| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Minggu, 17 Januari 2010 Hari Minggu Biasa II tahun C, Mengenali Karunia Rohani



Minggu, 17 Januari 2010
Hari Minggu Biasa II


MENGENALI KARUNIA ROHANI

Doa Renungan

Allah Bapa yang maha penyayang, Engkau telah memberikan diri kepada kami dalam ikatan kudus demi cinta kasih-Mu. Sebagaimana mempelai pria bergembira karena mempelai wanita, demikian pula Engkau terhadap kami. Kami mohon, berilah kami semangat kegembiraan, damai sejahtera kepada semua orang. Kami mohon semuanya ini dengan pengantaraan Yesus Kristus Tuhan kami. Amin.

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Kitab Yesaya (62:1-5)

"Seorang mempelai girang hatinya melihat pengantin wanita."

Oleh karena Sion aku tidak akan beriam diri dan oleh karena Yerusalem aku tidak akan tinggal tenang, sampai kebenarannya bersinar seperti cahaya dan keselamatannya menyala seperti suluh. Maka bangsa-bangsa akan melihat kebaenaranmu, dan orang akan menyebut engkau dengan nama baru yang akan ditentukan oleh Tuhan sendiri. Engkau akan menjadi mahkota keagungan di tangan Tuhan dan serban kerajaan di tangan Allahmu. Engkau tidak akan disebut lagi "yang ditinggalkan suami", dan negerimu tidak akan disebut lagi "yang sunyi", tetapi engkau akan dinamai "yang berkenan kepada-Ku" dan negerimu "yang bersuami", sebab Tuhan telah berkenan kepadamu, dan negerimu akan bersuami, sebab seperti seorang muda belia menjadi suami seorang anak dara, demikianlah Dia yang membangun engkau akan menjadi suamimu, dan seperti girang hatinya seorang mempelai melihat pengantin perempuan, demikianlah Allahmu akan girang hati atasmu.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan PS 830
Ref. Aku wartakan karya agung-Mu, Tuhan, karya agung-Mu karya keselamatan.
Ayat. (Mzm 96:1-2.2b-3.7-8.9-10a.c; Ul:3
1. Nyanyikanlah lagu bagi Tuhan, menyanyilah bagi Tuhan, ya seluruh bumi! Menyanyilah bagi Tuhan, pujilah nama-Nya.
2. Kabarkanlah dari hari ke hari keselamatan yang datang dari pada-Nya. Ceriterakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa, di antara segala suku.
3. Kepada Tuhan, hai suku-suku bangsa, kepada Tuhan sajalah kemuliaan dan kekuatan! Berikanlah kepada Tuhan kemuliaan nama-Nya, bawalah persembahan dan masuklah ke pelataran-Nya.
4. Sujudlah menyembah Tuhan dengan berhiaskan kekudusan, gemetarlah di hadapan-Nya, hai seluruh bumi! Katakanlah di antara bangsa-bangsa, "Tuhan itu Raja! Ia akan mengadili bangsa-bangsa dalam kebenaran."

Bacaan Kedua
Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (12:4-11)

"Roh yang satu dan sama memberikan karunia kepada tiap-tiap orang secara khusus seperti yang dikehendaki-Nya."

Saudara-saudara, ada rupa-rupa karunia, tetapi satu Roh. Dan ada rupa-rupa pelayanan, tetapi satu Tuhan. Dan ada berbagai-bagai perbuatan ajaib, tetapi Allah adalah satu yang mengerjakan semuanya dalam semua orang. Tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan penyataan Roh untuk kepentingan bersama. Sebab kepada yang seorang Roh memberikan karunia untuk berkata-kata dengan hikmat, dan kepada yang lain Roh yang sama memberikan karunia berkata-kata dengan pengetahuan. Kepada yang seorang Roh yang sama memberikan iman, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menyembuhkan. Kepada yang seorang Roh memberikan kuasa untuk mengadakan mujizat, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk bernubuat, dan kepada yang lain lagi Ia memberikan karunia untuk membedakan bermacam-macam roh. Kepada yang seorang Ia memberikan karunia untuk berkata-kata dengan bahasa roh, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menafsirkan bahasa roh itu. Tetapi semuanya ini dikerjakan oleh Roh yang satu dan yang sama, yang memberikan karunia kepada tiap-tiap orang secara khusus, seperti yang dikehendaki-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil PS 952
Ref. Alleluya, Alleluya, Alleluya
Ayat. Allah memanggil kita untuk memperoleh kemuliaan Tuhan kita Yesus Kristus. (2Tes 2:14)

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (2:1-11)

"Itulah tanda pertama yang dikerjakan Yesus di Kana wilayah Galilea."

Pada suatu hari ada perkawinan di Kana wilayah Galilea, dan ibu Yesus ada di situ; Yesus dan murid-murid-Nya diundang juga ke perkawinan itu. Ketika mereka kekurangan anggur, ibu Yesus berkata kepada-Nya: "Mereka kehabisan anggur." Kata Yesus kepadanya: "Mau apakah engkau dari pada-Ku, ibu? Saat-Ku belum tiba." Tetapi ibu Yesus berkata kepada pelayan-pelayan: "Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu!" Di situ ada enam tempayan yang disediakan untuk pembasuhan menurut adat orang Yahudi, masing-masing isinya dua tiga buyung. Yesus berkata kepada pelayan-pelayan itu: "Isilah tempayan-tempayan itu penuh dengan air." Dan merekapun mengisinya sampai penuh. Lalu kata Yesus kepada mereka: "Sekarang cedoklah dan bawalah kepada pemimpin pesta." Lalu merekapun membawanya. Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak tahu dari mana datangnya, tetapi pelayan-pelayan, yang mencedok air itu, mengetahuinya--ia memanggil mempelai laki-laki, dan berkata kepadanya: "Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dahulu dan sesudah orang puas minum, barulah yang kurang baik; akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik sampai sekarang." Hal itu dibuat Yesus di Kana yang di Galilea, sebagai yang pertama dari tanda-tanda-Nya dan dengan itu Ia telah menyatakan kemuliaan-Nya, dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya.
Demikianlah Injil Tuhan
Terpujilah Kristus.


MENGENALI KARUNIA ROHANI

Pada hari Minggu Biasa II tahun C dibacakan Yes 62:1-5; 1Kor 12:4-11; dan Yoh 2:1-11. Bacaan-bacaan ini mendorong kita untuk semakin menyadari bahwa Tuhan berkenan hadir di tengah-tengah manusia dengan macam-macam karunia yang diberikan-Nya demi kesejahteraan bersama. Itulah dasar kesatuan dan kegembiraan yang sungguh.

PARADIGMA BARU BERTEOLOGI

Yes 62:1-5 ditulis dengan latar belakang pembangunan kembali kota Yerusalem yang ditinggalkan sebagai reruntuhan selama masa pembuangan (586/7 hingga 537/8 sebelum Masehi). Upaya membangun kembali kota itu didasarkan pada keyakinan bahwa Tuhan kini sudi berdiam kembali di gunung-Nya yang suci, Sion, di Yerusalem. Syair mengenai Sion dalam bacaan ini menggairahkan kembali semangat orang. Yang pertama-tama perlu dihidupkan kemÂ*bali ialah reruntuhan batin mereka. Baru dengan demikian, mereka akan dapat menghidupkan kembali tempat ibadat di kota suci itu. Perhatian besar Tuhan diibaratkan sebagai kasih sayang kepada mempelai yang dikasihi-Nya. Suasana kemurungan beralih menjadi kegembiraan pesta pernikahan. Kini umat tidak usah merasa diri ditinggalkan. Tuhan yang dulu membuat orang gemetar kini tampil sebagai mempelai yang lemah lembut dan penuh perhatian. Bangsa-bangsa lain menyaksikan hal ini dan ikut bergembira. Mereka juga tidak lagi perlu merasa terancam akan direbut harta dan kotanya seperti dulu ketika Tuhan digambarkan sebagai yang mempimpin umat-Nya merebut tanah Kanaan. Teologi penaklukan seperti itu terasa usang. Ada paradigma baru, yakni teologi yang menaruh keprihatinan untuk membangun ruang hidup bersama, baik di dalam umat maupun dengan orang-orang lain. Warta seperti ini dapat berbicara kepada orang-orang yang tidak termasuk umat dan berlaku di mana-mana karena menyentuh keinginan yang pa*ling dasar dalam diri manusia, yakni keinginan untuk hidup damai dengan orang-orang lain, keinginan untuk tidak me*rasa terancam oleh kehadiran orang lain. Yang lain kini memperkaya, bukan merebut kekayaan. Juga di bidang hidup ibadat. Umat Perjanjian Lama butuh waktu yang panjang untuk sampai pada keterbukaan seperti itu. Mereka mengalami banyak kepahitan sebelum bisa melihat bahwa orang-orang lain juga sama seperti mereka.

KEGEMBIRAAN YANG TAK TERPUTUS = TANDA?

Suasana gembira menandai pesta pernikahan di Kana. Banyak tamu datang dan ikut merasakan suasana itu. Tak heran jika persediaan anggur menipis. Akan tetapi, kegemÂ*biraan tetamu berlanjut karena ada anggur yang lebih baik yang bisa dihidangkan. Kita tahu bagaimana ini terjadi. Yesus menyuruh pelayan-pelayan mengisi tempayan-tempa*yan dengan air dan membawanya kepada pemimpin perjamuan. Pemimpin perjamuan mencicipinya sambil terheran-heran mengapa tuan rumah masih menyimpan anggur yang lebih baik! Pesta berlangsung terus dan menjadi makin meÂ*riah. Tentunya makin banyak orang dapat ikut serta bergembira.

Pada akhir kisah mengenai pesta di Kana itu disebut*kan bahwa hal itu dilakukan Yesus sebagai yang pertama dari tanda-tanda yang dikerjakannya (Yoh 2:11). Apa yang dimaksud dengan tanda di sini? Air menjadi anggur? Meskipun unsur ini penting, rasa-rasanya maksud Yohanes lain. Baginya, tanda yang jelas ialah kemeriahan pesta yang berlangsung terus dan kehadiran Yesus di situ yang memungkinkan pesta itu tidak terhenti. Inilah yang dirujuknya sebagai hal itu. Kegembiraan yang tak terputus dan malah bertambah besar inilah yang membuat murid-murid-Nya percaya kepadanya. Percaya di sini ialah percaya bahwa ia itu patut diikuti, ia itu memperhatikan orang, ia itu membuat orang makin mengenali kebaikan Tuhan. Murid-muridnya percaya bukan karena peristiwa menakjubkan air menjadi anggur. Kehadirannya yang membuat orang merasa tak kurang suatu apa itulah yang menjadi tanda yang pertama yang dilakukan Yesus bagi orang banyak.

BELAJAR DARI MARIA

Pada awal kisah di Kana itu disebutkan ... ada perkawinan di Kana dan ibu Yesus ada di situ (Yoh 2:1). Baru setelah itu dikatakan bahwa Yesus dan murid-muridnya diundang juga. Dapat diduga bahwa Maria mengajak Yesus dan Yesus mengajak murid-muridnya. Ini dilakukan orang di mana-mana. Bila diperhatikan, akan tampak betapa besarnya peran Maria dalam peristiwa ini. Dia-lah yang mengatakan kepada Yesus bahwa orang kehabisan anggur. Maria jugalah yang berkata kepada pelayan-pelayan agar menuruti semua yang dikatakan Yesus. Tidak keliru bila dikatakan Maria mengantar kedatangan Yesus sang Penghadir Tuhan kepada orang banyak dan mempertemukan mereka dengan Tuhan sendiri.

Bisa kita bayangkan Maria dapat juga berusaha mencari bantuan ke tempat lain. Tetapi ia meminta kepada Yesus. Maria percaya bahwa Yesus bisa berbuat sesuatu meskipun belum pernah menyaksikannya sendiri. Yohanes yang menceritakan peristiwa ini mungkin mau menyarankan agar kita juga percaya bahwa kehadiran Yesus itu pasti memberi sesuatu.

Bagaimana penjelasan reaksi Yesus Mau apa engkau dariku, Bu? Saatku belum tiba! terhadap kata-kata ibunya? Dalam bahasa Yunani Kitab Suci, tetapi asalnya dari bahasa Ibrani, ungkapan itu harfiahnya berbunyi Apa bagiku dan bagimu? yang sudah menjadi ungkapan klise untuk mengungkapkan macam-macam reaksi terhadap perbuatan orang lain, dari sekadar basa basi untuk mengatakan agar tak usah repot-repot sampai ungkapan rasa kurang enak. Nadanya bisa halus, netral, atau ketus. Dengan memakai sebutan Bu, ungkapan itu jadi bernada halus dan dimaksudkan agar Maria tidak perlu merepotkan diri lagi dengan perkara ini karena saatku belum tiba. Artinya, Yesus mempunyai perhitungan sendiri. Tidak perlu ungkapan ini dikait-kaitkan dengan saat penebusan di salib nanti atau saat apa lagi dalam kehidupan Yesus.

Sekali lagi, kita dapat belajar dari Maria. Ia tidak mendesak-desak. Ia percaya Yesus mempunyai perhitungan sendiri. Sering dalam doa kita merasa semuanya penting dan mendesak serta menjadi gelisah karena merasa tak ada jawaban. Amat boleh jadi Tuhan berkata kepada kita, Mau apa kalian dariku? Saatku belum tiba! seperti kepada Maria, ibunya, orang yang paling dekat kepadanya. Dan sikap Maria yang menghormati perhitungan Tuhan dapat membantu kita. Maria tidak diam saja. Ia mempersiapkan jalan Tuhan: ia menyuruh orang melakukan apa yang nanti dikatakan Yesus. Inilah cara menantikan saat Tuhan bertindak dalam perhitungan-Nya sendiri.

KARUNIA ROHANI DEMI KESEJAHTERAAN BERSAMA

Dalam bacaan liturgi hari Minggu, bacaan kedua sering tidak mudah dikaitkan dengan kedua bacaan yang lain. Namun demikian, sering dapat membantu bila didalami sikap iman mana yang dianjurkan dalam bacaan kedua itu. Dalam 1Kor 12:4-11, Paulus mengajak orang memahami bahwa Roh yang sama berkarya di tengah-tengah manusia dalam berbagai bentuk karunia dan macam-macam pelayanan serta perbuatan-perbuatan yang menakjubkan. Dalam cara bicara Paulus, ungkapan "karunia Roh" sebetulnya berarti "pemberian rohani". Jadi lebih berpusat pada pemberian sendiri dan sifat pemberian itu, bukan pada gagasan mengenai kekuatan yang tiba-tiba menghinggapi orang. Begitulah, dalam ay. 7, Paulus menegaskan bahwa semua pemberian rohani itu bagi kepentingan bersama. Bila unsur ini tak ada, orang boleh mempertanyakan apa asalnya betul-betul dari Roh, apa sungguh rohani sifatnya. Mukjizat spektakuler, sukses besar bukan jaminan bila arahnya bukan demi kebahagian bersama. Kerap istilah "karunia Roh" dipahami sebagai kekuatan atau kekhususan yang menakjubkan yang berasal dari Roh. Seperti di Kana tadi, air berubah jadi anggur melulu tidak akan banyak artinya bila tidak membuat orang-orang yang hadir bisa terus bergembira.

MUKJIZAT DAN TANDA

Dalam Injil-Injil, kisah mukjizat Yesus sebenarnya dimaksudkan sebagai tanda agar kehadiran Yang Ilahi di tengah-tengah manusia terlihat orang banyak. Kehadiran inilah yang membuka mata orang buta, yang membuat orang tuli mendengar, yang membuat orang gagu bicara, yang membuat orang lumpuh bisa berjalan kembali, yang mem*buat orang berdosa merasakan pengampunan. Bila di*mengerti sebagai mukjizat belaka, malah akan kurang tampaklah kehadiran Yang Ilahi yang sesungguhnya. Maklum*lah, di hadapan mukjizat orang akan tidak bisa berbuat banyak selain tunduk dan boleh jadi tidak lagi merdeka. Akan tetapi, berhadapan dengan tanda, orang dapat mencari maknanya dan menghidupi kenyataan yang ditandakan. Dulu umat Perjanjian Lama butuh waktu panjang sebelum menginsafi betapa tidak lestarinya keyakinan yang dibangun semata-mata atas dasar tindakan-tindakan mukjizat Tuhan yang menjadi unsur pokok teologi penaklukan tanah Kanaan. Baru kemudian mereka sadar bahwa teologi mem*bangun ruang hidup bersama lebih memungkinkan hidup damai.

Dalam masyarakat yang majemuk, teologi seperti ini dapat menyumbang banyak dengan mengajak orang menghargai perbedaan dan membuat orang peka akan cara-cara Tuhan hadir di tengah umat manusia. Teologi penaklukan malah bisa berakibat kekerasan dan permusuhan.

Salam hangat,
A. Gianto




Bagikan

Sabtu, 16 Januari 2010 Hari Biasa Pekan I

Sabtu, 16 Januari 2010
Hari Biasa Pekan I

"Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang bertobat." Mrk 2:17

Doa Renungan

Bapa, syukur kepada-Mu atas hari ini. Saat ini kami datang ke hadirat-Mu untuk mendengarkan sabda-Mu. Bukalah mata, hati, dan telinga kami agar kami dapat mengerti sabda yang Engkau sampaikan kepada kami. Sehingga sabda-Mu meresapi setiap pikiran dan perbuatan kami. Amin.

Bacaan Pertama (Sam 9:1-4.17-19.10:1a)

L. Inilah orang yang disebut-sebut Tuhan! Inilah Saul yang akan memegang tampuk pemerintahan atas umat-Nya.

Pembacaan dari Kitab Pertama Samuel
Ada seorang dari daerah Benyamin, namanya Kish bin Abiel, bin Zeror, bin Bekhorat, bin Afiah, seorang suku Benyamin, seorang yang berada. Orang ini ada anaknya laki-laki, namanya Saul, seorang muda yang elok rupanya; tidak ada seorangpun dari antara orang Israel yang lebih elok dari padanya: dari bahu ke atas ia lebih tinggi dari pada setiap orang sebangsanya. Kish, ayah Saul itu, kehilangan keledai-keledai betinanya. Sebab itu berkatalah Kish kepada Saul, anaknya: "Ambillah salah seorang bujang, bersiaplah dan pergilah mencari keledai-keledai itu." Lalu mereka berjalan melalui pegunungan Efraim; juga mereka berjalan melalui tanah Salisa, tetapi tidak menemuinya. Kemudian mereka berjalan melalui tanah Sahalim, tetapi keledai-keledai itu tidak ada; kemudian mereka berjalan melalui tanah Benyamin, tetapi tidak menemuiny. Ketika Samuel melihat Saul, maka berfirmanlah TUHAN kepadanya: "Inilah orang yang Kusebutkan kepadamu itu; orang ini akan memegang tampuk pemerintahan atas umat-Ku." Dalam pada itu Saul, datang mendekati Samuel di tengah pintu gerbang dan berkata: "Maaf, di mana rumah pelihat itu?" Jawab Samuel kepada Saul, katanya: "Akulah pelihat itu. Naiklah mendahului aku ke bukit. Hari ini kamu makan bersama-sama dengan daku; besok pagi aku membiarkan engkau pergi dan aku akan memberitahukan kepadamu segala sesuatu yang ada dalam hatimu. Lalu Samuel mengambil buli-buli berisi minyak, dituangnyalah ke atas kepala Saul, diciumnyalah dia sambil berkata: "Bukankah TUHAN telah mengurapi engkau menjadi raja atas umat-Nya Israel? Engkau akan memegang tampuk pemerintahan atas umat TUHAN, dan engkau akan menyelamatkannya dari tangan musuh-musuh di sekitarnya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Ya Tuhan, karena kuasa-Mulah raja bersukacita
Ayat. (Mzm 21:2-3.4-5.6-7)
1. Tuhan, karena kuasa-Mulah raja bersukacita; betapa girang hatinya karena kemenangan yang Kauberikan! Apa yang menjadi keinginan hatinya telah Kaukaruniakan dan permintaan bibirnya tidak Kautolak.
2. Sebab Engkau menyambut dia dengan berkat melimpah; Engkau menaruh mahkota dari emas tua di atas kepalanya. Hidup dimintanya dari pada-Mu dan Engkau memberikannya umur panjang untuk selama-lamanya.
3. Besarlah kemuliaannya karena kemenangan yang Kauberikan; keagungan dan semarak Kaukaruniakan kepadanya. Engkau membuat dia menjadi berkat abadi, Engkau memenuhi dia dengan sukacita di hadapan-Mu.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Tuhan mengutus Aku memaklumkan Injil kepada orang yang hina dina, dan mewartakan pembebasan kepada orang tawanan (Luk 4:18-19)

Bacaan Injil (Mrk 2:13-17)

I. Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus
13 Sekali peristiwa Yesus pergi lagi ke pantai danau, dan seluruh orang banyak datang kepada-Nya, lalu Ia mengajar mereka. 14 Kemudian ketika Ia berjalan lewat di situ, Ia melihat Lewi anak Alfeus duduk di rumah cukai lalu Ia berkata kepadanya: "Ikutlah Aku!" Maka berdirilah Lewi lalu mengikuti Dia. 15 Kemudian ketika Yesus makan di rumah orang itu, banyak pemungut cukai dan orang berdosa makan bersama-sama dengan Dia dan murid-murid-Nya, sebab banyak orang yang mengikuti Dia. 16 Pada waktu ahli-ahli Taurat dari golongan Farisi melihat, bahwa Ia makan dengan pemungut cukai dan orang berdosa itu, berkatalah mereka kepada murid-murid-Nya: "Mengapa Ia makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?" 17 Yesus mendengarnya dan berkata kepada mereka: "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa." Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Yesus memanggil Lewi, seorang pemungut cukai atau tukang pajak. Para pemungut cukai biasanya dibenci oleh orang-orang Yahudi. Mengapa? Karena mereka itu suka memeras orang untuk memperkaya diri sendiri, mereka juga dianggap sebagai kolaborator dengan penjajah Romawi. Namun, Yesus memanggil Lewi, pendosa itu, yang dianggap sampah masyarakat dan bahkan kemudian makan dan minum di rumahnya.

Dengan itu, Yesus menyatakan bahwa Dia datang ke dunia bukan untuk menghakimi, melainkan untuk menyelamatkan. Dia mengundang semua orang berdosa untuk datang kepada-Nya dan bertobat sehingga mereka diselamatkan. Namun sayang, tidak semua orang mau datang kepada-Nya dengan mengakui dosa-dosa mereka. Ada yang menolak datang kepada Yesus karena kesombongan; ada yang tidak mau datang karena kelekatan akan dosa-dosanya dan tidak rela melepaskan dosa-dosa itu.

Siapa yang mau datang kepada Yesus dengan rendah hati akan diubah dan diperbarui oleh-Nya. Sesungguhnya, di hadapan Allah, kita semua adalah pendosa: ”Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita” (1Yoh 1:8).

Karena datang kepada Yesus dan karena melakukan pertobatan, Lewi telah diubah menjadi Santo Matius, pendosa Agustinus menjadi Santo Agustinus, dan demikian pula Fransiskus, serta yang lainnya.

Ya Tuhan, berilah aku rahmat untuk berani mengakui dosa-dosaku di hadapan-Mu dan rahmat untuk sungguh-sungguh bertobat dan menerima hidup baru.

Ziarah Batin 2010, Renungan dan Catatan Harian

Bagikan

Jumat, 15 Januari 2010 Hari Biasa Pekan I

Jumat, 15 Januari 2010
Hari Biasa Pekan I

"Jangan mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia --- Flp 2:3

Doa Renungan

Allah Bapa yang mahabaik, kami bersyukur pada-Mu atas anugerah yang Engkau berikan pada kami. Curahkanlah kuasa Roh Kudus-Mu, agar kami dapat mengerti sabda yang ingin Engkau sampaikan kepada kami hari ini. Sehingga sabda yang kami renungkan hari ini, sungguh mengubahkan kami untuk semakin serupa dengan Engkau. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Kitab Pertama Samuel (8:4-7.10-22a)

"Kalian akan berteriak karena rajamu, tetapi Tuhan tidak akan menjawab kalian."

Sekali peristiwa berkumpullah semua tua-tua Israel; mereka datang kepada Samuel di Rama dan berkata kepadanya: "Engkau sudah tua dan anak-anakmu tidak hidup seperti engkau; maka angkatlah sekarang seorang raja atas kami untuk memerintah kami, seperti pada segala bangsa-bangsa lain." Waktu mereka berkata: "Berikanlah kepada kami seorang raja untuk memerintah kami," perkataan itu mengesalkan Samuel, maka berdoalah Samuel kepada TUHAN. TUHAN berfirman kepada Samuel: "Dengarkanlah perkataan bangsa itu dalam segala hal yang dikatakan mereka kepadamu, sebab bukan engkau yang mereka tolak, tetapi Akulah yang mereka tolak, supaya jangan Aku menjadi raja atas mereka. Dan Samuel menyampaikan segala firman TUHAN kepada bangsa itu, yang meminta seorang raja kepadanya, katanya: "Inilah yang menjadi hak raja yang akan memerintah kamu itu: anak-anakmu laki-laki akan diambilnya dan dipekerjakannya pada keretanya dan pada kudanya, dan mereka akan berlari di depan keretanya; ia akan menjadikan mereka kepala pasukan seribu dan kepala pasukan lima puluh; mereka akan membajak ladangnya dan mengerjakan penuaian baginya; senjata-senjatanya dan perkakas keretanya akan dibuat mereka. Anak-anakmu perempuan akan diambilnya sebagai juru campur rempah-rempah, juru masak dan juru makanan. Selanjutnya dari ladangmu, kebun anggurmu dan kebun zaitunmu akan diambilnya yang paling baik dan akan diberikannya kepada pegawai-pegawainya dari gandummu dan hasil kebun anggurmu akan diambilnya sepersepuluh dan akan diberikannya kepada pegawai-pegawai istananya dan kepada pegawai-pegawainya yang lain. Budak-budakmu laki-laki dan budak-budakmu perempuan, ternakmu yang terbaik dan keledai-keledaimu akan diambilnya dan dipakainya untuk pekerjaannya. Dari kambing dombamu akan diambilnya sepersepuluh, dan kamu sendiri akan menjadi budaknya. Pada waktu itu kamu akan berteriak karena rajamu yang kamu pilih itu, tetapi TUHAN tidak akan menjawab kamu pada waktu itu." Tetapi bangsa itu menolak mendengarkan perkataan Samuel dan mereka berkata: "Tidak, harus ada raja atas kami; maka kamipun akan sama seperti segala bangsa-bangsa lain; raja kami akan menghakimi kami dan memimpin kami dalam perang." Samuel mendengar segala perkataan bangsa itu, dan menyampaikannya kepada TUHAN. TUHAN berfirman kepada Samuel: "Dengarkanlah permintaan mereka dan angkatlah seorang raja bagi mereka."
Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan PS 868
Ref. Kerelaan Tuhan hendak kunyanyikan selama-lamanya.
Ayat. (Mzm 89:16-17.18-19)
1. Aku hendak menyanyikan kasih Tuhan selama-lamanya, hendak menuturkan kesetiaan-Mu turun menurun. Sebab kasih setia-Mu dibangun untuk selama-lamanya, kesetiaanmu tegak seperti langit.
2. Engkau berkata, "Telah Kuikat perjanjian dengan orang pilihan-Ku. Aku telah bersumpah kepada Daud, hamba-Ku: Aku hendak menegakkan anak cucumu untuk selama-lamanya dan membangun takhtamu turun menurun.
3. Dia pun akan berseru kepada-Ku, "Bapakulah Engkau, Allahku dan gunung batu keselamatanku." Untuk selama-lamanya Aku akan memelihara kasih setia-Ku bagi dia, dan perjanjian-Ku dengannya akan Kupegang teguh.

Bait Pengantar Injil PS 955
Ref. Alleluya, Alleluya, Alleluya
Ayat. Seorang nabi agung telah muncul di tengah kita, dan Allah mengunjungi umat-Nya.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (2:1-12)

"Di dunia ini Anak Manusia memiliki kuasa pengampunan dosa."

1 Selang beberapa hari sesudah Yesus datang ke Kapernaum, tersiarlah kabar, bahwa Ia ada di rumah. 2 Maka datanglah orang-orang berkerumun sehingga tidak ada lagi tempat, bahkan di muka pintupun tidak. Sementara Ia memberitakan firman kepada mereka, 3 ada orang-orang datang membawa kepada-Nya seorang lumpuh, digotong oleh empat orang. 4 Tetapi mereka tidak dapat membawanya kepada-Nya karena orang banyak itu, lalu mereka membuka atap yang di atas-Nya; sesudah terbuka mereka menurunkan tilam, tempat orang lumpuh itu terbaring. 5 Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: "Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni!" 6 Tetapi di situ ada juga duduk beberapa ahli Taurat, mereka berpikir dalam hatinya: 7 "Mengapa orang ini berkata begitu? Ia menghujat Allah. Siapa yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah sendiri?" 8 Tetapi Yesus segera mengetahui dalam hati-Nya, bahwa mereka berpikir demikian, lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu berpikir begitu dalam hatimu? 9 Manakah lebih mudah, mengatakan kepada orang lumpuh ini: Dosamu sudah diampuni, atau mengatakan: Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalan? 10 Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa" --berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu--: 11 "Kepadamu Kukatakan, bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!" 12 Dan orang itupun bangun, segera mengangkat tempat tidurnya dan pergi ke luar di hadapan orang-orang itu, sehingga mereka semua takjub lalu memuliakan Allah, katanya: "Yang begini belum pernah kita lihat."
Demikianlah Injil Tuhan
Terpujilah Kristus.

Renungan

Tidak dulu tidak sekarang, kesehatan dan kesejahteraan merupakan idaman setiap orang. Oleh karena itu, ketika mendengar ada seorang istimewa yang bisa memberikan penyembuhan, berbondong-bondong orang datang kepadanya memohon kesembuhan itu. Beberapa waktu lalu, ada berita tentang seorang anak yang dianggap mampu mengobati.

Nah ... seperti itulah yang juga digambarkan dalam Injil kali ini. Ketika tersiar bahwa Yesus ada di rumah, datanglah orang-orang memenuhi rumah. Yang menarik sekaligus mengharukan adalah kehadiran seorang lumpuh yang digotong oleh empat orang. Setelah mengetahui bahwa tidak mungkin mereka membawa orang itu kepada Yesus lewat jalan yang wajar, mereka mengambil jalan yang tidak wajar. Mereka membawa si lumpuh naik ke atap, membukanya, dan kemudian menurunkan si lumpuh disana sehingga ia dapat bertemu Yesus (ayat. 1-4).

Harapan yang begitu besar atau keyakinan bahwa Yesus akan memberi kesembuhan mungkin bisa menjadi teladan bagi kita. Tetapi, ada satu hal lain yang amat indah juga menarik untuk direnungkan, yaitu solidaritas kawan-kawan si lumpuh yang mau berjerih payah mengusungnya sampai ke hadapan Yesus. Kasih kepada sesama terwujud dalam kerelaan mendampingi sahabat yang sedang menderita.

Sudahkah kita memupuk harapan kepada Allah dan solidaritas kepada sesama? Ya Tuhan, tambahkanlah imanku, supaya melalui iman yang kumiliki, aku dapat melakukan karya-karya-Mu. Amin.

Indra Sanjaya, Pr -- Inspirasi Batin 2010



Bagikan

Kamis, 14 Januari 2010 Hari Biasa Pekan I

Kamis, 14 Januari 2010
Hari Biasa Pekan I

Sabda-Mu adalah Roh dan Kehidupan

Doa Renungan

Allah Bapa yang mahasetia dan mahapenyayang dengan penuh kasih dan kesetiaan Engkau mendampingi kami agar tidak jatuh ke jurang dosa yang lebih dalam lagi, tak jemu-jemunya Engkau mengingatkan kami untuk bertobat. Ajarilah kami untuk dapat sabar, penuh kasih dan setia terhadap saudara-saudari yang sering membuat hati kami jengkel. Siramkan embun kasih-Mu, agar redalah amarah kami. Dengan demikian, hanya damai persaudaraanlah yang kami bangun. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Kitab Pertama Samuel (4:1-11)

" Orang-orang Israel terpukul kalah dan tabut Allah dirampas."

1 Sekali peristiwa, orang Israel maju berperang melawan orang Filistin dan berkemah dekat Eben-Haezer, sedang orang Filistin berkemah di Afek. 2 Orang Filistin mengatur barisannya berhadapan dengan orang Israel. Ketika pertempuran menghebat, terpukullah kalah orang Israel oleh orang Filistin, yang menewaskan kira-kira empat ribu orang di medan pertempuran itu. 3 Ketika tentara itu kembali ke perkemahan, berkatalah para tua-tua Israel: "Mengapa TUHAN membuat kita terpukul kalah oleh orang Filistin pada hari ini? Marilah kita mengambil dari Silo tabut perjanjian TUHAN, supaya Ia datang ke tengah-tengah kita dan melepaskan kita dari tangan musuh kita." 4 Kemudian bangsa itu menyuruh orang ke Silo, lalu mereka mengangkat dari sana tabut perjanjian TUHAN semesta alam, yang bersemayam di atas para kerub; kedua anak Eli, Hofni dan Pinehas, ada di sana dekat tabut perjanjian Allah itu. 5 Segera sesudah tabut perjanjian TUHAN sampai ke perkemahan, bersoraklah seluruh orang Israel dengan nyaring, sehingga bumi bergetar. 6 Dan orang Filistin yang mendengar bunyi sorak itu berkata: "Apakah bunyi sorak yang nyaring di perkemahan orang Ibrani itu?" Ketika diketahui mereka, bahwa tabut TUHAN telah sampai ke perkemahan itu, 7 ketakutanlah orang Filistin, sebab kata mereka: "Allah mereka telah datang ke perkemahan itu," dan mereka berkata: "Celakalah kita, sebab seperti itu belum pernah terjadi dahulu. 8 Celakalah kita! Siapakah yang menolong kita dari tangan Allah yang maha dahsyat ini? Inilah juga Allah, yang telah menghajar orang Mesir dengan berbagai-bagai tulah di padang gurun. 9 Kuatkanlah hatimu dan berlakulah seperti laki-laki, hai orang Filistin, supaya kamu jangan menjadi budak orang Ibrani itu, seperti mereka dahulu menjadi budakmu. Berlakulah seperti laki-laki dan berperanglah!" 10 Lalu berperanglah orang Filistin, sehingga orang Israel terpukul kalah. Mereka melarikan diri masing-masing ke kemahnya. Amatlah besar kekalahan itu: dari pihak Israel gugur tiga puluh ribu orang pasukan berjalan kaki. 11 Lagipula tabut Allah dirampas dan kedua anak Eli, Hofni dan Pinehas, tewas.
Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan
Ref. Bebaskanlah kami, ya Tuhan, demi kasih setia-Mu.
Ayat. (Mzm 44:10-11.14-15.24-25)
1. Ya Allah, Engkau kini membuang kami dan membiarkan kami kena umpat; Engkau tidak lagi maju bersama dengan bala tentara kami. Engkau membuat kami mundur dipukul lawan, dan dirampok oleh orang-orang yang membenci kami.
2. Engkau membuat kami menjadi celaan tetangga, menjadi olol-olok dan cemoohan bagi orang-orang sekitar. Engkau membuat kami menjadi sindiran di antara bangsa-bangsa, suku-suku bangsa merasa geli melihat kami.
3. Bangunlah! Mengapa Engkau tidur, ya Tuhan? Bangkitlah! Jangan membuang kami terus-menerus! Mengapa Engkau menyembunyikan wajah-Mu? Mengapa tak Kauhiraukan penindasan dan himpitan yang menimpa kami?

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Yesus mewartakan kerajaan Allah dan menyembuhkan semua orang sakit.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (1:40-45)

"Orang kusta lenyap penyakitnya dan menjadi tahir."

Sekali peristiwa, seorang sakit kusta datang kepada Yesus. Sambil berlutut di hadapan Yesus, ia mohon bantuan-Nya, katanya, "Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku." Maka tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan, lalu Ia mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu, dan berkata kepadanya, "Aku mau, jadilah engkau tahir." Seketika itu juga lenyaplah penyakit kusta orang itu, dan ia menjadi tahir. Segera Yesus menyuruh orang itu pergi dengan peringatan keras, kata-Nya, "Ingatlah, janganlah engkau memberitahukan hal ini kepada siapa pun, tetapi pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam, dan persembahkanlah untuk pentahiranmu persembahan yang diperintahkan oleh Musa, sebagai bukti bagi mereka." Tetapi orang itu pergi memberitakan peristiwa itu dan menyebarkannya ke mana-mana sehingga Yesus tidak dapat lagi terang-terangan masuk ke dalam kota. Yesus tinggal di luar kota di tempat-tempat yang sepi; namun orang terus juga datang kepada-Nya dari segala penjuru.
Inilah Injil Tuhan kita!
Sabda-Mu sungguh mengagumkan!


Renungan

Menurut hukum Yahudi waktu itu orang tidak boleh menjamah seorang kusta. Bila ia berbuat demikian, ia akan menjadi najis. Yesus tahu akan hal itu. Namun, hatinya yang penuh belas kasihan lebih melihat penderitaan orang itu. Maka, Ia pun menjamah orang itu dan menyembuhkan dia. Dalam diri Yesus yang penuh belas kasihan, kita melihat kerahiman Allah sendiri. ”Siapa yang melihat Aku, melihat Bapa,” kata Yesus kepada Filipus. Oleh karena itu, dengan merenungkan apa yang diperbuat dan dikatakan oleh Yesus, kita akan mengetahui bagaimana pikiran, perasaan, dan kehendak Allah sendiri bagi kita.

Dengan merenungkan dan meresapkan sabda Allah secara teratur dan perlahan-lahan, kita akan semakin mengerti dan mengenal semangat Allah sendiri, pikiran dan kehendak-Nya untuk kita.

Sesungguhnya sabda Allah adalah roh dan kebenaran, sabda Allah mengandung hidup kekal. Sabda Allah juga punya kuasa untuk mengubah hidup seseorang: ”Seperti hujan dan salju turun dari langit dan tidak kembali ke situ, melainkan mengairi bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberikan benih kepada penabur dan roti kepada orang yang mau makan, demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya” (Yes 55:10-11). Demikianlah, betapa kuasanya sabda Allah.

Ya Tuhan, semoga sabda-Mu selalu menjadi makananku sehari-hari dan memberikan hidup yang kekal bagiku. Amin.

Ziarah Batin 2010, Renungan dan Catatan Harian


Bagikan

Rabu, 13 Januari 2010 Hari Biasa Pekan I

Rabu, 13 Januari 2010
Hari Biasa Pekan I

Yesus menyembuhkan orang yang menderita bermacam-macam penyakit.

Doa Renungan

Allah Bapa yang mahakuasa dan kekal, berkali-kali Engkau bersabda melalui para nabi. Tetapi pada pribadi Yesus kami imani Dialah sabda-Mu yang menjelma, warta gembira bagi sekalian orang segala zaman. Kami mohon, agar selalu siap sedia mendengarkan sabda-Mu dengan iman dan penuh perhatian, serta mewartakan-Nya kepada siapa saja. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami, kini dan sepanjang masa. Amin.

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Kitab Pertama Samuel (3:1-10.19-20)

"Bersabdalah ya Tuhan, hamba-Mu mendengarkan."

1 Samuel yang muda itu menjadi pelayan TUHAN di bawah pengawasan Eli. Pada masa itu firman TUHAN jarang; penglihatan-penglihatanpun tidak sering. 2 Pada suatu hari Eli, yang matanya mulai kabur dan tidak dapat melihat dengan baik, sedang berbaring di tempat tidurnya. 3 Lampu rumah Allah belum lagi padam. Samuel telah tidur di dalam bait suci TUHAN, tempat tabut Allah. 4 Lalu TUHAN memanggil: "Samuel! Samuel!", dan ia menjawab: "Ya, bapa." 5 Lalu berlarilah ia kepada Eli, serta katanya: "Ya, bapa, bukankah bapa memanggil aku?" Tetapi Eli berkata: "Aku tidak memanggil; tidurlah kembali." Lalu pergilah ia tidur. 6 Dan TUHAN memanggil Samuel sekali lagi. Samuelpun bangunlah, lalu pergi mendapatkan Eli serta berkata: "Ya, bapa, bukankah bapa memanggil aku?" Tetapi Eli berkata: "Aku tidak memanggil, anakku; tidurlah kembali." 7 Samuel belum mengenal TUHAN; firman TUHAN belum pernah dinyatakan kepadanya. 8 Dan TUHAN memanggil Samuel sekali lagi, untuk ketiga kalinya. Iapun bangunlah, lalu pergi mendapatkan Eli serta katanya: "Ya, bapa, bukankah bapa memanggil aku?" Lalu mengertilah Eli, bahwa Tuhanlah yang memanggil anak itu. 9 Sebab itu berkatalah Eli kepada Samuel: "Pergilah tidur dan apabila Ia memanggil engkau, katakanlah: Berbicaralah, TUHAN, sebab hamba-Mu ini mendengar." Maka pergilah Samuel dan tidurlah ia di tempat tidurnya. 10 Lalu datanglah TUHAN, berdiri di sana dan memanggil seperti yang sudah-sudah: "Samuel! Samuel!" Dan Samuel menjawab: "Berbicaralah, sebab hamba-Mu ini mendengar." 19 Dan Samuel makin besar dan TUHAN menyertai dia dan tidak ada satupun dari firman-Nya itu yang dibiarkan-Nya gugur. 20 Maka tahulah seluruh Israel dari Dan sampai Bersyeba, bahwa kepada Samuel telah dipercayakan jabatan nabi TUHAN.
Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan PS 850
Ref. Ya Tuhan, aku datang melakukan kehendak-Mu.
Ayat. (Mzm 40:2.5.7-8a.8b-9)
1. Aku sangat menanti-nantikan Tuhan; lalu Ia menjengukku dan mendengar teriakku minta tolong. Ia memberikan nyanyian baru dalam mulutku untuk memuji Allah kita.
2. Kurban dan persembahan tidak Kauinginkan, tetapi Engkau telah membuka telingaku; kurban bakar dan kurban silih tidak Engkau tuntut. Lalu aku berkata, "Lihatlah Tuhan, aku datang!
3. Dalam gulungan kitab ada tertulis tentang aku: Aku senang melakukan kehendak-Mu, ya Allahku; Taurat-Mu ada di dalam dadaku."
4.Aku mengabarkan keadilan di tengah jemaat yang besar, bibirku tidak kutahan terkatup; Engkau tahu itu, ya Tuhan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku. Aku mengenal mereka dan mereka mengikuti Aku. (Yoh 10:27)

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (1:29-39)

"Ia menyembuhkan banyak orang yang menderita bermacam-macam penyakit."

Sekeluarnya dari rumah ibadat di Kapernaum, Yesus dengan Yakobus dan Yohanes pergi ke rumah Simon dan Andreas. Ibu mertua Simon terbaring karena sakit demam. Mereka segera memberitahukan keadaannya kepada Yesus. Yesus pergi ke tempat perempuan itu, dan sambil memegang tangannya Yesus membangunkan dia, lalu lenyaplah demamnya. Kemudian perempuan itu melayani mereka. Menjelang malam, sesudah matahari terbenam, dibawalah kepada Yesus semua orang yang menderita sakit dan yang kerasukan setan. Maka berkerumunlah seluruh penduduk kota itu di depan pintu. Ia menyembuhkan banyak orang yang menderita bermacam-macam penyakit dan mengusir banyak setan; Ia tidak memperbolehkan setan-setan itu berbicara, sebab mereka mengenal Dia. Keesokan harinya, waktu hari masih gelap, Yesus bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi, dan berdoa di sana. Tetapi Simon dan kawan-kawannya menyusul Yesus. Waktu menemukan Yesus, mereka berkata: "Semua orang mencari Engkau." Jawab Yesus, "Marilah kita pergi ke tempat lain, ke kota-kota yang berdekatan, supaya di sana juga Aku memberitakan Injil, karena untuk itu Aku telah datang." Lalu pergilah Yesus ke seluruh Galilea, memberitakan Injil dalam rumah-rumah ibadat mereka dan mengusir setan-setan.
Inilah Injil Tuhan kita!
Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Yesus menyembuhkan orang-orang yang sakit sehingga orang datang berbondong-bondong kepada-Nya untuk mendengarkan pengajaran-Nya dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka. Penyembuhan merupakan suatu sarana evangelisasi yang efektif sekali. Oleh karena itu, pewartaan Yesus selalu disertai dengan penyembuhan. Itu pula yang diperbuat para rasul, seperti juga Filipus di Samaria yang membawa banyak orang kepada pertobatan dan menerima Injil setelah mereka menyaksikan sendiri tanda-tanda yang diadakan Filipus. Juga dewasa ini, kita membutuhkan kuasa yang sama dan memang kuasa itu disediakan bagi kita oleh Tuhan sendiri: ”Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku … mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh” (Mrk 16:17–18).

Di suatu tempat, seseorang telah mengusir setan dari seorang anak yang kerasukan setan. Sebelumnya, keluarga anak tersebut telah memanggil banyak orang pintar, namun setan tidak keluar juga. Namun, setelah orang itu mendoakannya dalam kuasa Roh Kudus, setan itu pun pergi. Beberapa hari kemudian, anak itu beserta orangtua dan keluarga dekatnya mendapatkan orang itu lalu berkata: ”Kami mau menjadi Katolik seperti Anda, karena kami telah menyaksikan bahwa Allah Anda sungguh adalah Allah yang hidup.”

Ya Allah, jadikan aku saksi Kristus yang penuh iman dan kuasa Roh Kudus. Amin.


Ziarah Batin 2010, Renungan dan Catatan Harian


Bagikan

Selasa, 12 Januari 2010 Hari Biasa Pekan I

Selasa, 12 Januari 2010
Hari Biasa Pekan I

Yesus mengajar sebagai orang yang berkuasa (Mrk 1:21-28)

Doa Renungan

Allah Bapa kami yang mahabaik, sungguh agung karya-Mu ya Tuhan diantara umat manusia yang hidup dalam rahmat. Engkau memanggil kami semua keluar dari kegelapan untuk dapat hidup dalam terang. Maka, kini kami buka hati dan telinga agar mampu mendengarkan dan menangkap dengan cermat segala sabda yang menuntun kami pada hidup sejati. Jadikan kami teguh dalam komitmen, menghayati iman dengan jujur dan rendah hati, sehingga semakin banyak orang mengenal dan merasakan kasih-Mu dalam hidup mereka. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.

Bacaan Pertama

Pembacaan dari Kitab Pertama Samuel (1:9-20)

"Tuhan mengabulkan doa Hana, dan ia melahirkan Samuel."

9 Sekali peristiwa setelah keluarga Elkana makan dan minum di rumah Allah di Silo, berdirilah Hana, sedang imam Eli duduk di kursi dekat tiang pintu bait suci TUHAN, 10 dan dengan hati pedih ia berdoa kepada TUHAN sambil menangis tersedu-sedu. 11 Kemudian bernazarlah ia, katanya: "TUHAN semesta alam, jika sungguh-sungguh Engkau memperhatikan sengsara hamba-Mu ini dan mengingat kepadaku dan tidak melupakan hamba-Mu ini, tetapi memberikan kepada hamba-Mu ini seorang anak laki-laki, maka aku akan memberikan dia kepada TUHAN untuk seumur hidupnya dan pisau cukur tidak akan menyentuh kepalanya." 12 Ketika perempuan itu terus-menerus berdoa di hadapan TUHAN, maka Eli mengamat-amati mulut perempuan itu; 13 dan karena Hana berkata-kata dalam hatinya dan hanya bibirnya saja bergerak-gerak, tetapi suaranya tidak kedengaran, maka Eli menyangka perempuan itu mabuk. 14 Lalu kata Eli kepadanya: "Berapa lama lagi engkau berlaku sebagai orang mabuk? Lepaskanlah dirimu dari pada mabukmu." 15 Tetapi Hana menjawab: "Bukan, tuanku, aku seorang perempuan yang sangat bersusah hati; anggur ataupun minuman yang memabukkan tidak kuminum, melainkan aku mencurahkan isi hatiku di hadapan TUHAN. 16 Janganlah anggap hambamu ini seorang perempuan dursila; sebab karena besarnya cemas dan sakit hati aku berbicara demikian lama." 17 Jawab Eli: "Pergilah dengan selamat, dan Allah Israel akan memberikan kepadamu apa yang engkau minta dari pada-Nya." 18 Sesudah itu berkatalah perempuan itu: "Biarlah hambamu ini mendapat belas kasihan dari padamu." Lalu keluarlah perempuan itu, ia mau makan dan mukanya tidak muram lagi. 19 Keesokan harinya bangunlah mereka itu pagi-pagi, lalu sujud menyembah di hadapan TUHAN; kemudian pulanglah mereka ke rumahnya di Rama. Ketika Elkana bersetubuh dengan Hana, isterinya, TUHAN ingat kepadanya. 20 Maka setahun kemudian mengandunglah Hana dan melahirkan seorang anak laki-laki. Ia menamai anak itu Samuel, sebab katanya: "Aku telah memintanya dari pada TUHAN."
Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.

Antar Bacaan
Ref. Hatiku bersukaria karena Tuhan penyelamatku.
Ayat. (1Sam 2:1.4-5.6-7.8abcd)
1.Hatiku bersukaria karena Tuhan, aku bermegah-megah karena Allahku. Mulutku mencemoohkan musuhku, aku bersukacita karena pertolongan-Mu.
2.Busur para pahlawan telah patah, tetapi orang-orang lemah dipersenjatai kekuatan. Orang yang dulu kenyang kini harus mencari nafkah, tetapi yang dulu lapar kini beroleh istirahat. Orang yang mandul melahirkan tujuh anak, tetapi ibu yang banyak anaknya menjadi layu.
3.Tuhan berkuasa mematikan dan menghidupkan, Ia berkuasa menurunkan kea lam maut dan mengangkat dari sana . Tuhan membuat miskin dan membuat kaya, Ia merendahkan dan meninggikan juga.
4. Ia menegakkan orang hina dari dalam debu dan mengangkat orang miskin dari Lumpur, untuk mendudukkan dia di antara para bangsawan dan memberi dia kursi kehormatan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Sambutlah sabda Tuhan, bukan sebagai perkataan manusia, melainkan sebagaimana sebenarnya, sebagai Sabda Allah.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (1:21b-28)


"Yesus mengajar sebagai orang yang berkuasa."

Pada suatu malam Sabat, Yesus masuk ke dalam rumah ibadat di kota Kapernaum dan mengajar di sana . Orang-orang takjub mendengar pengajaran-Nya, sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat. Dalam rumah ibadat itu ada seorang yang kerasukan roh jahat. Orang itu berteriak, "Apa urusanmu dengan kami, hai Yesus orang Nazareth ? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: yakni Yang Kudus dari Allah." Tetapi Yesus menghardiknya, kata-Nya, "Diam, keluarlah daripadanya!" Roh jahat itu menggoncang-goncang orang itu, dan sambil menjerit dengan suara nyaring ia keluar daripadanya. Mereka semua takjub, sehingga mereka memperbincangkannya, katanya, "Apa ini? Suatu ajaran baru? Guru ini berkata-kata dengan kuasa. Roh-roh jahat pun Ia perintah, dan mereka taat kepada-Nya." Lalu tersebarlah dengan cepat kabar tentang Yesus ke segala penjuru di seluruh daerah Galilea.
Demikianlah Injil Tuhan
Terpujilah Kristus.


Renungan

Yesus mengajar dengan penuh kuasa. Dengan sepatah kata, Ia mengusir roh jahat yang mengganggu manusia. Dari mana kuasa itu diperoleh-Nya? Pertama-tama karena memang Ia adalah Putra Allah Yang Mahatinggi yang selalu hidup dalam persatuan dengan Bapa-Nya di surga. Karena Yesus bersatu dengan Bapa di surga, Ia memiliki kuasa-kuasa itu. Namun, sebagai manusia, Ia juga adalah Sang Mesias, Orang Yang Diurapi, artinya diurapi dengan Roh Kudus secara penuh. Dan seperti kata Injil Yohanes, dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia (lih. Yoh 1:16). Oleh sebab itu, orang-orang yang sungguh-sungguh bersatu dengan Yesus juga akan menerima kuasa yang dimiliki Yesus itu, yaitu kuasa untuk hidup sebagai anak-anak Allah dan kuasa untuk melakukan karya-karya Allah.

Untuk mengakui Yesus sebagai Tuhan, kita membutuhkan Roh Kudus, sebab tidak seorang pun dapat berkata bahwa Yesus adalah Tuhan kecuali dalam Roh Kudus (bdk. 1Kor 12:3). Kemudian, dalam Yohanes 14:12, Yesus juga bersabda: ”Barangsiapa percaya kepada-Ku, akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar daripada itu”.

Ya Tuhan, kirimkanlah kepadaku insan-insan Allah yang penuh dengan Roh Kudus supaya dapat menunjukkan jalan keselamatan kepadaku; dan pada waktunya, jadikanlah aku insan Allah pula. Amin.

Ziarah Batin 2010, Renungan dan Catatan Harian

Bagikan

Senin, 11 Januari 2010 Hari Biasa Pekan I

Senin, 11 Januari 2010
Hari Biasa Pekan I


Bertobatlah dan percayalah pada Injil

Doa Renungan

Allah yang kekal dan kuasa, Engkau telah memanggil dan mengutus banyak nabi dan rasul, untuk menyampaikan warta pertobatan dan penyelamatan. Curahkanlah rahmat-Mu, agar hati kami semakin terbuka untuk dapat bekerjasama dengan-Mu. Semoga warta yang kami bagikan ini sungguh lahir dari pengalaman iman yang dalam. Dampingi dan terangi kami dalam pergulatan iman, agar semakin jernih. Sebab Engkaulah Tuhan pengantara kami, kini sepanjang masa. Amin.

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Kitab Pertama Samuel (1:1-8)

"Hana sedih karena tidak mempunyai anak."

1 Ada seorang laki-laki dari Ramataim-Zofim, dari pegunungan Efraim, namanya Elkana bin Yeroham bin Elihu bin Tohu bin Zuf, seorang Efraim. 2 Orang ini mempunyai dua isteri: yang seorang bernama Hana dan yang lain bernama Penina; Penina mempunyai anak, tetapi Hana tidak. 3 Orang itu dari tahun ke tahun pergi meninggalkan kotanya untuk sujud menyembah dan mempersembahkan korban kepada TUHAN semesta alam di Silo. Di sana yang menjadi imam TUHAN ialah kedua anak Eli, Hofni dan Pinehas. 4 Pada hari Elkana mempersembahkan korban, diberikannyalah kepada Penina, isterinya, dan kepada semua anaknya yang laki-laki dan perempuan masing-masing sebagian. 5 Meskipun ia mengasihi Hana, ia memberikan kepada Hana hanya satu bagian, sebab TUHAN telah menutup kandungannya. 6 Tetapi madunya selalu menyakiti hatinya supaya ia gusar, karena TUHAN telah menutup kandungannya. 7 Demikianlah terjadi dari tahun ke tahun; setiap kali Hana pergi ke rumah TUHAN, Penina menyakiti hati Hana, sehingga ia menangis dan tidak mau makan. 8 Lalu Elkana, suaminya, berkata kepadanya: "Hana, mengapa engkau menangis dan mengapa engkau tidak mau makan? Mengapa hatimu sedih? Bukankah aku lebih berharga bagimu dari pada sepuluh anak laki-laki?"
Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Aku mempersembahkan kurban syukur kepada-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 116:12-13.14.17.18-19)
1. Bagaimana akan kubalas kepada Tuhan segala kebaikan-Nya kepadaku? Aku akan mengangkat piala keselamatan dan akan menyerukan nama Tuhan.
2. Aku akan membayar nazarku kepada Tuhan di depan seluruh umat-Nya. Aku akan mempersembahkan kurban syukur kepada-Mu dan akan menyerukan nama Tuhan.
3.Aku akan membayar nazarku kepada Tuhan di depan seluruh umat-Nya di pelataran rumah Tuhan, di tengah-tengahmu, ya Yerusalem.

Bait Pengantar Injil

Ref. Alleluya
Ayat. Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (1:14-20)

"Bertobatlah dan percayalah kepada Injil."

14 Sesudah Yohanes ditangkap datanglah Yesus ke Galilea memberitakan Injil Allah, 15 kata-Nya: "Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!" 16 Ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat Simon dan Andreas, saudara Simon. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan. 17 Yesus berkata kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia." 18 Lalu merekapun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia. 19 Dan setelah Yesus meneruskan perjalanan-Nya sedikit lagi, dilihat-Nya Yakobus, anak Zebedeus, dan Yohanes, saudaranya, sedang membereskan jala di dalam perahu. 20 Yesus segera memanggil mereka dan mereka meninggalkan ayahnya, Zebedeus, di dalam perahu bersama orang-orang upahannya lalu mengikuti Dia.
Demikianlah Injil Tuhan
Terpujilah Kristus.


Renungan


- Terkadang kita mengalami apa yang disebut: sudah jatuh ditimpa tangga. Di kantor dimarahi bos, di jalan diserempet becak, di rumah diomelin suami atau istri kita. Atau kita jajan di rumah makan, sudah duitnya utang, eh makanan yang kita beli dan kita bawa pulang ternyata agak basi. Mau kembali ke rumah tangga terlalu jauh, kalau makanan tidak dimakan sayang, padahal perut sudah lapar. Begitulah contoh penggalan pengalaman sehari-hari. Sering terjadi dalam hidup, pengalaman yang serba enak dan seolah tanpa penghiburan sama sekali.

Kita renungkan bacaan pertama, bagaimana Hana sungguh mengalami penderitaan dan kemalangan yang tak terhingga. Sebagai wanita ia tidak dapat memberikan anak kepada suaminya, Elkana. Penina istri Elkana yang lain dapat memberikan anak-anak. Lalu Penina terus menyakiti hati dan meremehkan Hana. Memang kita mesti membaca bacaan hingga perikop berikutnya, seperti akan dibacakan besok pagi. Besok kita akan mendengarkan bagaimana doa Hana didengarkan Tuhan dan Hana akan melahirkan seorang bayi yang di kemudian hari akan menjadi seorang nabi besar, Samuel. Tetapi baik kalau kita berhenti pada perikop hari ini dulu. Hana sungguh mengalami kemalangan yang disebut: sudah jatuh ditimpa tangga itu.

Kita mesti menyadari bahwa bagian dari hidup yang tidak enak ialah tatkala kita harus menderita secara beruntun dan seolah tidak melihat cahaya terang. Saat itu kita hanya diminta untuk tetap tenang, sabar, dan banyak berdoa. Rahmat dan karunia bukanlah usaha dan prestasi kita. Pada saat Tuhan akan menganugerahkan karunia, Dia akan mendatangi kita, seperti Yesuslah yang mendatangi dan memanggil para murid, dan bukan para calon murid yang menawar-nawarkan diri. Ini soal waktu, ini soal kepercayaan kepada penyelenggaraan ilahi. Kita serahkan saja keluh kesah, derita, dan beban kita pada Tuhan. Tuhan tahu apa yang mesti dibuat-Nya atas kita. *

- Dalam bacaan Injil, Segera setelah Yesus memulai karya-Nya di depan umum, Ia memanggil murid-murid untuk mengikuti Dia. Murid-murid itu kebanyakan berasal dari kalangan orang-orang sederhana, tidak berpendidikan. Mereka dibimbing dan diberi pengajaran khusus, supaya kemudian hari mereka dapat membantu Dia.

Sambil dibimbing, mereka diikutsertakan pula dalam pelayanan-Nya. Dengan demikian, mereka belajar sambil menyaksikan sendiri apa yang diperbuat Yesus sehingga di kemudian hari mereka dapat melakukan ”pekerjaan Yesus” sendiri. Karena menyaksikan dan mengalami sendiri, dengan cepat mereka dapat menangkap dan melakukan apa yang dilakukan Yesus. Nyatanya, memang di kemudian hari mereka meneruskan pelayanan Yesus.


Metode yang dipakai Yesus memang berbeda sekali dengan metode yang dipakai di kebanyakan seminari dan tempat pendidikan para calon imam dewasa ini; kebanyakan hanya mampu menghasilkan intelektual-intelektual belaka, bukan orang-orang yang berkuasa melakukan karya Allah dalam kuasa Roh Kudus dan menyentuh hati manusia yang memang rindu dan haus akan Tuhan. Mereka sering kali tidak tahu bagaimana menemukan Dia. Bahkan, Paus Paulus VI mengatakan: ”Manusia dewasa ini lebih suka mendengarkan para saksi daripada pengajar, kecuali kalau pengajar itu juga saksi”. Yang dibutuhkan manusia dewasa ini sesungguhnya adalah insan-insan Allah, yaitu orang-orang yang secara pribadi telah bertemu dengan Allah yang hidup dan yang—karenanya—mampu menghantar manusia yang kehausan untuk berjumpa dengan Allah yang hidup.**

Ya Allah, curahkanlah Roh-Mu ke atas Gereja agar mampu menghasilkan banyak insan-insan Allah yang mampu mengantar kami kepada-Mu. Amin.


*Inspirasi Batin 2010 -- ** Ziarah Batin 2010, Renungan dan Catatan Harian



Bagikan

Bacaan Harian 11 - 17 Januari 2010

Bacaan Harian 11 - 17 Januari 2010
Senin, 11 Januari : Hari Biasa Pekan I (H).
1Sam 1:1-8; Mzm 116:12-14.17-19; Mrk 1:14-20.
Selasa, 12 Januari : Hari Biasa Pekan I (H).
1Sam 1:9-20; MT 1Sam 2:1.4-8abcd; Mrk 1:21b-28.
Rabu, 13 Januari : Hari Biasa Pekan I (H).
1Sam 3:1-10.19-20; Mzm 40: 2.5.7-10; Mrk 1:29-39.
Kamis, 14 Januari : Hari Biasa Pekan I (H).
1Sam 4:1-11; Mzm 44:10-11. 14-15.24-25; Mrk 1:40-45.
Jumat, 15 Januari : Hari Biasa Pekan I (H).
1Sam 8:4-7.10-22a; Mzm 89: 16 – 19; Mrk 2:1-12.
Sabtu, 16 Januari : Hari Biasa Pekan I (H).
1Sam 9:1-4.17-19; 10:1a; Mzm 21:2-7; Mrk 2:13-17.
Minggu, 17 Januari : Hari Minggu Biasa II (H).
Yes 62:1-5; Mzm 96:1-3.7-8a.9- 10ac; 1Kor 12:4-11; Yoh 2:1-11.


Bagikan

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy