlupakan” (Yer 20:11), demikian keyakinan iman Yeremia yang sedang diancam oleh musuh-musuh atau lawan-lawannya. Mungkin saat ini anda juga sedang mengalami atau menghadapi ancaman dalam penghayatan iman; jika memang demikian marilah menyatukan diri pada sikap Yeremia. Percayalah dan imanilah bahwa jika kita senantiasa bersama dan bersatu dengan Tuhan pasti akan mampu mengalahkan atau mengatasi aneka ancaman, godaan dan hambatan, yang lahir dari ‘setan’. Tuhan adalah mahasegalanya, maka bersama dan bersatu dengan Tuhan alias hidup baik dan berbudi-pekerti luhur kita pasti akan mampu mengatasi berbagai rintangan, ancaman, godaan dan rayuan yang ingin merongrong kesetiaan kita pada iman, panggilan dan tugas pengutusan kita masing-masing. Maka baiklah kita juga meningkatkan dan memperdalam hidup rohani atau hidup doa kita masing-masing, serentak menghayati bahwa hidup kita ini adalah anugerah Tuhan (kita dapat hidup dan tumbuh berkembang seperti saat ini karena Tuhan). Tanpa Tuhan kita tak mungkin hidup, tumbuh berkembang sebagaimana adanya saat ini. Marilah hidup dan bertindak dijiwai syukur dan terima kasih atas segala anugerah dan kasih karunia Tuhan, yang telah dilimpahkan kepada kita melalui mereka yang telah berbuat baik dan mengasihi kita.


Ignatius Sumarya, SJ

Bagikan

APP KAJ 2010 : Sub Tema V Sub Tema V: Bertindak Seperti Kristus (Mat 25: 31-46)

APP 2010 : Sub Tema V
Sub Tema V: Bertindak Seperti Kristus
(Mat 25: 31-46)

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (25:31-46)

"Segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku."

Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan dan semua malaikat datang bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya. Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya, dan Ia akan memisahkan mereka seorang daripada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing; Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya, dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya. Lalu Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan. Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku. Maka orang-orang benar itu akan bertanya kepada-Nya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar dan kami memberi Engkau makan, atau haus dan kami memberi Engkau minum? Bilamanakah kami melihat Engkau sebagai orang asing, dan kami memberi Engkau tumpangan, atau telanjang dan kami memberi Engkau pakaian? Bilamanakah kami melihat Engkau sakit atau dalam penjara dan kami mengunjungi Engkau? Maka Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ni, kamu telah melakukannya untuk Aku. Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal, yang telah disediakan untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya. Sebab ketika Aku lapar, kamu tidak memberi Aku makan; ketika Aku haus kamu tidak memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu tidak memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu tidak memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, dan dalam penjara, kamu tidak melawat Aku. Lalu mereka pun akan bertanya kepada-Nya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar, atau haus, atau sebagai orang asing, atau telanjang atau sakit, atau dalam penjara dan kami tidak melayani Engkau? Maka Ia akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku. Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar masuk ke dalam hidup yang kekal.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.


Kriteria untuk Hidup Bersama Yesus


Oleh M. Muliady Wijaya www.reginacaeli.org

Inilah kisah penghakiman terakhir. Pada waktu itu Anak Manusia datang dalam kemuliaan. Ia akan bertindak sebagai Raja yang akan mengumpulkan semua bangsa di hadapan-Nya. Bangsa-bangsa itu akan dipisahkan seorang dari yang lain seperti gembala memisahkan domba dari kambing. Domba akan ditempatkan di sisi kanan, kambing akan ditempatkan di sisi kiri. Pemisahan itu bukan atas dasar suku, bangsa, atau agama; tidak juga diadili secara massal; tetapi masing-masing menurut TINDAKANNYA sendiri.

Tindakan yang mana? Ternyata bukanlah tindakan-tindakan ’mulia’ seperti ketekunan beribadat, memajukan agama, membela negara, menyejahterakan keluarga; tetapi tindakan pelayanan kasih kepada mereka yang ”lapar, haus, asing, telanjang, sakit, dan dalam penjara”. Mereka itu adalah gambaran orang-orang kecil, menderita, tersisih, tak berdaya, lemah dan hina. Artinya, semua tindakan-tindakan ”mulia” lainnya bukan berarti tidak penting; itu semua tentu penting sejauh akhirnya menghasilkan buah untuk orang-orang yang sedang berkesusahan. Sebab – nyatanya – playanan kasih terhadap mereka adalah UKURAN TERAKHIR yang dipakai untuk menempatkan seorang di sisi kanan atau di sisi kiri.

Itu berarti, tindakan terhadap orang atau masyarakat kecil ini menjadi perhatian yang besar bagi Allah. Apa yang sekarang ini dibuat untuk membantu dan meringankan penderitaan mereka, akan menentukan apakah seorang kelak akan hidup bahagia atau celaka.

Yang menarik adalah bahwa orang-orang yang berkesusahan itu diidentikkan dengan gambar dan rupa Yesus sendiri. Tindakan belas kasih terhadap mereka adalah tindakan untuk Anak Manusia, sang Raja dan Hakim. “… segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.” Maka jelaslah, orang yang mau mengabdi pada Kristus tidak bisa tidak harus berbuat sesuatu pada sesamanya yang berkesusahan. Bahkan, orang yang tidak mengenal Kristus, sudah berbuat sesuatu untuk-Nya, jika orang itu melayani dengan kasih orang-orang yang bersengsara itu. Kepada orang-orang seperti itulah, rahmat kebahagiaan yang telah disiapkan Bapa akan diberikan, yaitu sebagai “domba” yang ditempatkan di sisi kanan-Nya.

Orang-orang yang berkesusahan itu ada di sekitar kita, mulai di dalam rumah kita, di daerah sekitar kita, di jalanan-jalanan yang kita lalui, di pemukiman-pemukiman kumuh, di penjara, di panti asuhan/panti jompo, dll. Pendek kata, mereka yang kecil, sederhana, miskin, terbelakang, lemah, tak berdaya, dianggap berdosa, disingkirkan, tertindas oleh kuasa lain, mengalami sakit-penyakit, luka-luka batin dll sejenis adalah “saudara yang paling hina”. Tak henti-henti-Nya Tuhan ‘mengirim’ orang-orang itu untuk hadir di hadapan kita dan ‘mengetuk’ pintu hati belas kasihan kita, sekaligus sebagai sarana untuk ’melatih’ dan ’memurnikan’ iman kita.

Pertanyaan yang sekarang tersisa: Apa yang sudah kita buat untuk mereka? Apakah komunitas kita sudah juga mewujudkan tindakan nyata bagi mereka? Dari jawaban terhadap pertanyaan itu, kita sekarang bisa tahu: Apakah kita betul-betul murid Yesus atau cuma sekedar ‘mengaku’ murid Yesus?




Bagikan

Kamis, 25 Maret 2010 Hari Raya Kabar Sukacita

Kamis, 25 Maret 2010
Hari Raya Kabar Sukacita

Sesungguhnya aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataanmu

Yes 7: 10-14; 8:10; Ibr 10:4-10; Luk 1:26-38

Dalam berbagai kesempatan menilpon beberapa orang, ada satu dua orang yang dengan spontan menjawab tilpon saya sungguh mengesan dan menyentuh hati saja. Begitu mendengarkan suara panggilan saya via tilpon orang tersebut menanggapi: “Matur nuwun Romo, wonten dhawuh” (Terima kasih Romo, ada perintah). Orang tersebut begitu siap sedia untuk dimintai tolong apapun atau secara kasar diperintah apapun. Bukankah hal itu sungguh menggembirakan, dan jawaban macam itu senada dengan tanggapan atau jawaban Bunda Maria atas sapaan dan penjelasan malaikat dengan berkata: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.". Bunda Maria adalah teladan umat beriman, maka marilah sebagai umat beriman kita mawas diri dengn bantuan tanggapan Bunda Maria atas sapaan malaikat tersebut.

"Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." (Luk 1:38)

Tanggapan Maria atas sapaan Tuhan melalui malaikat-Nya ini kiranya merupakan bentuk penghayatan keutamaan ‘ketaatan’, dan memang hemat saya siapapun yang unggul dalam penghayatan ketaatan juga merupakan kabar sukacita, kabar baik atau kabar gembira. Maka dengan ini kami mengajak kita semua untuk mawas diri perihal penghayatan ketaatan, yang sungguh mendesak dan up to date untuk kita hayati dan sebarluaskan, mengingat dan memperhatikan masih begitu marak aneka macam bentuk pelanggaran peraturan alias ketidak-taatan terhadap aneka aturan dan tatanan hidup bersama. Jika kita mencermati apa yang terjadi di jalanan nampak sekali bahwa masih cukup banyak para pengendara atau sopir maupun pejalan kaki yang tidak mentaati aneka aturan atau rambu-rambu lalu lintas. Apa yang terjadi di jalanan hemat saya merupakan cermin kwalitas masyarakat atau bangsa.

Di dalam etika dikenal adanya tiga tingkatan norma atau nilai, yaitu: norma sopan santun, norma hukum dan norma moral. Yang pertama-tama kita kenal dan hayati rasanya adalah norma sopan santun, yang kita terima melalui orangtua kita masing-masing. Norma sopan santun berlaku bagi wilayah atau kelompok tertentu dan tidak jelas seberapa jauh dan lebarnya wilayah alias tidak ada batas jelas. Sedangkan norma hukum dikenal kemudian ketika kita mulai hidup bersama dengan orang lain, di luar keluarga. Norma hukum berlaku untuk wilayah atau daerah tertentu dan terbatas untuk wilayah atau daerah tersebut. Norma moral, yaitu baik atau buruk, berlaku secara universal atau umum, dimana saja dan kapan saja. Mentaati atau melaksanakan norma-norma tersebut dengan baik sungguh merupakan kabar baik, kabar gembira bagi orang lain.

Ketaatan Maria kepada kehendak atau panggilan Tuhan bersifat moral atau spiritual, dan menurut kami merupakan keutamaan tertinggi, karena mengandaikan yang bersangkutan sungguh berbudi pekerti luhur atau cerdas secara spiritual. Pribadi yang bersangkutan telah sampai pada penghayatan ‘contemplativus in actione’, menemukan Tuhan dalam segala sesuatu atau menghayati segala sesuatu dalam Tuhan. .Ia akrab dengan sabda-sabda Tuhan, bergaul mesra dengan Tuhan, yang mahasegalanya, sehingga mau tidak mau yang bersangkutan akan dikuasai atau dirajai alias senantiasa melaksanakan atau menghayati perintah-perintah Tuhan. Taat kepada kehendak atau perintah Tuhan berarti juga rendah hati serta senantiasa bersikap melayani yang lain, siapapun juga. Di mana ia berada atau kemana ia pergi senantiasa berusaha melayani dan membahagiakan atau menggembirakan yang lain, maka dirinya sendiri sungguh merupakan kabar baik atau kabar gembira. Kita semua dipanggil untuk meneladan Bunda Maria, maka marilah kita saling melayani dan membahagiakan, sehingga kebersamaan hidup kita otomatis merupakan kabar gembira.

"Sungguh, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu." Yang pertama Ia hapuskan, supaya menegakkan yang kedua. Dan karena kehendak-Nya inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus.” (Ibr 10:9-10)

Kutipan dari surat Ibrani di atas ini menunjuk pada ketaatan Yesus, sebagaimana dikatakan oleh Paulus kepada umat di Filipi :” Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.” (Fil 2:5-7). Marilah kita meneladan Yesus, sebagaimana dikatakan dalam surat Ibrani di atas : ”Sungguh, Aku datang untuk melakukan kehendakMu”.

Marilah kemanapun pergi atau dimanapun berada kita senantiasa melakukan kehendak Tuhan, dan hal ini secara konkret berarti senantiasa mentaati dan melaksanakan aneka aturan atau tatanan yang berlaku dan terkait dengan hidup dan kesibukan kita masing-masing, sehingga kita bersih dan bebas serta tidak melakukan pelanggaran apapun. Hari Raya Kabar Sukacita ini kita rayakan di hari-hari terakhir dalam rangka mawas diri selama Masa Prapaskah, maka baiklah saya mengajak kita semua untuk mawas diri apakah setelah berpartisipasi dalam kegiatan Prapaskah, pantang dan puasa atau matiraga kita mampu semakin mengenali diri, sebagai yang terpanggil dan telah dibaptis. Sejauh mana kita merasa telah atau tergerak untuk mempersembahkan seluruh tubuh kita kepada Tuhan. Mentaati sepenuhnya aturan atau tatanan hidup memang juga berarti mempersembahkan tubuh kita, mengerahkan seluruh tenaga, waktu, perhatian dst.. pada pelaksanaan aturan atau tatatan hidup, sehingga kita akan menjadi pribadi yang terbiasa untuk taat dan melayani.

“Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel” (Yes 7: 14). Hidup taat dan melayani akan melahirkan keutamaan-keutamaan yang menyelamatkan dan membahagiakan. Sebagaimana melalui lambung Yesus, yang tergantung di kayu, yang ditusuk tombak dan dari HatiNya keluar darah dan air segar, lambang sakramen-sakramen Gereja yang menyelamatkan, kami berharap melalui cara hidup dan cara bertindak kita juga ‘lahir’ atau keluar keutamaan-keutamaan atau nilai-nilai kehidupan yang menyelamatkan. Kami berharap kepada siapapun yang berpengaruh dalam kehidupan atau kerja bersama dapat menjadi teladan dalam hal ketaatan dan melayani, sehingga mereka yang terpengaruh juga tergerak untuk taat dan melayani. Semoga kebersamaan hidup dan kerja kita dimanapun dan kapanpun melahirkan keutamaan-keutamaan atau nilai-nilai kehidupan, sehingga kita semua terus tumbuh berkembang sebagai pribadi yang cerdas spiritual, menjadi pewarta-pewarta kabar baik dimana saja dan kapan saja.

“Pergilah, pandanglah pekerjaan TUHAN, yang mengadakan pemusnahan di bumi, yang menghentikan peperangan sampai ke ujung bumi, yang mematahkan busur panah, menumpulkan tombak, membakar kereta-kereta perang dengan api! "Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah! Aku ditinggikan di antara bangsa-bangsa, ditinggikan di bumi!" (Mzm 46:9-11)


Ignatius Sumarya, SJ





Bagikan

Kamis, 25 Maret 2010 HARI RAYA KABAR SUKACITA

Kamis, 25 Maret 2010
Hari Raya Kabar Sukacita

"Berserulah kepada-Ku, maka Aku akan menjawab engkau ... --- Yer 33:3

Doa Renungan

Allah Bapa yang kekal dan kuasa, hari ini Engkau memberi kabar gembira kepada kami umat manusia melalui Bunda Maria, wanita yang terpuji dari antara wanita. Bantulah kami hari ini mengimani Yesus Kristus yang sungguh Allah sungguh manusia, sehingga hidup kami pun ditandai oleh sukacita ilahi untuk selama-lamanya. Amin.

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Kitab Yesaya (7:10-14; 8:10)

"Seorang perempuan muda akan mengandung."

Tuhan berfirman kepada Raja Ahas, "Mintalah suatu pertanda dari Tuhan, Allahmu, entah itu sesuatu dari dunia orang mati yang paling bawah, entah sesuatu dari tempat tertinggi yang di atas." Tetapi Ahas menjawab, "Aku tidak mau minta! Aku tidak mau mencobai Tuhan!" Lalu berkatalah Nabi Yesaya, "Baiklah! Dengarkanlah, hai keluarga Daud! Belum cukupkah kamu melelahkan orang, sehingga kamu melelahkan Allahku juga? Sebab itu, Tuhan sendirilah yang akan memberikan suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamai Dia Imanuel, artinya: Allah menyertai kita."
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan PS 850
Ref. Ya Tuhan, aku datang melakukan kehendak-Mu.
Ayat. (Mzm 40:7-8a.8b-9.10-17)
1. Kurban dan persembahan tidak Kauinginkan, tetapi Engkau telah membuka telingaku; kurban bakar dan kurban silih tidak Engkau tuntut, lalu aku berkata, "Lihatlah, Tuhan, aku datang!"
2. Dalam gulungan kitab ada tertulis tentang aku: "Aku senang melakukan kehendak-Mu, ya Allahku; Taurat-Mu ada di dalam dadaku."
3. Aku mengabarkan keadilan di tengah jemaat yang besar, bibirku tidak kutahan terkatup; Engkau tahu itu, ya Tuhan.
4. Keadilan-Mu tidaklah kusembunyikan dalam hatiku, kesetiaan dan keselamatan-Mu kubicarakan, kasih dan kebenaran-Mu tidak kudiamkan, tapi kuwartakan kepada jemaat yang besar.

Bacaan Kedua
Pembacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (10:4-10)

"Lihatlah Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu."

Saudara-saudara, tidak mungkin darah lembu jantan atau darah domba jantan menghapuskan dosa. Karena itu ketika Kristus masuk ke dunia, Ia berkata, "Kurban dan persembahan tidak Engkau kehendaki. Sebagai gantinya Engkau telah menyediakan tubuh bagiku. Kepada kurban bakaran dan kurban penghapus dosa Engkau juga tidak berkenan. Maka Aku berkata: Lihatlah, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu, ya Allahku." Jadi mula-mula Ia berkata, "Engkau tidak menghendaki kurban dan persembahan; Engkau tidak berkenan akan kurban bakaran dan kurban penghapus dosa -- meskipun dipersembahkan menurut hukum Taurat. -- Dan kemudian Ia berkata, "Lihat, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu." Jadi yang pertama telah Ia hapuskan untuk menegakkan yang kedua. Dan karena kehendak-Nya inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah

Bait Pengantar Injil
Firman telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya. (Yoh 1:14ab)

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (1:26-38)

"Engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki."

Dalam bulan yang keenam Allah mengutus Malaikat Gabriel ke sebuah kota di Galilea, bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria. Ketika masuk ke rumah Maria, malaikat itu berkata, "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau." Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu. Kata malaikat itu kepadanya, "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya. Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya, dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan." Kata Maria kepada malaikat itu, "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku tidak bersuami?" Jawab malaikat itu kepadanya, "Roh Kudus akan turun atasmu, dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, ia pun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya, dan inilah bulan yang keenam bagi dia yang disebut mandul itu. Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil." Maka kata Maria, "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; terjadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia.
Inilah Injil Tuhan kita!
Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Luk 1:16-38: Kebebasan dalam Iman

Hari ini Gereja merayakan Hari Raya Maria Menerima Kabar dari Malaikat Tuhan. Peristiwa ini dirayakan oleh Gereja secara khusus karena peristiwa itu adalah “awal” dari peristiwa inkarnasi yang berarti karya keselamatan Allah bagi manusia. Dikatakan “awal” karena peristiwa Sabda menjadi manusia berawal saat Maria menyatakan kesediaan dan persetujuannya. Dan semenjak itu pula Maria disebut Bunda Allah. Namun dibalik peristiwa yang sangat populer itu sebenarnya terdapat pergumulan yang hebat di hati Maria.

Kabar malaikat “sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus.” yang bagi pembaca Injil dan Gereja saat ini sering disebut kabar sukacita itu, bagi Maria pribadi bukan sekedar kabar sukacita melainkan juga kabar yang menuntut pilihan, sekaligus mengandung resiko.

Maria menerima kabar malaikat itu dalam kebebasan dan iman. Allah tidak memaksa Maria untuk menerima Sabda Allah dalam rahimnya. Allah meminta kesediaan Maria untuk menerima Sang Sabda itu dalam rahimnya dan melahirkannya. Maria sadar bahwa kesediaannya menerima Sang Sabda mengandung resiko. Awalnya ia merasa ragu-ragu dan berkata kepada malaikat Tuhan itu: “Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?” Namun saat ia merasa yakin dan siap menganggung resiko dari kesediaannya, Maria menyatakan imannya: “Aku ini hamba Tuhan terjadilah padaku menurut perkataanMu.” Maria percaya Allah Yang Mahatahu telah memilih dia karena Allah menganggap Maria layak untuk menerima kabar gembira itu.


Allah menganugerahi kita kebebasan. Kebebasan itu adalah salah satu wujud keserupaan manusia dengan Allah. Dengan kebebasan itu kita dapat memilih melakukan kebenaran ataukah kejahatan. Allah tak pernah memaksa kita. Ia sangat menghargai kebebasan kita untuk menentukan pilihan hidup. Selama ini, Bagaimanakah aku menggunakan kebebasanku? Apakah kebebasan itu aku pergunakan untuk mengembangkan hidupku, ataukah sebaliknya menghancurkan hidupku?


Maria adalah teladan pribadi yang menggunakan kebebasannya dengan baik. Ia juga seorang yang beriman. Ia percaya bahwa yang dialaminya adalah rencana atau kehendak Allah. Oleh karena semuannya itu adalah kehendak Allah, maka Ia percaya bahwa Allah tidak akan meninggalkan dia di saat-saat hamil yang penuh resiko ini. Apakah aku mengimani rencana Allah atas hidupku? Beranikah aku menanggung resiko yang buruk demi melaksanakan Sabda Allah?


Selamat Hari Raya Kabar Sukacita!



Romo. Bastian Wawan, CM.
http://diamsejenak.wordpress.com/2008/03/31/renungan-senin-31-maret-2008/

Bagikan

Rabu, 24 Maret 2010 Hari Biasa Pekan V Prapaskah

Rabu, 24 Maret 2010
Hari Biasa Pekan V Prapaskah

"Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga." --- Mat 5:3

Doa Renungan

Tuhan Allah kami, ajarilah kami hari ini melakukan apa yang benar di hadapan-Mu. Bukalah hati dan pikiran kami agar mampu melakukan segala pekerjaan dan melaksanakan apa yang diajarkan oleh Putera-Mu. Sehingga kelak kami menjadi anak-anak yang merdeka dalam iman dan memperoleh kehidupan yang abadi bersama-Mu dalam Kerajaan Surga. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Nubuat Kitab Daniel (3:14-20.24-25.28)

"Ia telah mengutus malaikat-Nya dan melepaskan hamba-hamba-Nya."

Sekali peristiwa berkatalah Nebukadnezar, raja Babel, kepada Sadrakh, Mesakh dan Abednego, "Apakah benar, bahwa kamu tidak memuja dewaku dan tidak menyembah patung emas yang kudirikan itu? Sekarang, jika kamu bersedia, demi mendengar bunyi sangkakala, seruling, kecapi, rebab, gambus, serdam dan berbagai jenis bunyi-bunyian, sujudlah kamu menyembah patung yang kubuat ini! Tetapi jika kamu tidak menyembah, seketika itu juga kamu akan dicampakkan ke dalam perapian yang menyala-nyala. Dan dewa manakah yang dapat melepaskan kamu dari dalam tanganku?" Sadrakh, Mesakh dan Abednego menjawab, "Tidak ada gunanya kami memberi jawab kepada Tuanku dalam hal ini. Jika Allah yang kami puja sanggup melepaskan kami, Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya Raja. Tetapi seandainya tidak, hendaklah Tuanku mengetahui, bahwa kami tidak akan memuja dewa Tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang Tuanku dirikan itu." Maka meluaplah kegeraman Nebukadnezar. Air mukanya berubah terhadap Sadrakh, Mesakh dan Abednego. Lalu diperintahkannya supaya perapian itu dibuat tujuh kali lebih panas dari yang biasa. Kepada beberapa orang yang sangat kuat di antara tentaranya dititahkannya untuk mengikat Sadrakh, Mesakh dan Abednego, dan mencampakkan mereka ke dalam perapian yang menyala-nyala itu. Tetapi terkejutlah Raja Nebukadnezar, lalu bangun dengan segera. Berkatalah ia kepada para menterinya, "Bukankah tiga orang yang telah kita campakkan dengan terikat ke dalam api itu?" Jawab mereka kepada raja, "Benar, ya Raja!" Kata raja, "Tetapi ada empat orang kulihat berjalan-jalan dengan bebas di tengah-tengah api itu. Mereka tidak terluka, dan yang keempat itu rupanya seperti anak dewa!" Maka berkatalah Nebukadnezar, "Terpujilah Allahnya Sadrakh, Mesakh, dan Abednego! Ia telah mengutus malaikat-Nya dan melepaskan hamba-hamba-Nya, yang telah menaruh percaya kepada-Nya tetapi melanggar titah raja, yang menyerahkan tubuh mereka karena mereka tidak mau memuja dan menyembah allah mana pun kecuali Allah mereka."
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ayat. (Dan 3:52.53.54.55.56)
P. Terpujilah Engkau, Tuhan, Allah leluhur kami.
U. Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
P. Terpujilah nama-Mu yang mulia dan kudus.
U Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
P. Terpujilah Engkau dalam bait-Mu yang mulia dan kudus.
U Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
I. Terpujilah Engkau di atas takhta kerajaan-Mu.
U. Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
P. Terpujilah Engkau yang mendugai samudera raya.
U. Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
P. Terpujilah Engkau di bentangan langit.
U. Kepada-Mulah pujian selama segala abad.

Bait Pengantar Injil PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. Berbahagialah orang yang menyimpan sabda Allah dalam hati yang baik dan menghasilkan buah dalam ketekunan.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (8:31-42)

"Apabila Anak memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka."

Sekali peristiwa Yesus berkata kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya, "Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, maka kamu benar-benar murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu." Jawab mereka, "Kami adalah keturunan Abraham, dan tidak pernah menjadi hamba siapa pun. Bagaimana Engkau dapat berkata: Kamu akan merdeka?" Kata Yesus kepada mereka, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa, dan hamba tidak tetap tinggal di rumah; yang tetap tinggal dalam rumah adalah anak. Tetapi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka. Aku tahu, bahwa kamu adalah keturunan Abraham, tetapi kamu berusaha untuk membunuh Aku, karena firman-Ku tidak beroleh tempat di dalam kamu. Apa yang Kulihat pada Bapa, itulah yang Kukatakan, seperti halnya kamu melakukan apa yang kamu dengar dari Bapamu." Jawab mereka kepada-Nya, "Bapa kami ialah Abraham." Kata Yesus kepada mereka, "Sekiranya kamu anak-anak Abraham, tentulah kamu mengerjakan pekerjaan yang dikerjakan oleh Abraham. Tetapi yang kamu kerjakan ialah berusaha membunuh Aku: Aku, seorang yang mengatakan kebenaran kepadamu, yaitu kebenaran yang Kudengar dari Allah! Pekerjaan yang demikian tidak dikerjakan oleh Abraham. Kamu mengerjakan pekerjaan bapamu sendiri." Jawab mereka, "Kami tidak dilahirkan dari zinah. Bapa kami satu, yaitu Allah." Kata Yesus kepada mereka, "Jikalau Allah adalah Bapamu, kamu akan mengasihi Aku, sebab Aku keluar dan datang dari Allah. Dan Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, melainkan Dialah yang mengutus Aku."
Inilah Injil Tuhan kita!
Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Kalau kita menyukai seseorang, kita akan cenderung membelanya kendati duduk persoalan dan perkara belum jelas. Bila kita kurang menyukai seseorang, kita amat sulit melihat kebaikan atau niat baiknya; kita tergoda untuk bersikap tertutup terhadap seluruh keterangan yang membela atau mengingatkan kebaikannya.

Adakalanya kita membutakan diri sendiri karena tidak mau melihat hal yang sebenarnya. Kadang-kadang kita terlalu takut untuk berubah demi kebaikan dan kita merasa tidak siap untuk melepaskan sesuatu yang kurang baik dan sudah sempat mengikat kita.

Kita harus belajar melihat dengan jernih walaupun kurang kita suka dan berdasarkan pandangan yang jernih kita dapat menolong orang lain untuk melihat dengan jernih juga. Beranilah mengatakan kebenaran tanpa bimbang dan jangan takut dengan imbas yang akan kita tuai akibat kita mengungkap hal yang nyata terjadi.

Tuhan Yesus, sembuhkanlah aku agar aku berani melihat apa yang semestinya aku lihat. Anugerahkalah kepadaku cara memandang yang tidak menghakimi. Amin.


Ziarah Batin 2010, Renungan dan Catatan Harian


Bagikan

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy