| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Selasa, 17 November 2009 Pw. St. Elisabet dari Hungaria, Biarawati

Selasa, 17 November 2009
Pw. St. Elisabet dari Hungaria, Biarawati

“Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang." (2Mak 6:18-31; Luk 19:1-10)


Doa Renungan

Allah Bapa kami di surga, betapa banyaknya orang yang telah Engkau pilih untuk menyatakan kebesaran-Mu di dunia ini. Terima kasih atas keteladanan orang-orang kudus pilihan-Mu yang telah memberi semangat hidup bagi kami. Berilah kami kemampuan untuk menjalani hidup kami dengan suci seperti orang-orang kudus-Mu itu. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Kitab Kedua Makabe (6:18-31)

"Aku meninggalkan teladan baik, bila aku dengan sukarela mati demi hukum Taurat yang mulia dan suci."

Ada seorang ahli Taurat terkemuka, bernama Eleazar. Ia sudah lanjut usia dan sangat terhormat. Ia dipaksa membuka mulutnya untuk makan daging babi. Tetapi ia lebih mengutamakan mati secara terhormat daripada hidup ternista. Maka ia memuntahkan daging yang haram itu dan dengan rela hati menuju ke tempat deraan. Memang demikianlah seharusnya tindakan orang yang berani menolak apa yang tidak halal untuk dikecap kendati secara naluriah ia mencintai hidupnya. Tetapi para pengurus perjamuan kurban yang tak halal itu telah lama kenal baik dengan Eleazar. Karena itu mereka menyendirikan Eleazar, lalu menyuruh dia mengambil daging yang boleh dipakai dan yang dapat ia sediakan sendiri. Lalu dari daging itu cukuplah kalau ia pura-pura makan apa yang dititahkan raja. Dengan demikian nyawanya akan diselamatkan, dan ia akan diperlakukan dengan baik demi persahabatan yang lama. Tetapi Eleazar mengambil keputusan mulia yang pantas bagi umurnya, bagi kehormatan usianya dan bagi ubannya yang jernih dan amat mulia, pantas bagi cara hidupnya yang jernih sejak masa mudanya, dan terlebih pantas bagi perundang-undangan suci yang diberikan oleh Allah sendiri. Dengan tegas ia minta, supaya segera dikirim ke dunia orang mati saja. Kata Eleazar, "Berpura-pura tidaklah pantas bagi umur kami, jangan-jangan banyak pemuda kusesatkan oleh karena mereka menyangka bahwa Eleazar yang sudah berumur sembilan puluh tahun beralih kepada tata cara asing. Boleh jadi mereka kusesatkan dengan berpura-pura demi hidup yang pendek dan fana ini. Selain itu kuturunkan noda dan aib kepada usiaku. Kalaupun sekarang aku lolos dari dendam pihak manusia, tetapi tak mungkin aku melarikan diri dari tangan Yang Mahakuasa, baik hidup maupun mati. Dari sebab itu dengan berpulang secara jantan aku mau menyatakan diri layak bagi usiaku. Dengan demikian aku pun meninggalkan teladan luhur bagi kaum muda untuk dengan sukarela mati demi hukum Taurat yang mulia dan suci itu." Setelah berkata demikian, Eleazar langsung menuju tempat deraan.Ada pun orang-orang yang beberapa saat sebelumnya bersikap baik terhadapnya, sekarang memusuhi dia karena menurut mereka Eleazar tadi berbicara seperti orang gila. Sesudah didera sampai hampir mati, Eleazar mengaduh, katanya, "Bagi Tuhan yang memiliki pengetahuan kudus, ternyatalah bahwa aku dapat meluputkan diri dari maut dan bahwa aku sekarang menanggung derita hebat dalam tubuhku akibat deraan ini. Tetapi dalam jiwa aku menderita semuanya itu dengan senang hati karena aku takut akan Tuhan." Demikian Eleazar berpulang dan meninggalkan kematiannya sebagai teladan keluhuran budi dan sebagai peringatan kebajikan, tidak hanya bagi kaum muda, tetapi juga bagi kebanyakan orang dari bangsanya.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhanlah yang menopang aku.
Ayat. (Mzm 4:2-3.4-5.6- 7)
1. Ya Tuhan, betapa banyak lawanku! Betapa banyak orang yang bangkit menyerang aku; banyak orang berkata tentang aku, "Baginya tidak ada pertolongan dari Allah."
2. Tetapi, Tuhan, Engkaulah perisai yang melindungi aku, Engkaulah kemuliaanku, Engkaulah yang mengangkat kepalaku! Dengan nyaring aku berseru kepada Tuhan, dan Ia menjawab aku dari gunung-Nya yang kudus.
3. Maka, aku dapat membaringkan diri, dan tertidur; dan kemudian bangun lagi sebab Tuhan menopangku! Aku tidak takut kepada puluhan ribu orang yang mengepung aku dari segala penjuru.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Allah mengasihi kita dan telah mengutus Anak-Nya sebagai silih atas dosa-dosa kita.

I N J I L
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (19:1-10)

"Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang."

Yesus memasuki kota Yerikho dan berjalan melintasi kota itu. Di situ ada seorang kepala pemungut cukai yang amat kaya, bernama Zakheus. Ia berusaha melihat orang apakah Yesus itu, tetapi tidak berhasil karena orang banyak dan ia berbadan pendek. Maka berlarilah ia mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus yang akan lewat di situ. Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata, "Zakheus, segeralah turun. Hari ini Aku mau menumpang di rumahmu." Zakheus segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita. Tetapi semua orang yang melihat hal itu bersungut-sungut, katanya, "Ia menumpang di rumah orang berdosa." Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan, "Tuhan, separuh dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin, dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat." Kata Yesus kepadanya, "Hari ini terjadilah keselamatan atas rumah ini, karena orang ini pun anak Abraham. Anak Manusia memang datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang."
Demikianlah Injil Tuhan
Terpujilah Kristus.


Renungan

Berrefleksi atas bacaan-bacaan serta mengenangkan pesta St Elisabet dari Hungaria, biarawan, hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:

· Kesadaran dan penghayatan beriman identik dengan kesadaran dan penghayatan berdosa; semakin beriman berarti semakin menyadari dan menghayati diri sebagai yang berdosa yang dianugerahi rahmat Allah, sehingga yang bersangkutan semakin hidup penuh syukur dan terima kasih. Syukur dan terima kasih kemudian diwujudkan dalam cara hidup bagi orang lain, lebih-lebih bagi mereka yang miskin dan berkekurangan. Hidup beriman yang demikian itu merupakan tanggapan atau iman bahwa “Yesus datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang”. Kita di satu sisi dapat menyadari dan menghayati sebagai yang berdosa dan dicari, atau sisi lain meneladan Yesus yang mencari dan menyelamatkan yang hilang/berdosa; keduanya membutuhkan pengorbanan dan perjuangan. Pertama-tama kami mengajak dan mengingatkan mereka yang kaya akan harta benda atau uang untuk mawas diri: apakah kekayaan yang kita miliki atau kuasai saat ini tidak merupakan bagian dari perampasan atau perampokan hak orang-orang miskin. Hemat saya sedikit banyak kekayaan orang kaya tak pernah terlepas dari peran dan sumbangan dari mereka yang miskin dan berkekurangan. Sebagai contoh: pengusaha ‘mie kemasan’ (Supermi, Indomie dll) atau rokok pasti kaya akan harta benda dan uang, maka ingatlah dan sadarilah bahwa konsumen ‘mie’ atau ‘rokok’ tersebut pada umumnya adalah mereka yang miskin dan berkekurangan; maka hendaknya meneladan Zakheus yang berkata dan bertindak: “Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat”

· "Bagi Tuhan yang mempunyai pengetahuan yang kudus ternyatalah bahwa aku dapat meluputkan diri dari maut dan bahwa aku sekarang menanggung kesengsaraan hebat dalam tubuhku akibat deraan itu. Tetapi dalam jiwa aku menderita semuanya itu dengan suka hati karena takut akan Tuhan.”(2Mak 6:30), demikian kata Eleazar setelah menerima pukulan bertubi-tubi dan hampir mati karena kesaksian imannya. Derita atau sengsara yang lahir karena kesetiaan pada iman dan panggilan merupakan jalan keselamatan, dimana antara lain orang semakin ingat dan sadar akan penyertaan atau pendampingan Tuhan terhadap dirinya yang sedang menderita atau sengsara. Penderitaan dan kesengsaraan yang dihayati dengan suka hati karena Tuhan, itulah yang baik kita renungkan atau refleksikan. Dalam hal ini kiranya kita diingatkan bahwa kita adalah murid-murid atau pengikut Yesus, yang sengsara dan wafat di kayu salib demi keselamatan seluruh dunia. “Jer basuki mowo beyo” = untuk memperoleh hidup mulia, damai sejahtera, orang harus berani berjuang, berkorban dan menderita, demikian nasihat orang Jawa, yang kiranya dekat dengan iman akan Yesus yang tergantung di kayu salib. Maka marilah jika kita setia pada panggilan dan tugas pengutusan dan karenanya harus menderita dan sengsara, hendaknya semuanya itu diterima dengan suka hati serta disyukuri. Suka hati dan syukur karena kita dianugerahi kesempatan untuk meneladan Yesus yang telah sengsara dan wafat di kayu salib demi keselamatan seluruh dunia seisinya. Apa yang dimaksudkan dengan ‘takut akan Tuhan’ tidak berarti kita lalu menjauhkan diri dari Tuhan, melainkan berarti semakin mempersembahkan atau menyerahkan diri kepada Tuhan, dan hal itu menjadi nyata dalam cara hidup dan cara bertindak setiap hari.

“Apabila aku berseru, jawablah aku, ya Allah, yang membenarkan aku. Di dalam kesesakan Engkau memberi kelegaan kepadaku. Kasihanilah aku dan dengarkanlah doaku!Hai orang-orang, berapa lama lagi kemuliaanku dinodai, berapa lama lagi kamu mencintai yang sia-sia dan mencari kebohongan? Ketahuilah, bahwa TUHAN telah memilih bagi-Nya seorang yang dikasihi-Nya; TUHAN mendengarkan, apabila aku berseru kepada-Nya “ (Mzm 4:2-4)

Jakarta, 17 November 2009


Ign Sumarya, SJ


Bagikan

Senin, 16 November 2009 :: Hari Biasa Pekan XXXIII

Senin, 16 November 2009
Hari Biasa Pekan XXXIII

“Imanmu telah menyelamatkan engkau!"

(1Mak 1:10-15.41-43.54-57.62-64; Luk 18:35-43)

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Kitab Pertama Makabe (1:10-15.41-43.54-57.62-64)

"Kemurkaan hebat menimpa umat."

Pada masa itu tampillah di Israel seorang raja yang berdosa, yaitu Antiokhus Epifanes, putera Raja Antiokhus. Ia pernah menjadi sandera di Roma. Antiokhus Epifanes itu menjadi raja dalam tahun seratus tigapuluh tujuh di zaman pemerintahan Yunani. Pada masa itu tampillah dari Israel beberapa orang jahat yang meyakinkan banyak orang dengan berkata, "Marilah kita mengadakan perjanjian dengan bangsa-bangsa sekeliling kita. Sebab sejak kita menyendiri, maka kita ditimpa banyak malapetaka." Usul itu diterima baik. Mereka diberi hak oleh raja untuk menuruti adat istiadat bangsa-bangsa lain. Kemudian mereka itu membangun sebuah gelanggang olah raga di Yerusalem menurut adat istiadat bangsa-bangsa lain. Mereka pun memulihkan kulup mereka dan murtadlah mereka dari perjanjian kudus. Mereka bergabung dengan bangsa-bangsa lain dan menjual dirinya untuk berbuat jahat. Beberapa waktu kemudian Raja Antiokhus Epifanes menulis sepucuk surat perintah untuk seluruh kerajaan, bahwasanya semua orang harus menjadi satu bangsa. Masing-masing harus melepaskan adatnya sendiri. Maka semua bangsa menyesuaikan diri dengan titah raja itu. Juga dari Israel ada banyak orang yang menyetujui pemujaan raja. Dipersembahkanlah oleh mereka kurban kepada berhala dan hari Sabat dicemarkan. Pada tanggal limabelas bulan Kislew dalam tahun 145 raja menegakkan patung berhala keji di atas mezbah kurban bakaran di bait Allah. Dan di semua kota di seluruh Yehuda mereka dirikan pula mezbah pemujaan berhala. Pada pintu-pintu rumah dan di lapangan-lapangan dibakar kurban. Kitab-kitab Taurat yang diketemukan disobek-sobek dan dibakar habis. Jika pada salah seorang terdapat Kitab Perjanjian atau jika seseorang berpaut pada hukum Taurat, ia dihukum mati oleh pengadilan raja. Namun demikian ada banyak orang Israel yang tetap teguh hatinya dan bertekad untuk tidak makan sesuatu yang haram. Mereka lebih suka mati daripada menodai diri dengan makanan semacam itu dan dengan demikian mencemarkan perjanjian kudus. Dan mereka mati juga. Kemurkaan yang hebat sekali menimpa Israel.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan PS 851
Ref. Ya Tuhan, lindungi kami di dalam kesesakan.
Ayat. (Mzm 119:53.61.134.150.155.158)
1. Aku menjadi gusar terhadap orang-orang fasik, yang meninggalkan Taurat-Mu.
2. Tali-tali orang-orang fasik membelit aku, tetapi Taurat-Mu tidak kulupakan.
3. Bebaskanlah aku dari pemerasan manusia, supaya aku berpegang pada titah-titah-Mu.
4. Orang-orang yang mengejar aku dengan maksud jahat sudah mendekat, mereka menjauh dari hukum-Mu.
5. Keselamatan menjauh dari orang-orang fasik, sebab mereka tidak mencari ketetapan-ketetapan-Mu!
6. Melihat para pengkhianat aku merasa muak, karena mereka tidak berpegang pada janji-Mu.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, Alleluya, Alleluya
Ayat. Akulah terang dunia. Barangsiapa mengikuti Aku, ia akan mempunyai terang hidup.

I N J I L
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (18:35-43)

"Apa yang kauinginkan Kuperbuat bagimu? Tuhan, semoga aku melihat."

Ketika Yesus hampir tiba di Yerikho, ada seorang buta duduk di pinggir jalan dan mengemis. Karena mendengar orang banyak lewat, ia bertanya, "Ada apa itu?" Kata orang kepadanya, "Yesus, orang Nazaret, sedang lewat." Maka si buta itu berseru, "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!" Orang-orang yang berjalan di depan menyuruh dia diam. Tetapi semakin kuat ia berseru, "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!" Maka Yesus pun berhenti dan menyuruh orang mengantar dia kepada-Nya. Ketika si buta itu sudah dekat, Yesus bertanya kepadanya, "Apa yang kauinginkan Kuperbuat bagimu?" Jawab orang itu, "Tuhan, semoga aku melihat!" Maka Yesus berkata, "Melihatlah, imanmu telah menyelamatkan dikau." Pada saat itu juga ia melihat, lalu mengikuti Yesus sambil memuliakan Allah. Seluruh rakyat menyaksikan peristiwa itu dan memuji-muji Allah.
Demikianlah Injil Tuhan
Terpujilah Kristus.

Renungan

Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:

· Sehat atau sakit memang erat kaitannya dengan beriman atau tidak/kurang beriman; siapapun yang sungguh beriman kiranya akan tetap sehat, segar bugar, baik phisik maupun spiritual, jasmani maupun rohani. Jika orang dalam keadaan sehat kiranya juga akan dengan mudah untuk ‘memuliakan Allah’ dalam hidup sehari-hari, sebagai perwujudan atau penghayatan iman. Iman memang lebih berarti ketika dihayati daripada diomongkan atau dibicarakan, maka marilah kita sebagai umat beriman mawas diri sejauh mana kita menghayati iman kita dalam hidup sehari-hari. Menghayati iman antara lain berarti mempersembahkan hati, jiwa, akal budi dan tubuh sepenuhnya kepada Tuhan melalui cara hidup dan cara bertindak yang terarah kepada sesamanya. Dengan kata lain karena kita semua mengakui diri sebagai yang beriman, maka kita dipanggil untuk saling mempersembah-kan diri alias saling melayani dan mengasihi. Beriman berarti juga mampu melihat dan mengakui Allah yang hidup dan berkarya dalam sesama manusia dan seluruh ciptaan lainnya, sehingga kemanapun pergi atau dimanapun berada tidak merasa kesepian, frustrasi atau kurang diperhatikan, melainkan senantiasa merasa dan menghayati didampingi atau ditemani oleh Tuhan melalui ciptaan-ciptaanNya, dan dengan demikian tidak pernah merasa kesepian, frustrasi atau kurang diperhatikan, sehingga tetap segar bugar, sehat wal’afiat lahir dan batin, phisik dan spiritual. Memang untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh, jiwa, akal budi dan hati, perlu mentaati aneka tatanan dan aturan yang terkait dengan hidup sehat. Mereka yang sakit berarti kurang beriman, atau kurang mentaati tatanan dan aturan hidup sehat. Dengan ini kami mengingatkan dan mengajak kita semua untuk mendidik anak-anak sedini mungkin dalam hal hidup sehat, dan tentu saja dengan teladan dan kesaksian para orangtua, orang dewasa, para pendidik atau guru, dst…

· “Rajapun menulis juga sepucuk surat perintah untuk seluruh kerajaan, bahwasanya semua orang harus menjadi satu bangsa. Masing-masing harus melepaskan adatnya sendiri. Maka semua bangsa menyesuaikan diri dengan titah raja itu” (1Mak 1:41-42). Kutipan ini kiranya baik menjadi bahan permenungan atau refleksi kita lebih-lebih dalam hal “persatuan atau kesatuan bangsa”, dan bagi kita, warganegara Indonesia, berarti mawas diri perihal sila ke 3 (tiga) dari Pancasila: “Persatuan Indonesia”, atau mengenangkan Sumpah Pemuda dengan pernyataannya “satu nusa, satu bangsa dan satu bahasa”. Untuk menggalang dan memperdalam persatuan kita diminta ‘melepaskan adatnya sendiri’, tidak mengikuti selera pribadi, kelompok, suku, agama atau ras. Marilah kita hayati apa yang sama di antara kita secara mendalam: sama-sama manusia, sama-sama beriman, sama-sama warganegara, dst..; jika kita mampu menghayati apa yang sama di antara kita secara mendalam dan handal, maka apa yang berbeda di antara kita akan fungsional meneguhkan persatuan. Apa yang berbeda di antara kita hendaknya menjadi daya tarik dan daya pikat untuk saling mengenal, mendekat dan mengasihi, bukan menjadi alasan untuk saling melecehkan, mengejek atau merendahkan. Yang sering menimbulkan perpecahan memang aneka bentuk pelecehan, ejekan atau perendahan harkat martabat manusia. Hidup dalam persaudaraan atau persahabatan sejati (persatuan) hemat saya juga merupakan bentuk penghayatan iman, dimana kita mengimani dan menghayati Allah yang satu dan esa, mahasegalanya. Karena Allah hanya satu, maka mengakui diri beriman kepada Allah berarti senantiasa menggalang dan mengusahakan serta memperdalam persatuan, persahabatan atau persaudaraan sejati.

“Tali-tali orang-orang fasik membelit aku, tetapi Taurat-Mu tidak kulupakan Bebaskanlah aku dari pada pemerasan manusia, supaya aku berpegang pada titah-titah-Mu Keselamatan menjauh dari orang-orang fasik, sebab ketetapan-ketetapan-Mu tidaklah mereka cari Melihat pengkhianat-pengkhianat, aku merasa jemu, karena mereka tidak berpegang pada janji-Mu” (Mzm 119:61.134.155.158)

Jakarta, 16 November 2009


Ign Sumarya, SJ



Bagikan

Bacaan Harian 16-22 Nopember 2009

Bacaan Harian 16-22 Nopember 2009

Senin, 16 Nopember : Hari Biasa Pekan XXXIII (H).
1Mak 1:10-15.41-43.54-57.62-64; Mzm 119:53.61.134.150.155.158; Luk 18:35-43.
Kita seringkali juga mengalami kebutaan rohani. Tapi kalau kita mau seperti orang buta yang berteriak kepada Yesus: ’Anak Daud, kasihanilah aku,’ pastilah Yesus tidak tinggal diam. Ia akan menyembuhkan kebutaan kita dan membuat mata rohani kita melek tentang hidup yang berkelimpahan.

Selasa, 17 Nopember: Peringatan Wajib Sta. Elisabet dari Hongaria, Biarawati (P).
2Mak 6:18-31; Mzm 4:2-7; Luk 19:1-10.
Karena usaha keras Zakheus untuk mengatasi halangan supaya dapat melihat Yesus, Yesus mau menumpang di rumahnya. Seisi rumah memperoleh keselamatan. Apakah kita juga sudah berusaha keras untuk mengatasi segala rintangan untuk sungguh melihat Yesus? Maukah kita juga mengalami keselamatan untuk seisi rumah?

Rabu, 18 Nopember: Hari biasa Pekan XXXIII (H).
2Mak 7:1.20-31; Mzm 17:1.5-6.8b.15; Luk 19:11-28.
Kita semua telah dibekali uang mina dan Yesus ingin supaya uang mina itu dilipatgandakan dengan segala usaha kita. Untuk itu kita perlu memerangi segala kemalasan atau kebiasaan untuk memaafkan dan membenarkan diri sendiri. Tuhan akan memberikan kepercayaan lebih kepada kita kalau kita telah mengembangkan apa yang telah dipercayakan-Nya.

Kamis, 19 Nopember: Hari biasa Pekan XXXIII (H).
1Mak 2:15-29; Mzm 50:1-2.5-6.14-15; Luk 19:41-44.
Yesus menangisi Yerusalem, karena kota itu menolak tawaran keselamatan dari-Nya. Segala tanda dan peringatan tidak digubris. Apakah sikap kita juga membuat Yesus menangis karena kita tidak menggubris tawaran keselamatan, dengan segala tanda dan peringatan-Nya, yang Ia sampaikan kepada kita?

Jumat, 20 Nopember: Hari biasa Pekan XXXIII (H).
1Mak 4:36-37.52-59 MT 1Taw 29:10-12abcd; Luk 19:45-48.
Tubuh kita adalah Bait Allah. Apakah kita telah menjaganya agar tetap kudus, sehingga menjadi tempat yang layak untuk bersemayamnya Allah di tubuh kita? Ataukah kita juga tergoda untuk mencemarinya?

Sabtu, 21 Nopember: Peringatan Wajib Sta Perawan Maria Dipersembahkan kepada Allah (P).
1Mak 6:1-13; Mzm 9:2-3.4.6.16b.19; Luk 20 : 27-40.
Allah kita adalah Allah orang hidup; bukan Allah orang mati! Maka semua orang yang percaya kepada-Nya akan mengalami kehidupan, bukan kematian. Segala perkara yang kita hadapi hanyalah untuk membantu kita mencapai kehidupan itu. Tak ada perkara yang tidak dapat kita tanggung, karena Allah kita adalah Allah orang hidup yang selalu menyertai kita.

Minggu, 22 Nopember : Hari Raya Tuhan Kita Yesus Kristus Raja Semesta Alam (P).
Dan 7:13-14; Mzm 93:1ab.1c-2.5; Why 1:5-8; Yoh 18:33b-37.
Kerajaan Yesus bukan dari dunia ini. Itu artinya, Kerajaan Allah yang ditawarkan Yesus bukanlah kerajaan yang lekat dengan kekuasaan, tetapi suatu situasi di mana ada keadilan dan damai sejahtera. Kerajaan Yesus adalah Kerajaan Kasih. Yesus adalah Raja Damai, Raja Kasih. Dengan kasih itulah, Ia tak gentar menghadapi Pilatus. Dengan kasih itu pulalah Ia tak mundur menghadapi maut. Maukah kita menjadikan Yesus menjadi Raja dalam hidup kita, sehingga kita diliputi oleh damai dan kasih?

Sumber Renungan: www.reginacaeli.org

Mohon setiap tindakan copy paste harap mencantumkan sumbernya (penulis atau alamat web). Mari budayakan cantumkan sumber renungan

Bagikan

Minggu, 15 November 2009 :: Hari Minggu Biasa XXXIII

Minggu, 15 November 2009
Hari Minggu Biasa XXXIII

Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu. (Mrk 13:31)


Doa Renungan

Allah Bapa yang mahakuasa dan kekal, segala makhluk hidup, hanya hidup sementara waktu saja, dan segala hasil karya tangan kami takkan bertahan selamanya. Hanya kasih setia-Mu akan bertahan, cinta kasih-Mu yang tetap. Dampingilah kami agar tetap bertahan dalam pergantian zaman memperoleh hidup yang kekal. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami. Amin.

Pembacaan dari Kitab Nubuat Daniel (12:1-3)


"Pada waktu itu bangsamu akan terluput."

1 Aku, Daniel, mendengar malaikat Tuhan berkata, "Pada waktu itu juga akan muncul Mikhael, pemimpin besar itu, yang akan mendampingi anak-anak bangsamu; dan akan ada suatu waktu kesesakan yang besar, seperti yang belum pernah terjadi sejak ada bangsa-bangsa sampai pada waktu itu. Tetapi pada waktu itu bangsamu akan terluput, yakni barangsiapa yang didapati namanya tertulis dalam Kitab itu. 2 Dan banyak dari antara orang-orang yang telah tidur di dalam debu tanah, akan bangun, sebagian untuk mendapat hidup yang kekal, sebagian untuk mengalami kehinaan dan kengerian yang kekal. 3 Dan orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, dan yang telah menuntun banyak orang kepada kebenaran seperti bintang-bintang, tetap untuk selama-lamanya.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan PS 851
Ref. Ya Tuhan, lindungi kami di dalam kesesakan
Ayat. (Mzm 16:5.8.9-10.11)
1. Ya Tuhan, Engkaulah bagian warisan dan pialaku, Engkau sendirilah yang meneguhkan bagian, yang diundikan kepadaku, aku senantiasa memandang kepada Tuhan, karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku takkan goyah.
2. Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak, dan tubuhku akan diam dengan tentram. Sebab Engkau tidak menyerahkan daku ke dunia orang mati, dan tidak membiarkan orang kudus-Mu melihat kebinasaan.
3. Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat yang abadi.

Pembacaan dari Surat Kepada Umat Ibrani (10:11-14.18)

"Oleh satu kurban saja Kristus telah menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang Ia kuduskan."

11 Saudara-saudara, setiap imam melakukan tiap-tiap hari pelayanannya dan berulang-ulang mempersembahkan korban yang sama, yang sama sekali tidak dapat menghapuskan dosa. 12 Tetapi Ia, setelah mempersembahkan hanya satu korban saja karena dosa, Ia duduk untuk selama-lamanya di sebelah kanan Allah, 13 dan sekarang Ia hanya menantikan saatnya, di mana musuh-musuh-Nya akan dijadikan tumpuan kaki-Nya. 14 Sebab oleh satu korban saja Ia telah menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang Ia kuduskan. 18 Jadi apabila untuk semuanya itu ada pengampunan, tidak perlu lagi dipersembahkan korban karena dosa.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil PS 962
Ref. Alleluya, Alleluya, Alleluya, Alleluya
Ayat. Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia. (Luk 21:36)

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (13:24-32)

"Ia akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru dunia."

24 Sekali peristiwa dalam khotbah-Nya tentang akhir zaman, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Pada akhir zaman, sesudah siksaan itu, matahari akan menjadi gelap dan bulan tidak bercahaya 25 dan bintang-bintang akan berjatuhan dari langit, dan kuasa-kuasa langit akan goncang. 26 Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan-awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya. 27 Dan pada waktu itupun Ia akan menyuruh keluar malaikat-malaikat-Nya dan akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru bumi, dari ujung bumi sampai ke ujung langit. 28 Tariklah pelajaran dari perumpamaan tentang pohon ara. Apabila ranting-rantingnya melembut dan mulai bertunas, kamu tahu, bahwa musim panas sudah dekat. 29 Demikian juga, jika kamu lihat hal-hal itu terjadi, ketahuilah bahwa waktunya sudah dekat, sudah di ambang pintu. 30 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya angkatan ini tidak akan berlalu, sebelum semuanya itu terjadi. 31 Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu. 32 Tetapi tentang hari atau saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa saja."
Inilah Injil Tuhan kita!
Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

MEMBARUI KEMANUSIAAN
Karangan ini membicarakan Mrk 13:24-32 yang dibacakan pada hari Minggu Biasa XXXIII tahun B. Ada dua pokok yang disampaikan dalam petikan dari Injil Markus ini. Yang pertama mengenai kedatangan Anak Manusia yang didahului "zaman edan" (ay. 24-27). Yang kedua mengajak orang memperhatikan kapan saat itu tiba (ay. 28-32).

KEDATANGANNYA KEMBALI
Murid-murid yang masih mengenal Yesus dari dekat mewartakan bahwa ia telah bangkit dari kematian dan naik ke surga dan kini menyiapkan tempat bagi mereka. Ia akan datang kembali dengan mulia dan orang-orang yang percaya kepadanya akan ikut serta dalam kebesarannya. Saat itu seluruh alam semesta akan menyaksikan peristiwa ini. Yang paling membuat generasi pertama murid-murid ini bergairah ialah kebangkitannya. Karena itu, pewartaan Injil yang paling awal ialah "Tuhan telah bangkit!" Semua hal lain, termasuk kedatangannya kembali, ialah kelanjutan peristiwa itu. Namun demikian, bagi murid-murid dari generasi yang tidak mengenal Yesus sendiri, kebangkitannya sudah jadi hal yang diandaikan. Minat mereka lebih terarah pada kedatangannya kembali. Di situlah letak daya tarik komunitas Kristen awal ini. Seluruh Injil Markus ditulis bagi kalangan mereka. Kepada mereka diperkenalkan siapa Yesus yang akan datang kembali itu lewat ingatan akan hal-hal yang diajarkan dan dilakukannya semasa hidupnya. Kedatangannya kembali nanti dikontraskan dengan suasana yang menggelisahkan - suasana zaman edan dan bumi gonjang-ganjing.

KERAJAAN ALLAH SUDAH TIBA
TANYA: Markus, bila begitu latar belakangnya, apa warta Yesus yang paling pokok yang Anda rekam?

MARKUS: Orang-orang di sana dulu terusik dengan pertanyaan-pertanyaan tentang akhir zaman. Kepada orang-orang ini Yesus mengajarkan bahwa akhir zaman sudah tiba dalam wujud "Kerajaan Allah". Ini kutuliskan pada awal Mrk 1:15.

TANYA: Lha, apa yang terjadi bila Kerajaan Allah sudah datang?

MARKUS: Dalam Mrk 1:15a, kuceritakan Yesus berseru "Me*tanoeite!", yang artinya lebih luas daripada "Bertobatlah!" Orang-orang diminta agar berubah haluan dari hanya ngutak-utik perkara betul atau salah menurut Taurat menjadi orang yang berpikir lapang, yang tidak membiarkan diri terganjal huruf. Begitulah ada kemerdekaan batin. Ini perlu agar warta Injil bisa diterima dengan mantap.

TANYA: Lalu?

MARKUS: Langkah berikutnya, ya mendengarkan, memandangi, mengikuti Yesus yang mengajar, menyembuhkan orang sambil berjalan ke Yerusalem meskipun sadar di sana bakal kena susah. Jadi, kayak Bartimeus si buta yang melihat kembali.

TANYA: Maksudnya, satu ketika orang bakal menyadari Yesus sebagai Mesias yang diutus Allah.

MARKUS: Benar. Tapi Yesus sendiri sebenarnya memakai ungkapan Anak Manusia untuk menjelaskan ke-Mesias-annya. Ia mendekatkan kembali manusia dengan Allah, ia bukan Mesias politik. Karena itu juga, seperti dalam Injilku (Mrk 13:26), ia me*makai gambaran Anak Manusia dengan memanfaatkan Dan 7:13.

TAFSIR DANIEL 7:13 - KEMANUSIAAN YANG BARU
Kedatangan kembali Yesus dalam kemuliaannya digambarkan oleh Markus (juga oleh Matius dan Lukas) dengan memakai gambaran dari Dan 7:13, yakni tokoh Anak Manusia yang datang menghadap Allah untuk memperoleh anugerah kuasa atas seluruh alam semesta. Dalam Kitab Daniel, kedatangan Anak Manusia ini terjadi segera sesudah Allah memunahkan kekuatan-kekuatan jahat yang mengungkung alam semesta. Zaman yang dikuasai kekuatan edan itu kini digantikan dengan zaman Anak Manusia. Siapakah Anak Manusia dalam Daniel itu? Tafsiran bisa bermacam-macam. Namun demikian, bila dicermati, Anak Manusia di situ dipakai melukiskan kemanusiaan baru yang hidup merdeka di hadapan Allah. Di situlah kebesarannya. Bila diterapkan kepada Yesus, kedatangannya kembali mewujudkan kemanusiaan yang baru ini.

MARKUS: Setuju dengan catatan di atas. Kemanusiaan baru itulah wujud utuh Kerajaan Allah. Manusia tidak lagi buta, tidak lagi lumpuh, tidak lagi sakit, tidak kerasukan roh jahat, tapi yang merdeka di hadapan Allah, seperti Yesus sendiri di hadapan Allah, Bapa yang maharahim itu. Seperti dalam Kitab Daniel tadi, kehadiran manusia baru itu berkontras dengan zaman edan yang mendahuluinya.

TANYA: Kok dipakai ibarat pohon ara bersemi segala. Pusing!

MARKUS: Aku sendiri juga belum seratus persen ngerti. Tapi pohon ara yang bersemi itu kan tanda yang pasti mengenai musim panas sudah di ambang pintu. Nah, kepastian seperti inilah yang boleh kalian pegang bila kalian mengalami macam-macam kegelisahan di zaman edan.

PERTANDA ZAMAN
Agar pembicaraan tafsir di atas agak lebih membumi, marilah kita sekadar menengok angka-angka statistik penduduk "miskin" dari Maret 2006 hingga Maret 2009 berdasarkan Berita Resmi Statistik terbitan dari Biro Pusat Statistik dari tahun-tahun itu. Kemiskinan dapat dipakai sebagai salah satu pertanda yang mendahului "kedatangan kemanusiaan baru" yang dibicarakan di atas.

- "Garis Kemiskinan" per bulan per kapita dan pada bulan Maret 2006 Rp.151.997,- per bulan per kapita (jumlah itu diukur dengan beaya untuk memenuhi bahan pokok pangan dan papan yang minimum dan menanjak tiap tahun). Atas dasar perhitungan garis itu, pada tahun 2006 terjadi kenaikan jumlah penduduk miskin yang cukup drastis, yaitu dari 35,10 juta orang (15,97 persen) pada bulan Februari 2005 menjadi 39,30 juta (17,75 persen) pada bulan Maret 2006. Peningkatan jumlah dan persentase penduduk miskin selama Februari 2005-Maret 2006 terjadi karena harga barang-barang kebutuhan pokok selama periode tersebut naik tinggi, yang digambarkan oleh inflasi umum sebesar 17,95 persen. Akibatnya penduduk yang tergolong tidak miskin namun penghasilannya berada di sekitar garis kemiskinan banyak yang bergeser posisinya menjadi miskin.

- Ada perbaikan selama tiga tahun belakangan ini. Dengan Garis Kemiskinan pada bulan Maret 2009 sebesar Rp.200.262,-, maka penduduk miskin berjumlah 32,53 juta jiwa (14,15 persen) .Dibandingkan dengan penduduk miskin pada Bulan Maret 2008 (Garis Kemiskinan Rp. 182.636) yang berjumlah 34,96 juta (15,42 persen), jumlah penduduk miskin turun sebesar 2,43 juta. Perbaikan ini kelanjutan dari keadaan sebelumnya. Dibandingkan dengan penduduk miskin pada bulan Maret 2007 (Garis Kemiskinan Rp 166.697) yang berjumlah 37,17 juta orang (16,58 persen), jumlah penduduk miskin turun sebesar 2,21 juta orang. selama periode Maret 2007-Maret 2008.

Sekadar rincian. Selama periode Maret 2008-Maret 2009 (Garis Kemiskinan pada Bulan Maret 2009 seperti di atas ialah Rp.200.262,-) penduduk miskin di daerah perdesaan berkurang 1,57 juta, sementara di daerah perkotaan berkurang 0,86 juta orang. Namun demikian proporsi persentase penduduk miskin antara daerah perkotaan dan perdesaan tidak banyak berubah dibanding tahun sebelumnya. Pada Bulan Maret 2009, sebagian besar (63,38 persen) penduduk miskin berada di daerah perdesaan. Peranan komoditi makanan (beras, gula pasir, telur, mie instan, tahu dan tempe) terhadap Garis Kemiskinan adalah 73,57 persen, jadi jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan (perumahan, biaya listrik, angkutan, minyak tanah, sandang, pendidikan, dan kesehatan).

Adanya perubahan di atas menjadikan harapan akan perbaikan mulai tampak sebagai kenyataan. Berarti zaman edan dan kekuatan yang jahat sudah atasi? Perbaikan keadaan sudah mantap? Boleh jadi terlalu dini membuat kesimpulan ke sana. Namun ada pertanda bahwa perbaikan itu dapat menjadi kenyataan. Iman injili menyangkal kekuatan yang memiskinkan kemanusiaan. Injil mengabarkan zaman seperti itu bisa diakhiri dan digantikan dengan kemanusiaan yang semakin utuh. Ada dua cara ikutserta memperbaiki kemanusiaan yang masih mengalami "kemiskinan". Yang pertama ialah membantu dengan bantuan material yang langsung dibutuhkan. Cara ini cocok dalam keadaan darurat, tetapi tidak banyak membantu dalam menghadapi kemiskinan kronik dan perbaikan ke depan. Jenis ini lebih cocok dihadapi dengan cara kedua, yakni menggugah orang-orang yang berkekurangan agar mengusahakan perbaikan diri dan mengajak mereka maju terus. Dalam benak terpikir, inilah caranya untuk membumikan eksegese Anak Manusia dalam Dan 7:13 dan Mrk 13:26 bagi negeri ini. Kedatangannya juga demi perbaikan nasib kaum lemah ekonomi di bumi ini.



Salam hangat,

A. Gianto



Bagikan

Sabtu, 14 November 2009 Hari Biasa Pekan XXXIII

Sabtu, 14 November 2009
Hari Biasa Pekan XXXIII

Tuhan bersabda bahwa kita harus berdoa dengan tidak jemu-jemu.


Doa Renungan

Allah Bapa yang mahabaik, kami syukuri karunia hidup ini sekali lagi. Bersamaan dengan Kaubuka mata kami, tentulah Engkau tiupkan kerinduan-Mu atas kami. Engkau menginginkan kami semakin mengenal dan dekat kepada-Mu hari ini. Namun, kadang di saat susah kami hanya mengeluh dan di saat senang kami lupa bersyukur. Kuatkanlah dan teguhkanlah kami dalam menjalankan tugas perutusan di dunia ini sehingga di manapun kami berada, kami tetap setia dan gigih berjuang untuk mewartakan dan menegakkan kerajaan-Mu yang penuh kedamaian, keadilan, kesejahteraan. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Kitab Kebijaksanaan (18:14-16;19:6-9)

"Jalan tanpa rintangan muncul di Laut Merah, dan rakyat melonjak-lonjak bagaikan anak domba."

Ketika segalanya diliputi sunyi senyap dan malam telah mencapai puncak peredarannya yang cepat maka sabda-Mu, yang maha kuasa, laksana pejuang yang garang, melompat dari dalam surga, dari atas takhta kerajaan ke tengah-tengah negeri yang celaka. Bagaikan pedang yang tajam dibawanya perintah-Mu yang lurus. Sambil berdiri tegak ia memenuhi seluruh negeri dengan maut. Ia menjamah langit sambil berdiri di bumi. Sungguh dengan taat kepada perintah-Mu seluruh tata ciptaan diubah sama sekali, supaya anak-anak-Mu jangan sampai mendapat celaka. Maka nampaklah awan membayangi perkemahan, tanah kering muncul di tempat yang tadinya berair, jalan tanpa rintangan muncul dari Laut Merah, dan lembah kehijau-hijauan timbul dari empasan ombak yang hebat. Di bawah lindungan tangan-Mu seluruh bangsa melewati tempat itu, seraya melihat pelbagai tanda yang menakjubkan. Mereka pergi seperti kuda menuju padang rumput, dan melonjak-lonjak bagaikan anak domba, sambil memuji Engkau, ya Tuhan, yang telah menyelamatkan mereka.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Ingatlah perbuatan-perbuatan ajaib yang dilakukan Tuhan.
Ayat.
(Mzm 105:2-3.36-37.42-43)
1. Bernyanyilah bagi Tuhan, bermazmurlah bagi-Nya, percakapkanlah segala perbuatan-Nya yang ajaib! Bermegahlah dalam nama-Nya yang kudus, biarlah bersukahati orang-orang yang mencari Tuhan.
2. Dibunuh-Nya anak-anak sulung di seluruh negeri, pangkal segala kegagahan mereka: Ia menuntun umat-Nya keluar membawa perak dan emas, dan di antara suku-suku mereka tidak ada yang tergelincir.
3. Sebab Ia ingat akan firman-Nya yang kudus, yang disampaikan-Nya kepada Abraham, hamba-Nya. Ia menuntun umat-Nya keluar dengan kegirangan, dan orang-orang pilihan-Nya dengan sorak sorai.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Allah memanggil kita agar kita memperoleh kemuliaan Tuhan kita Yesus Kristus.


Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (18:1-8)

"Bukankah Allah akan membenarkan pada pilihan-Nya yang berseru kepada-Nya?"

Pada suatu ketika Yesus menceritakan suatu perumpamaan kepada murid-murid-Nya untuk menegaskan, bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemunya. Ia berkata, "Di suatu kota ada seorang hakim yang tidak takut akan Allah dan tidak menghormati siapa pun. Di kota itu ada pula seorang janda yang selalu datang kepada hakim itu dan berkata, 'Belalah hakku terhadap lawanku.' Beberapa waktu lamanya hakim itu menolak. Tetapi ia kemudian berkata dalam hatinya, 'Walaupun aku tidak takut akan Allah dan tidak menghormati siapa pun, namun karena janda ini menyusahkan daku, baiklah aku membenarkan dia, supaya ia jangan terus-menerus datang dan akhirnya menyerang aku.' Lalu Yesus berkata, "Camkanlah perkataan hakim yang lalim itu! Bukankah Allah akan membenarkan para pilihan-Nya, yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka? Aku berkata kepadamu, 'Ia akan segera menolong mereka.' Akan tetapi jika Anak Manusia datang, adakah Ia menemukan iman di bumi ini?"
Inilah Injil Tuhan kita!
Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


Saudara-saudari yang dicintai oleh Tuhan,

Marilah kita hitung untuk seharinya berapa lama kita sungguh-sungguh berdoa. Harus diakui bahwa waktu doa umumnya tidak banyak untuk orang-orang yang lagi aktif, produktif, diundang seminar ke sana kemari, atau bekerja ini itu. Tentu saja untuk orang-orang yang sudah pensiun, tua, dan saleh, waktu doa umumnya lebih banyak. Sedangkan untuk anak-anak, banyak dari mereka yang kalau berdoa serba cepat, membuat tanda salibnya juga cepat. Perhatikan saja anak-anak kita itu, sesudah komuni saat Misa, mereka menuju tempat duduk, lalu membuat tanda salib pembuka doa pribadi, tetapi tidak sampai 10 detik sudah membuat tanda salib penutup. Kemudian asyik memandang sana-sini, yaitu memandang orang-orang yang lagi antri komuni.

Bacaan Injil hari ini mengajak kita semua untuk banyak berdoa setiap waktunya. Bahkan Tuhan Yesus berkata bahwa kita harus berdoa dengan tidak jemu-jemunya. Mengapa kita harus banyak berdoa? Bukan hanya karena kita memerlukan rahmat dan pertolongan Tuhan setiap saatnya, tetapi karena kita ini hidup di hadapan Allah Bapa yang mahabaik. Hakim yang lalim saja mau menolong janda miskin itu, apalagi Allah Bapa yang begitu baik kepada kita, anak-anak-Nya.

Pertama, marilah kita menambah waktu doa. Berapa pun waktu tambahan doa itu tentu sangat baik.

Kedua, berdoalah dengan sungguh-sungguh, jangan biarkan diri mengantuk dan pikiran suka piknik ke sana kemari.

Ketiga, usahakan kita berdoa dalam hati di saat beraktivitas. Saat mengendarai kendaraan dan akan mendahului, berdoalah agar selamat. Saat mau menyeberangi sungai, berdoalah agar selamat. Saat melihat pengemis di jalan, berdoalah agar pengemis itu bisa makan hari ini.

E. Martasudjita, Pr -- Inspirasi Batin 2009




Bagikan

Jumat, 13 November 2009 :: Hari Biasa Pekan XXXII

Jumat, 13 November 2009
Hari Biasa Pekan XXXII

“Sama seperti terjadi pada zaman Nuh” (Keb 13:1-9; Luk 17:26-37)

Doa Renungan

Allah Bapa sumber kehidupan sejati, Engkau telah menyampaikan undangan-Mu kepada semua bangsa. Bagi mereka Kausiapkan perjamuan roti dan anggur, bekal perjalanan dan permulaan hidup kekal. Berilah kami iman untuk menanggapi panggilan-Mu. Semoga kami semua Kaujadikan saling terbuka dan siap sedia menolong satu dengan yang lain. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin.

Bacaan Pertama

Pembacaan dari Kitab Kebijaksanaan (13:1-9)

"Jika mereka mampu menyelidiki jagat raya, mengapa mereka tidak menemukan penguasa semuanya itu?

1 Sungguh tolol karena kodratnya semua orang yang tidak mengenal Allah sama sekali; dan mereka tidak mampu mengenal Dia yang ada dari barang-barang yang kelihatan, dan walaupun berhadapan dengan pekerjaan-Nya mereka tidak mengenal Senimannya. 2 Sebaliknya, mereka mengganggap sebagai allah yang menguasai jagat raya ialah api atau angin ataupun udara kencang, lagipula lingkaran bintang-bintang atau air yang bergelora ataupun penerang-penerang yang ada di langit. 3 Jika dengan menikmati keindahannya mereka sampai menganggapnya allah, maka seharusnya mereka mengerti betapa lebih mulianya Penguasa kesemuanya itu. Sebab Bapa dari keindahan itulah yang menciptakannya. 4 Jika mereka sampai dipesonakan oleh kuasa dan daya, maka seharusnya mereka menjadi insaf karenanya, betapa lebih kuasanya Pembentuk semuanya itu. 5 Sebab orang dapat mengenal Khalik dengan membanding-bandingkan kebesaran dan keindahan ciptaan-ciptaan-Nya. 6 Namun demikian dalam hal ini mereka hanya sedikit saja salahnya, sebab mungkin mereka hanya tersesat, tetapi mereka mencari Allah dan berusaha menemukan-Nya. 7 Karena mereka sibuk dengan pekerjaan-Nya dan menyelidikinya, dan mereka terharu oleh yang mereka lihat, sebab memang indahlah hal-hal yang kelihatan itu. 8 Tetapi bagaimanapun juga mereka tidak dapat dimaafkan. 9 Sebab jika mereka mampu mengetahui sebanyak itu, sehingga dapat menyelidiki jagat raya, mengapa gerangan mereka tidak terlebih dahulu menemukan Penguasa kesemuanya itu?
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Langit menceritakan kemuliaan Allah.
Ayat. (Mzm 19:2-5)
1. Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan karya tangan-Nya; hari yang satu mengisahkannya kepada hari yang lain, dan malam yang satu menyampaikan pengetahuannya kepada malam berikut.
2. Meskipun tidak berbicara, dan tidak memperdengarkan suara, namun di seluruh bumi bergaunglah gemanya, dan amanat mereka sampai ke ujung bumi.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, Alleluya
Ayat.
Angkatlah mukamu, sebab penyelamatmu sudah mendekat.


Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (17:26-37)

"Kapan Anak Manusia akan menyatakan diri."

26 Pada suatu ketika Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, "Sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pulalah halnya kelak pada hari-hari Anak Manusia: 27 mereka makan dan minum, mereka kawin dan dikawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, lalu datanglah air bah dan membinasakan mereka semua. 28 Demikian juga seperti yang terjadi di zaman Lot: mereka makan dan minum, mereka membeli dan menjual, mereka menanam dan membangun. 29 Tetapi pada hari Lot pergi keluar dari Sodom turunlah hujan api dan hujan belerang dari langit dan membinasakan mereka semua. 30 Demikianlah halnya kelak pada hari, di mana Anak Manusia menyatakan diri-Nya. 31 Barangsiapa pada hari itu sedang di peranginan di atas rumah dan barang-barangnya ada di dalam rumah, janganlah ia turun untuk mengambilnya, dan demikian juga orang yang sedang di ladang, janganlah ia kembali. 32 Ingatlah akan isteri Lot! 33 Barangsiapa berusaha memelihara nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya, ia akan menyelamatkannya. 34 Aku berkata kepadamu: Pada malam itu ada dua orang di atas satu tempat tidur, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan. 35 Ada dua orang perempuan bersama-sama mengilang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan." 36 (Kalau ada dua orang di ladang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan.) 37 Kata mereka kepada Yesus: "Di mana, Tuhan?" Kata-Nya kepada mereka: "Di mana ada mayat, di situ berkerumun burung nasar."
Inilah Injil Tuhan kita.
Sabda-Mu sungguh mengagumkan!


Renungan

Hari Tuhan akan tiba dengan segera. Namun, kita tidak tahu. Berjaga-jaga dan bersiagalah! Itulah yang penting dilakukan. Segala gaya hidup yang serakah, yang hanya mementingkan kenikmatan duniawi, membawa kita pada kutukan kekal. Dua peristiwa sejarah tentang dosa keserakahan dan ketidakpedulian sosial pada masa Nuh dan Lot diangkat kembali oleh Yesus untuk mengingatkan orang-orang zaman itu supaya mengubah gaya hidup mereka. Manusia tidak mengisi hari-hari hidupnya dengan mencari kenikmatan dan kesenangan duniawi semata. Paulus juga mengingatkan orang-orang Korintus akan gaya hidup para penyembah berhala yang makan dan minum dan bermabuk-mabukan (1Kor 10:7). Bermabuk-mabukan membuat kita tidak peka akan sesama dan matirasa akan penderitaan orang lain, serta tidak bertanggung jawab dalam bertindak. Banyak tindakan yang serakah dan ceroboh dilakukan pada saat orang mabuk.

Hari Tuhan tampaknya begitu kejam dan segera datang. Namun, “mumpung kita masih diberi waktu” untuk mengubah gaya hidup kita, marilah kita mengubahnya menuju kebaikan.

Ya Yesus, Engkau selalu melakukan kehendak Bapa di surga, ajarlah aku agar senantiasa tidak dibutakan oleh perkara-perkara dunia ini sehingga hatiku tetap terarah kepada-Mu. Amin.


Ziarah Batin 2009, Renungan dan Catatan Harian





Bagikan

Kamis, 12 November 2009 :: Peringatan Wajib St. Yosafat, Uskup Martir

Kamis, 12 November 2009
Peringatan Wajib St. Yosafat, Uskup Martir

“Sesungguhnya Kerajaan Allah ada di antara kamu." (Keb 7:22-8:1; Luk 17:20-25)

Doa Renungan

Allah Bapa yang mahapengasih dan penyayang, terimakasih karena kami telah boleh menjadi warga Kerajaan Allah yaitu Putra-Mu sendiri Yesus Kristus. Ajarilah aku sepanjang hari ini untuk selalu hidup sebagai warga Kerajaan Allah yang baik dengan melaksanakan hukum kasih sebagai hukum Kerajaan Allah yang paling tinggi. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa, bersama dengan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan Pertama

Pembacaan dari Kitab Kebijaksanaan (7:22-8:1)

"Kebijaksanaan merupakan pantulan cahaya kekal, dan cermin tak bernoda kegiatan Allah."

22 Di dalam kebijaksanaan ada roh yang arif dan kudus, tunggal, majemuk dan halus, mudah bergerak, jernih dan tidak bernoda, terang, tidak dapat dirusak, suka akan yang baik dan tajam, 23 tidak tertahan, murah hati dan sayang akan manusia, tetap, tidak bergoyang dan tanpa kesusahan, mahakuasa dan memelihara semuanya serta menyelami sekalian roh, yang arif, murni dan halus sekalipun. 24 Sebab kebijaksanaan lebih lincah dari segala gerakan, karena dengan kemurniannya ia menembusi dan melintasi segala-galanya. 25 Kebijaksanaan adalah pernafasan kekuatan Allah, dan pancaran murni dari kemuliaan Yang Mahakuasa. Karena itu tidak ada sesuatupun yang bernoda masuk ke dalamnya. 26 Karena kebijaksanaan merupakan pantulan cahaya kekal, dan cermin tak bernoda dari kegiatan Allah, dan gambar kebaikan-Nya. 27 Meskipun tunggal namun kebijaksanaan mampu akan segala-galanya, dan walaupun tinggal di dalam dirinya, namun membaharui semuanya. Dari angkatan yang satu ke angkatan yang lain ia beralih masuk ke dalam jiwa-jiwa yang suci, yang olehnya dijadikan sahabat Allah dan nabi. 28 Tiada sesuatupun yang dikasihi Allah kecuali orang yang berdiam bersama dengan kebijaksanaan. 29 Sebab ia adalah lebih indah dari pada matahari, dan mengalahkan setiap tempat bintang-bintang. 30 Berbanding dengan siang terang dialah yang unggul, sebab siang digantikan malam, sedangkan kejahatan tak sampai menggagahi kebijaksanaan. 1 Dengan kuat ia meluas dari ujung yang satu ke ujung yang lain, dan halus memerintah segala sesuatu.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Ya Tuhan, untuk selama-lamanya firman-Mu tetap teguh.
Ayat. (Mzm 119:89.90.91.130.135.175)
1. Untuk selama-lamanya, ya Tuhan, firman-Mu tetap teguh di surga.
2. Kesetiaan-Mu dari keturunan ke keturunan; bumi Kautegakkan, sehingga tetap ada. 3.Menurut hukum-hukum-Mu sekarang semuanya itu ada, sebab segala sesuatu melayani Engkau.
3. Bila tersingkap, firman-Mu memberi terang, memberi pengertian kepada orang-orang bodoh.
4. Sinarilah hamba-Mu dengan wajah-Mu, dan ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku.
5. Biarlah jiwaku hidup supaya memuji-muji Engkau, dan biarlah hukum-hukum-Mu menolong aku.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, Alleluya
Ayat.
Akulah pokok anggur, kalian ranting-rantingnya, sabda Tuhan. Tinggallah beserta-Ku, maka Aku tinggal besertamu, dan kalian akan berbuah banyak.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (17:20-25)

"Kerajaan Allah sudah ada di tengah-tengahmu."

20 Sekali peristiwa orang-orang Farisi bertanya kepada Yesus, kapan Kerajaan Allah datang. Yesus menjawab, "Kerajaan Allah datang tanpa tanda-tanda lahiriah, 21 juga orang tidak dapat mengatakan: Lihat, ia ada di sini atau ia ada di sana! Sebab sesungguhnya Kerajaan Allah ada di antara kamu." 22 Dan Ia berkata kepada murid-murid-Nya: "Akan datang waktunya kamu ingin melihat satu dari pada hari-hari Anak Manusia itu dan kamu tidak akan melihatnya. 23 Dan orang akan berkata kepadamu: Lihat, ia ada di sana; lihat, ia ada di sini! Jangan kamu pergi ke situ, jangan kamu ikut. 24 Sebab sama seperti kilat memancar dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain, demikian pulalah kelak halnya Anak Manusia pada hari kedatangan-Nya. 25 Tetapi Ia harus menanggung banyak penderitaan dahulu dan ditolak oleh angkatan ini.
Inilah Injil Tuhan kita.
Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Saudara-saudara terkasih,

Berrefleksi atas bacaan-bacaan serta mengenangkan pesta St.Yosafat, Uskup dan Martir, hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:

· Kerajaan Allah berarti Allah yang meraja, yang berkarya terus-menerus dalam ciptaan-ciptaan-Nya di dunia ini. Segala sesuatu yang ada di dunia ini ada, hidup, tumbuh dan berkembang hanya karena dan oleh Allah, tanpa Allah tidak ada kehidupan di dunia ini. Maka ketika Yesus ditanyai oleh orang-orang Farisi perihal tanda-tanda Kerajaan Allah datang, Ia antara lain menjawab: “Kerajaan Allah datang tanpa tanda-tanda lahiriah, juga orang tidak dapat mengatakan: Lihat, ia ada di sini atau ia ada di sana! Sebab sesungguhnya Kerajaan Allah ada di antara kamu.". Marilah kita imani Allah yang meraja dalam ciptaan-ciptaan-Nya, dalam diri kita sebagai manusia, ciptaan terluhur di dunia ini, dalam aneka tanaman maupun binatang serta peristiwa kehidupan di sekitar kita. Menghayati karya Allah di dunia, dalam ciptaan-ciptaanNya, pada masa kini rasanya boleh dikatakan juga sebagai salah satu bentuk penghayatan kemartiran atau kesaksian iman, antara lain secara konkret senantiasa melihat dan mengimani apa-apa yang baik, indah, luhur dan mulia dalam ciptaan-ciptaanNya dan tentu saja pertama-tama dan terutama dalam sesama manusia. Dengan kata lain kita dipanggil untuk berpikiran positif (‘positive thinking’) . Jika kita cermat dan jujur melihat apa-apa yang terjadi di lingkungan hidup kita, hemat saya lebih banyak apa yang baik, indah, luhur dan mulia daripada apa yang buruk, amburadul, jorok dan remeh. Memang untuk senantiasa berpikiran positif kita akan menghadapi tantangan maupun hambatan, mengingat dan memperhatikan cukup banyak orang cenderung berpikiran negatif, lebih suka melihat dan memberitakan kelemahan, kekurangan dan dosa orang lain, sebagaimana terjadi dalam ‘ngrumpi’.

· Di dalam dia ada roh yang arif dan kudus, tunggal, majemuk dan halus, mudah bergerak, jernih dan tidak bernoda, terang, tidak dapat dirusak, suka akan yang baik dan tajam, tidak tertahan, murah hati dan sayang akan manusia, tetap, tidak bergoyang dan tanpa kesusahan, mahakuasa dan memelihara semuanya serta menyelami sekalian roh, yang arif, murni dan halus sekalipun” (Keb 7:22-23). Yang dimaksudkan dengan ‘dia’ adalah kebijaksanaan. Mungkin di antara kita tidak ada satupun yang bijaksana, melainkan hanya ‘bijak’, sesuatu yang terbatas. Dari ciri-ciri kebijaksanaan di atan mungkin yang baik kita renungkan atau refleksikan masa kini adalah ‘murah hati dan sayang akan manusia’. Murah hati berarti hatinya dijual murah, memberi perhatian kepada siapapun, dan tentu saja pertama-tama kepada sesama manusia. Perhatian itu dapat berupa sapaan, sentuhan, kehadiran, kebersamaan atau pemberian entah harta benda, uang atau tenaga, dengan kata lain memboroskan waktu dan tenaga bagi yang harus diperhatikan. Kita diingatkan pentingnya pemborosan waktu dan tenaga bagi manusia, dan tentu saja pertama-tama mereka yang dekat dengan kita, entah suami atau isteri, anak-anak, kakak/adik atau rekan kerja, mereka yang hidup dan bekerja bersama dengan kita. Pada masa kini ada kecenderungan orang jual mahal waktu dan tenaga bagi anak-anak kecil selama masa balita, usia 0 s/5 tahun, dimana anak-anak dititipkan pada nenek atau pembantu atau perawat dan orangtua, lebih-lebih ibu, sibuk bekerja demi karier. Aneka pengamatan dan pengalaman menunjukkan bahwa ketika anak-anak pada usia balita kurang perhatian dari orangtua, alias kurang menerima pemborosan waktu dan tenaga dari orangtua, maka perkembangan dan pertumbuhan kepribadiannya tidak wajar, dan ketika mereka dewasa lebih mudah ‘kurang ajar’. Maka dengan ini sekali lagi kami mengingatkan agar anak-anak selama masa balita sungguh memperoleh perhatian dan kasih dari orangtua, terutama dari ibunya, yang telah mengandung dan melahirkannya. Bertindak demikian pada masa kini, lebih-lebih di kota besar, boleh dikatakan sebagai bentuk penghayatan kemartiran.

“Untuk selama-lamanya, ya TUHAN, firman-Mu tetap teguh di sorga. Kesetiaan-Mu dari keturunan ke keturunan; Engkau menegakkan bumi, sehingga tetap ada” (Mzm 119:89-90)

Jakarta, 12 November 2009


Ign Sumarya, SJ



Bagikan

Rabu, 11 November 2009 :: Peringatan Wajib St. Martinus dari Tours, Uskup

Rabu, 11 November 2009
Peringatan Wajib St. Martinus dari Tours, Uskup

Lupa bersyukur, penyakit manusia


Doa Renungan

Allah Bapa yang maha kuasa, Engkau telah mengutus Putera-Mu untuk menjadi manusia demi menyelamatkan dunia dari kebinasaan yang mengerikan. Banyak sekali manusia yang tidak sadar akan hal itu apalagi berterima kasih. Dengan teladan St. Martinus, bimbinglah aku agar sepanjang hari ini aku selalu mensyukuri cinta kasih-Mu melalui perbuatan kasihku kepada sesama. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Semakin bertambah pengertian seseorang, maka semakin besar pula tanggungjawab yang dituntut dari padanya. Demikian juga semakin besar kekuasaan seseorang, maka semakin besar pula tanggungjawab yang dituntut darinya.

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Kitab Kebijaksanaan (6:2-11)

"Dengarkanlah, hai para raja, dan pelajarilah kebijaksanaan."

2 Condongkanlah telinga, hai kamu yang memerintah orang banyak dan bermegah karena banyaknya bangsa-bangsamu. 3 Sebab dari Tuhanlah kamu diberi kekuasaan dan pemerintahan datang dari Yang Mahatinggi, yang akan memeriksa segala pekerjaanmu serta menyelami rencanamu, 4 oleh karena kamu yang hanya menjadi abdi dari kerajaan-Nya tidak memerintah dengan tepat, tidak pula menepati hukum, atau berlaku menurut kehendak Allah. 5 Dengan dahsyat dan cepat Ia akan mendatangi kamu, sebab pengadilan yang tak terelakkan menimpa para pembesar. 6 Memang yang bawahan saja dapat dimaafkan karena belas kasihan, tetapi yang berkuasa akan disiksa dengan berat. 7 Sang Kuasa atas segala-galanya tidak akan mundur terhadap siapapun, dan kebesaran orang tidak dihiraukan-Nya. Sebab yang kecil dan yang besar dijadikan oleh-Nya, dan semua dipelihara oleh-Nya dengan cara yang sama. 8 Tetapi terhadap yang berkuasa akan diadakan pemeriksaan keras. 9 Jadi perkataanku ini tertuju kepada kamu, hai pembesar, agar kamu belajar kebijaksanaan dan jangan sampai terjatuh. 10 Sebab mereka yang secara suci memelihara yang suci akan disucikan pula, dan yang dalam hal itu terpelajar akan mendapat pembelaan. 11 Jadi, hendaklah menginginkan serta merindukan perkataanku, maka kamu akan dididik.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Bangunlah, ya Allah, hakimilah bumi.
Ayat. (Mzm 82:3-4.6-7)
1. "Berilah keadilan kepada orang lemah dan kepada anak yatim, belalah hak orang sengsara dan orang yang kekurangan! Luputkanlah orang lemah dan miskin, lepaskanlah mereka dari tangan orang fasik."
2. Allah sendiri telah berfirman, "Kamu adalah allah, kamu sekalian adalah anak-anak Yang Mahatinggi. Namun kamu akan mati seperti manusia, dan seperti salah seorang pembesar kamu akan tewas."

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, Alleluya
Ayat.
Hendaklah kalian mengucap syukur dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah bagi kalian di dalam Kristus Yesus.


Hati adalah pusat segala gerak. Mata dapat memandang tetapi jika hati tidak tergerak maka tak ada tindakan. Hati Yesus tergerak ketika mata memandang orang yang menderita maka muncul belas kasih untuk menolong. Hati seorang Samaria tergerak ketika mata memandang dirinya sembuh, maka hati tergerak untuk memuliakan Allah.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (17:11-19)


"Tidak adakah yang kembali untuk memuliakan Allah selain orang asing itu?"

11 Dalam perjalanan-Nya ke Yerusalem Yesus menyusur perbatasan Samaria dan Galilea. 12 Ketika Ia memasuki suatu desa datanglah sepuluh orang kusta menemui Dia. Mereka tinggal berdiri agak jauh 13 dan berteriak: "Yesus, Guru, kasihanilah kami!" 14 Lalu Ia memandang mereka dan berkata: "Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam-imam." Dan sementara mereka di tengah jalan mereka menjadi tahir. 15 Seorang dari mereka, ketika melihat bahwa ia telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring, 16 lalu tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya. Orang itu adalah seorang Samaria. 17 Lalu Yesus berkata: "Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir? Di manakah yang sembilan orang itu? 18 Tidak adakah di antara mereka yang kembali untuk memuliakan Allah selain dari pada orang asing ini?" 19 Lalu Ia berkata kepada orang itu: "Berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan

Lupa bersyukur dan berterimakasih itulah penyakit manusia. Ketika sedang butuh, kita akan memohon-mohon dan mengiba-iba. Namun ketika keinginan telah terpenuhi, kita lupa bersyukur dan berterimakasih atas segala yang telah diterima. Apakah demikian kita juga terhadap Allah?

Doa Renungan

Allah Bapa sumber segala rahmat, terimakasih atas segala rahmat yang selalu Engkau limpahkan kepadaku. Ajarilah aku selalu untuk menanggapi rahmat-rahmat-Mu dengan iman yang sepadan sehingga rahmat-rahmat itu menghasilkan buah yang manis dalam hidupku. Amin.



R U A H



Bagikan

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy