| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Bacaan Harian 19 - 25 Oktober 2009

Bacaan Harian 19 - 25 Oktober 2009

Senin, 19 Oktober
2009:
Hari Biasa Pekan XXIX (H).

Rm 4:20-25; MT Luk 1:69-75; Luk 12:13-21.

Selasa, 20 Oktober 2009
:
Hari Biasa Pekan XXIX (H).

Rm 5:12.15b.17-19.20b-21; Mzm 40:7-10.17; Luk 12:35-38.

Rabu, 21 Oktober 2009
:
Hari Biasa Pekan XXIX (H).

Rm 6:12-18; Mzm 124:1-8; Luk 12:39-48.

Kamis, 22 Oktober 2009
:
Hari Biasa Pekan XXIX (H).
Rm 6:19-23; Mzm 1:1-4.6; Luk 12:49-53.

Jumat, 23 Oktober 2009
:
Peringatan Wajib St. Yohanes dari Capestrano (P).

Rm 7:8-25a; Mzm 119:66.68.76-77.93-94; Luk 12:54-59.

Sabtu, 24 Oktober 2009
:
Hari Biasa Pekan XXIX (H).

Rm 8:1-11; Mzm 24:1-4ab.5-6; Luk 13:1-9.

Minggu, 25 Oktober 2009
:
Hari Minggu Biasa XXX (H).

Yer 31:7-9; Mzm 126:1-6; Ibr 5:1-6; Mrk 10:46-52.

Senin, 19 Oktober 2009 :: Hari Biasa Pekan XXIX

Senin, 19 Oktober 2009
Hari Biasa Pekan XXIX

Allah berkuasa melaksanakan apa yang telah dijanjikan-Nya.

Doa Renungan

Allah Bapa kami sumber kehidupan, sumber segala sesuatu yang ada di muka bumi ini, kini terang-Mu telah terbit. Kami mohon bantulah kami dalam pekerjaan kami. Tambahkanlah rejeki kami, agar dengan pemberian-Mu tersebut kami dapat membantu sesama kami yang membutuhkan. Jangan biarkan keserakahan hinggap di hati kami, tetapi tanamkanlah dalam diri kami rasa untuk berbagi dengan sesama kami. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Umat di Roma (4:20-25)

"Kita pun dibenarkan karena mengimani Allah."

Saudara-saudara, terhadap janji Allah Abraham tidak bimbang karena kurang percaya, tetapi sebaliknya, ia malahan diperkuat dalam imannya dan memuliakan Allah. Ia yakin penuh bahwa Allah berkuasa melaksanakan apa yang telah dijanjikan-Nya. Maka hal itu diperhitungkan kepadanya sebagai kebenaran. Kata-kata 'hal ini diperhitungkan kepadanya' tidak ditulis untuk Abraham saja, tetapi untuk kita juga, sebab kepada kita pun Allah memperhitungkannya, karena kita percaya kepada Dia, yang telah membangkitkan Yesus, Tuhan kita, dari antara orang mati, yaitu Yesus yang telah diserahkan karena pelanggaran kita, dan dibangkitkan demi pembenaran kita.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Lagu Antar Bacaan
Ref. Terpujilah Tuhan, Allah Israel, sebab Ia mengunjungi umat-Nya.
Ayat. (Lukas 1:69-70.71-72.73-75)
1. Tuhan telah mengangkat bagi kita seorang penyelamat yang gagah perkasa, putera Daud, hamba-Nya. Seperti dijanjikan-Nya dari sediakala dengan perantaraan para nabi-Nya yang kudus.
2. Untuk menyelamatkan kita dari musuh-musuh kita, dan dari tangan semua lawan yang membenci kita. Untuk menunjukkan rahmat-Nya kepada leluhur kita dan mengindahkan perjanjian-Nya yang kudus.
3. Sebab Ia telah bersumpah kepada Abraham, bapa kita, akan membebaskan kita dari tangan musuh, agar kita dapat mengabdi kepada-Nya tanpa takut, dan berlaku kudus dan jujur di hadapan-Nya seumur hidup kita.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (12:13-21)


"Bagi siapakah nanti harta yang telah kausediakan itu?"

Sekali peristiwa Yesus mengajar banyak orang. Salah seorang dari mereka berkata kepada Yesus, "Guru, katakanlah kepada saudaraku, supaya ia berbagi warisan dengan daku." Tetapi Yesus menjawab, "Saudara, siapa yang mengangkat Aku menjadi hakim atau penengah bagimu?" Kata Yesus kepada orang banyak itu, "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan! Sebab walaupun seseorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidak tergantung dari kekayaannya itu." Kemudian Ia menceritakan kepada mereka perumpamaan berikut, "Ada seorang kaya, tanahnya berlimpah-limpah hasilnya. Ia bertanya dalam hatinya, 'Apakah yang harus kuperbuat, sebab aku tidak punya tempat untuk menyimpan segala hasil tanahku.' Lalu katanya, 'Inilah yang akan kuperbuat: Aku akan merombak lumbung-lumbungku, lalu mendirikan yang lebih besar, dan aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum serta barang-barangku. Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya. Beristirahatlah, makanlah, minumlah, dan bersenang-senanglah!' Tetapi Allah bersabda kepadanya, 'Hai orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu. Bagi siapakah nanti apa yang telah kausediakan itu?' Demikianlah jadinya dengan orang yang menimbun harta bagi dirinya sendiri, tetapi ia tidak kaya di hadapan Allah."
Demikianlah Injil Tuhan
Terpujilah Kristus.

Renungan

Sekuat apa pun kejahatan disembunyikan, pasti akan terkuak pada saatnya. Kekuatan kejahatan orang Farisi yang munafik bisa sangat besar pengaruhnya. Tanpa dasar yang kokoh, sering kali kita jatuh karena pengaruh jahat dari orang-orang di sekitar kita. Yesus mengajak kita untuk tidak takut. Di hadapan kita ada berbagai hal yang akan merintangi hidup kita. Setiap bagian terkecil diri kita tidak pernah luput dari perhatian-Nya. Kita diajak untuk yakin bahwa kita sungguh berharga di mata Tuhan sehingga kita tidak lagi berkelana mencari pengakuan palsu demi harga diri kita. Pengakuan palsu justru akan merendahkan martabat kita.

Dalam hal iman, Abraham adalah salah satu tokoh besar. Ia memang melakukan hal-hal besar yang bagi banyak orang tidak selalu mudah untuk dilakukan. Namun, ia dibenarkan bukan karena melakukan hal-hal besar itu, tetapi karena imannya kepada Tuhan. Karena iman itulah ia berani terus melangkah hari demi hari secara setia. Iman bukanlah hal yang langsung jadi. Bila kita tidak menghayati iman dalam hal biasa setiap hari, kita pun tidak akan beriman ketika Tuhan meminta kita melakukan sesuatu yang tidak mudah.

Doa: Yesus, aku sering mudah terpengaruh oleh lingkunganku. Hanya pada-Mu aku berlindung. Hanya dalam lindungan-Mu imanku akan semakin kokoh. Amin.


Ziarah Batin 2009, Renungan dan Catatan Harian

Minggu, 18 Oktober 2009 :: Hari Minggu Biasa XXIX (Hari Minggu Misi)

Minggu, 18 Oktober 2009
Hari Minggu Biasa XXIX (Hari Minggu Misi)

Melayanilah jika ingin menjadi yang terkemuka

Doa Renungan

Allah Bapa yang mahakuasa dan kekal, Engkau telah mengutus Yesus Kristus, Putra-Mu ke tengah umat-Mu ini. Dia telah datang ke dunia untuk menghadirkan cinta-Mu yang besar bagi kami, umat manusia. Semoga api semangat-Nya selalu menjadi sumber inspirasi dan daya kekuatan bagi orang-orang yang rela mempersembahkan diri untuk menjadi misionaris cinta kasih-Mu. Ajarilah kami untuk senantiasa berusaha menabur benih-benih cinta kepada sesama kami sehingga semakin lebih banyak orang yang mengenal Engkau. Biarlah cinta kasih-Mu terpatri dalam hati kami dan menjadikan kami rela menjadi utusan-utusan-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu Tuhan kami yang bersama dengan Dikau dalam persatuan dengan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Kitab Yesaya (53:10-11)

"Apabila ia menyerahkan dirinya sebagai kurban silih, ia akan melihat keturunannya, dan umurnya akan lanjut."

Tuhan berkehendak meremukkan hamba-Nya dengan kesakitan. Tetapi apabila ia menyerahkan dirinya sebagai kurban silih, ia akan melihat keturunannya, umurnya akan lanjut, dan kehendak Tuhan akan terlaksana karena dia. Sesudah kesusahan jiwanya, ia akan melihat terang dan menjadi puas. Sebab Tuhan berfirman: Hamba-Ku, sebagai orang yang benar, akan membenarkan banyak orang oleh hikmatnya, dan kejahatan mereka dia pikul.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan PS 815
Ref. Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 33:4-5.18-19.20.22)
1. Sebab firman Tuhan itu benar,
segala sesuatu dikerjakan-Nya dengan kesetiaan.
Ia senang kepada keadilan dan hukum;
bumi penuh dengan kasih setia-Nya.
2. Sungguh, mata Tuhan tertuju kepada mereka yang takwa,
kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya;
Ia hendak melepaskan jiwa mereka dari maut,
dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.
3. Jiwa kita menanti-nantikan Tuhan,
Dialah penolong kita dan perisai kita!
Kasih setia-Mu, ya Tuhan, kiranya menyertai kami,
seperti kami berharap kepada-Mu.

Bacaan Kedua
Pembacaan dari Surat Kepada Umat di Ibrani (4:14-16)

"Marilah kita menghampiri takhta kerahiman Allah dengan penuh keberanian."

Saudara-saudara, kita sekarang mempunyai seorang Imam Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah. Maka baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita. Sebab Imam Agung yang kita punya, bukanlah imam agung yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita. Sebaliknya Ia sama dengan kita! Ia telah dicobai, hanya saja tidak berbuat dosa. Sebab itu marilah kita menghampiri takhta kerahiman Allah dengan penuh keberanian, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan pada waktunya.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil PS 962
Ref. Alleluya, Alleluya, Alleluya, Alleluya
Ayat. Anak Manusia datang untuk melayani, dan memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (10:42-45)

"Anak manusia datang untuk melayani dan untuk memberanikan nyawa-Nya sebagai tebusan bagi banyak orang."

Sekali peristiwa, Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, mendekati Yesus dan berkata kepada-Nya: "Guru, kami harap supaya Engkau kiranya mengabulkan suatu permintaan kami!" Jawab-Nya kepada mereka: "Apa yang kamu kehendaki Aku perbuat bagimu?" Lalu kata mereka: "Perkenankanlah kami duduk dalam kemuliaan-Mu kelak, yang seorang lagi di sebelah kanan-Mu dan yang seorang di sebelah kiri-Mu." Tetapi kata Yesus kepada mereka: "Kamu tidak tahu apa yang kamu minta. Dapatkah kamu meminum cawan yang harus Kuminum dan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima?" Jawab mereka: "Kami dapat." Yesus berkata kepada mereka: "Memang, kamu akan meminum cawan yang harus Kuminum dan akan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima. Tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa itu telah disediakan." Mendengar itu kesepuluh murid yang lain menjadi marah kepada Yakobus dan Yohanes. Tetapi Yesus memanggil murid-murid-Nya lalu berkata, "Kamu tahu bahwa orang-orang yang disebut pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesarnya menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. Tetapi janganlah demikian di antara kamu! Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya. Sebab Anak Manusia pun datang bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya sebagai tebusan bagi banyak orang.
Inilah Injil Tuhan kita!
Sabda-Mu sungguh mengagumkan!


Renungan


DUDUK DI KANAN KIRINYA?


Rekan-rekan yang baik!



Petikan Injil kali ini (Mrk 10:35-45) mengungkapkan keinginan Yakobus dan Yohanes untuk memperoleh kedudukan di kanan dan kiri Yesus dalam kemuliaannya nanti. Tetapi Yesus malah menanyai mereka, sanggupkah minum dari cawan yang diminumnya dan menerima baptisan yang diterimanya. Ditambahkannya, ia tak dapat menjanjikan kedudukan itu karena hanya Allah sendirilah yang menentukan siapa yang pantas ke sana. Kemudian Yesus mengatakan, barangsiapa ingin jadi orang besar hendaknya menjadi orang yang melayani orang lain. Bagi Anak Manusia, melayani dan mengamalkan diri menjadi jalan penebusan bagi umat manusia.



KEDUDUKAN KHUSUS, JADI PAHALA KHUSUS?


Yakobus dan Yohanes, seperti Petrus, adalah murid-murid pertama yang dipilih Yesus (Mrk 1:19). Mereka nanti dibawa serta guru mereka ke atas gunung untuk menyaksikan kemuliaannya (Mrk 9:2-8). Mereka juga diajak mengawani Yesus di Getsemani (Mrk 14:34). Jelas, mereka itu amat dekat dengan Yesus. Apa salahnya mengharapkan pahala duduk di kanan kirinya nanti dalam kemuliaannya, juga kemuliaan rohani? Konteks terdekat petikan ini ialah pemberitahuan yang ketiga kalinya mengenai diserahkannya Anak Manusia kepada orang bukan Yahudi, ia akan dicerca dan disiksa sampai mati tapi akan bangkit pada hari ketiga (Mrk 10:32-34). Kalimat-kalimat pemberitahuan ini tentu saja dimengerti para murid walaupun kebenarannya tak tecerna. Anak Manusia ini makin sulit dimengerti. Tak masuk akal!


MASALAH ILMU TAFSIR


Ketidakpahaman para murid akan penderitaan, kematian, dan kebangkitannya itu bukanlah ketidaktahuan atau ignorantia belaka, melainkan frustrasi dalam menghadapi perkara yang tak masuk akal seperti itu. Ada yang menjelaskan bahwa permintaan Yakobus dan Yohanes ini muncul dari anggapan bahwa Yesus sebentar lagi akan membangun kembali kejayaan politik dan duniawi Israel. Gagasan mengenai Mesias seperti itu memang ada dan sementara pengikut dan lawan Yesus berpendapat demikian. Akan tetapi, tidak bisa murid-murid yang terdekat begitu saja dianggap sama sekali keliru mengenai guru mereka. Penjelasan seperti ini kurang cocok dengan nada seluruh petikan. Lebih tepat bila kita anggap mereka sebenarnya juga mengetahui apa yang sesungguhnya dimaksud Yesus. Yang tak bisa mereka pahami adalah mengapa ia perlu menderita dan mati agar mencapai kemuliaan rohaninya itu. Soal mereka ialah bagaimana mengerti mengapa Allah membiarkan penderitaan seperti itu dan bukan bahwa mereka terbuai pandangan mesianisme politik. Murid-murid itu amat dekat dengan Yesus dan sebebal-bebalnya mereka, kiranya tidak akan terlalu meleset memahami siapa dia.


CAWAN DAN BAPTISAN


Yesus tidak langsung mencela mereka seperti kesepuluh murid lain yang marah kepada mereka. Ia hanya bertanya apakah mereka sanggup "minum dari cawan" yang harus diminumnya dan "dibaptis dengan baptisan" yang bakal dijalaninya. Minum dari cawan itu idiom bagi mengalami penderitaan, merasai cemooh dan murka dan hal seperti itu. Di Getsemani Yesus mohon agar Allah meluputkannya dari cawan (= penderitaan), bila ini memang ke*hendak-Nya.


Dalam alam pikiran religius orang dulu, cawan kerap dipandang berisi minuman yang datang dari dunia ilahi. Minumannya bisa berkat (Mzm 23:5; 116:13), hukuman (Yeh 23:31-33), atau amarah (Mzm 11:6; 75:9; Yes 51:17:22; Yer 25:15; 49:12; Hab 2:15-16). Menjelang periode akhir Perjanjian Lama, gagasan cawan berisikan amarah lebih dikenal. Gemanya terdengar dalam Kitab Wahyu (Why 14:10; 16:8.19; 17:4; 18:6). Karena cawan amarah sedemikian lazim, orang bilang cawan begitu saja. Bila diminum, amarah dalam cawan itu menyebabkan penderitaan. Inilah idiom dalam yang dijumpai kali ini dan nanti di Getsemani. Dengan minum cawan yang berisi murka Allah itu sampai tuntas, Yesus sang Anak Manusia menghapus amarah Allah dan dengan demikian hubungan antara manusia dengan Allah baik kembali. Kalau ia tidak meminumnya, amarah tadi akan tertumpah ke seluruh muka bumi. Menjalani baptisan juga sebuah idiom, maksudnya mengalami maut. Gabungan cawan dan baptisan berarti penderitaan yang membawa maut, seperti yang akan dialaminya dan sudah diumumkannya sendiri sampai tiga kali tapi tak tecerna oleh para murid. Yakobus dan Yohanes mengerti gaya bicara ini dan jawaban mereka betul-betul mengungkapkan tekad mereka untuk nekat ikut serta dalam penderitaan dan maut yang bakal dialami Yesus walaupun tak habis mengerti mengapa perlu sejauh itu. Mereka memang loyal. Akan tetapi, mereka lebih terdorong harapan bakal mendapat pahala khusus mengingat kedudukan khusus mereka. Hal terakhir inilah yang tidak dilewatkan begitu saja oleh Yesus. Ia menegaskan dirinya tak berhak memberikan kedudukan mulia karena Allah sendirilah yang bisa menentukan siapa-siapa yang bakal ada di sana.


SIAPA BAKAL DUDUK DI KANAN DAN KIRINYA?


Siapa yang ditentukan Allah bakal mendapat kedudukan itu? Tak akan meleset bila kita berpikir mengenai mereka yang dalam Injil-Injil disebut bakal masuk Kerajaan Allah atau empunya Kerajaan Allah: anak-anak yang diberkati Yesus, orang-orang yang disebut bahagia dalam khotbah di bukit, mereka yang nanti dalam ungkapan Matius tentang akhir zaman terbukti sudah sungguh-sungguh memperhatikan orang lain. Dalam Mrk 10:43-44 Yesus mengajak murid-murid agar menjadi pelayan dan hamba. Kata-kata Yesus dalam ay. 43 dan 44 itu bermaksud mengatakan agar para murid saling menjadi pelayan dan saling mengutamakan. Ajakan ini merombak wacana kekuasaan yang biasa, sama halnya dengan khotbah di bukit merombak pandangan umum. Dalam wacana kekuasaan yang lazim, arahnya dari atas ke bawah, seperti ditegaskan dalam ay. 42. Kebengisan, ketidakadilan, perlakuan buruk amat mudah muncul dalam wacana itu. Namun demikian, dalam ay. 43-44, wacana "atas-bawah" itu diratakan, di-horisontal-kan, begitulah istilahnya. Murid-murid diimbau agar menjadi pelayan bagi satu sama lain dan agar saling menganggap penting.

PANDANGAN YANG BERANI


Ajakan dan ajaran tadi diberi penjelasan "karena Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawanya menjadi tebusan bagi orang banyak". "Memberikan nyawanya" dalam gaya bicara Semit berarti memberikan diri sepenuhnya, punya komitmen total, dan bila perlu sampai berkurban jiwa walaupun ini bukan hal yang pokok. "Orang banyak" juga merupakan cara berungkap khas untuk menyebut semua orang, bukan hanya "banyak". Gagasan "tebusan" datang dari dunia utang piutang dan pergadaian. Tebusan ialah ganti rugi, silih, yang diberikan untuk mengembalikan hutang yang tak terbayar dengan cara biasa. Umat manusia, semuanya, "orang banyak", telah merosot dan bukan lagi citra Allah yang utuh. Nah, ini rugi besar bagi Allah. Untuk membereskan perlu ada tebusan, ciptaan baru, sebagai ganti rugi Tak usah kita pakai gagasan "tumbal" di sini karena konotasi dan alam pikiran "tumbal" ialah kurban peredam amarah, bukan ganti yang setimpal. Allah akan menuntut ganti rugi yang tak gempil sana sini. Wacana teologi seperti ini dirombak dalam Mrk 10:45. Allah yang biasa dimengerti sebagai yang menuntut tebusan sampai sen terakhir itu kini tampil sebagai Allah yang ikhlas menyerahkan seluruh urusan kepada Anak Manusia. Dia ini ciptaan baru yang menampakkan wajah Allah yang sejati. Allah kini tampil bukan sebagai yang murka dan suka membuat perhitungan, melainkan yang menganggap manusia berharga, Allah yang menganggap kita ini patut ditelateni, bagaikan seorang pelayan dan hamba menghadapi tuannya. Bolehkah kita percaya bahwa Allah yang Maha Tinggi itu bertindak demikian kepada kita? Bisakah kita menerima ajaran Yesus agar orang saling menghargai sebagai jalan emas penebusan? Beranikah kita menerima itu semua sebagai Kabar Gembira?


MINGGU PEMBERITAAN KABAR GEMBIRA


Hari Minggu ini juga dirayakan sebagai Minggu Pemberitaan Kabar Gembira. (Juga biasa disebut Minggu Evangelisasi.) Gereja menjalankannya dengan macam-macam bentuknya. Tapi intinya sama: mendekatkan dunia kepada warta Kristus sang penebus dunia. Injil hari ini mengajak siapa saja yang menerjuni karya misi untuk semakin menyadari bahwa yang diharapkan dari mereka ialah kesanggupan dibaptis dengan baptisan Yesus dan minum dari cawan yang diminumnya juga. Ini pahala yang terbesar yang bisa diharapkan. Bila begitu, tidak perlu kita merasa terbawa dorongan dan keinginan mendapat tempat sedekat-dekatnya dengan Yesus yang mulia nanti. Misi pengikut Kristus itu bukan program pemurtadan, melainkan ikhtiar untuk berbagi cita-cita memulihkan keindahan ciptaan. Misi pengikut Kristus bisa dijalani bersama orang dari kepercayaan lain juga!




Salam hangat,




A. Gianto

Minggu, 18 Oktober 2009 :: Hari Minggu Biasa XXIX

Minggu, 18 Oktober 2009
Hari Minggu Biasa XXIX (Hari Minggu Evangelisasi)

“MEMINUM CAWAN DAN MENERIMA PEMBAPTISAN”

Renungan

Saudara-saudari yang dicintai Tuhan,

Hari ini adalah Hari Minggu Evangelisasi. Kata Euaggelion berarti Kabar Yang Baik. Tema Hari Minggu Evangelisasi ini adalah ”Bangsa-bangsa akan berjalan di dalam cahaya-Nya” (Why 21:24). Paus Benediktus XVI dalam suratnya menegaskan bahwa tujuan misi Gereja adalah menerangi semua umat manusia yang sedang mengarungi sejarah kehidupan menuju Allah di bawah panduan cahaya Injil sehingga di dalam Dia, mereka menjadi penuh dan lengkap. Dalam perspektif inilah para murid Kristus menyebar dalam seluruh karya dunia, berusaha mengatasi beban penderitaan, mempersembahkan hidup mereka. Semua umat beriman, karena pembaptisan, memiliki ”tugas” untuk menjadi pewarta Kabar Yang Baik (Redemptoris Missio no. 71). Prasyarat menjadi seorang pewarta adalah meminum cawan, menerima pembaptisan, melayani, dan memberikan nyawa untuk tebusan bagi banyak orang (Mrk 10:35-45). Sanggupkah kita melakukan prasyarat ini?

Yakobus dan Yohanes meminta kepada Yesus supaya mereka diperkenankan duduk di sisi kanan dan kiri dalam kemuliaan-Nya kelak. Menanggapi permintaan ini, Yesus menjawab, ”Kamu tidak tahu apa yang kamu minta. Dapatkah kamu meminum cawan yang harus Kuminum dan dibaptis dengan pembaptisan yang harus Kuterima?” (ayat 38). Meminum cawan berarti berani mengalami penderitaan, menerima cemoohan. Keyakinan semitis bahwa isi dari cawan berasal dari Yang Ilahi. Apabila isi cawan tidak diminum maka seluruh umat manusia akan mengalami penderitaan. Inilah makna simbolis dari meminum cawan. Bagi Yesus belumlah cukup dengan meminum cawan tetapi para murid harus menerima pembaptisan. Pembaptisan dalam konteks ini berarti berani menerima penderitaan yang membawa maut. Yesus meminum cawan penderitaan sampai tuntas bahkan wafat di kayu salib. Dengan menerima penderitaan dan wafat, Yesus bangkit. Kebangkitan Tuhan Yesus menjadi Terang untuk semua umat manusia. Terang kebangkitan inilah yang harus menjadi isi pewartaan.

“Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (ayat 45). Jiwa seorang pewarta adalah memberi dan melayani. Hidup seorang pewarta bukan demi dirinya sendiri tetapi untuk orang lain. Yesus memberikan nyawa-Nya untuk menebus umat manusia. Memberikan nyawa berarti memberikan diri sepenuhnya, memiliki komitmen yang total, apabila perlu mengurbankan nyawa. Jalan pewartaan kita adalah pemberian diri-komitmen yang total, pengurbanan diri, dan kesetiaan akan iman Katolik serta panggilan hidup kita.



Salam dan berkat.


Pastor L. Setyo Antoro, SCJ.

http://www.st-stefanus.or.id

Sabtu, 17 Oktober 2009 :: Pw. St. Ignatius dari Antiokhia, Uskup, Martir

Sabtu, 17 Oktober 2009
Pw. St. Ignatius dari Antiokhia, Uskup, Martir


Doa Renungan


Allah Bapa yang mahabaik, terima kasih atas anugerah hidup yang telah Kaulimpahkan kepada kami. Bimbing dan sertailah kami agar kami semakin hormat dan mengakui bahwa Engkaulah satu-satunya Allah yang hidup dan mengakui Putera-Mu sebagai Juru Selamat kami serta Roh Kudus yang senantiasa menyertai hidup kami. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami.Amin.

Abraham sungguh percaya pada Allah. Sebab Allah selalu setia pada janji-Nya. Dia akan menepati janji-Nya tepat pada waktunya; tidak terlalu cepat, tapi sekaligus tidak pernah terlambat. Perjuangan iman seperti itulah yang sungguh mempunyai makna bagi kehidupan.

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (4:13.16-18)

"Sekalipun tidak ada dasar untuk berhara, Abraham berharap dan percaya."

Saudara-saudara, bukan karena hukum Taurat, Abraham dan keturunannya diberi janji bahwa mereka akan memiliki dunia, melainkan karena kebenaran atas dasar iman. Kebenaran yang berdasarkan iman itu merupakan kasih karunia belaka. Maka janji kepada Abraham itu berlaku bagi semua keturunannya, bukan hanya bagi mereka yang hidup dari hukum Taurat, melainkan juga bagi mereka yang hidup dari iman Abraham. Sebab di hadapan Allah Abraham adalah bapa kita semua seperti ada tertulis, "Engkau telah Kutetapkan menjadi bapak banyak bangsa." Kepada Allah itulah Abraham percaya, yaitu Allah yang menghidupkan orang mati dan yang dengan sabda-Nya menciptakan yang tidak ada menjadi ada. Sebab sekali pun tidak ada dasar untuk berharap, Abraham toh berharap dan percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa, sebab Allah telah bersabda kepadanya, "Begitu banyaklah nanti keturunanmu."
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Selamanya Tuhan ingat akan perjanjian-Nya.
Ayat.
(Mzm 105:6-7.8-9.42-43)
1. Hai anak cucu Abraham, hamba-Nya, hai anak-anak Yakub, pilihan-Nya!! Dialah Tuhan, Allah kita, ketetapan-Nya berlaku di seluruh bumi.
2. Selama-lamanya Ia ingat akan perjanjian-Nya, akan firman yang diperintahkan-Nya kepada seribu angkatan; akan perjanjian yang diikat-Nya dengan Abraham, dan akan sumpah-Nya kepada Ishak.
3. Sebab Tuhan ingat akan firman-Nya yang kudus, yang disampaikan-Nya kepada Abraham, hamba-Nya. Ia menuntun umat-Nya keluar dengan kegirangan, dan orang-orang pilihan-Nya dengan sorak-sorai.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Roh Kebenaran akan memberi kesaksian tentang Aku, dan kalian pun harus memberi kesaksian, sabda Tuhan.

Dosa kepada Roh Kudus merupakan dosa final. Sebab mengingkari kekuatan Roh berarti mengingkari seluruh kebenaran iman. Roh Kuduslah yang meneguhkan pengakuan orang beriman akan Yesus Kristus.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (12:8-12)


"Roh Kudus akan mengajarkan kepadamu apa yang harus kamu katakan."

Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, "Barangsiapa mengakui Aku di depan manusia, akan diakui pula oleh Anak Manusia di depan para malaikat Allah. Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, ia akan disangkal pula di depan para malaikat Allah. Setiap orang yang mengatakan sesuatu melawan Anak Manusia, ia akan diampuni. Tetapi barangsiapa menghujat Roh Kudus, tidak akan diampuni. Apabila kalian dihadapkan kepada majelis atau pemerintah, atau penguasa, janganlah kalian kuatir bagaimana dan apa yang harus kalian katakan untuk membela dirimu. Sebab pada saat itu juga Roh Kudus akan mengajarkan kepadamu apa yang harus kalian katakan."
Demikianlah Injil Tuhan
Terpujilah Kristus.

Renungan


Akan ada saat ketika kita dihadapkan pada pilihan: tetap mengakui Yesus, atau memilih untuk aman dengan tidak mengakui-Nya? Dalam situasi terdesak, kita bisa lupa untuk meminta terang dari Tuhan melalui Roh Kudus-Nya. Inilah tindakan yang menghujat Roh Kudus. Sebab dengan itu kita meremehkan kemampuan Roh Kudus. Sering kali kita menginginkan sebuah jawaban cepat dan tepat. Kita tidak selalu sabar untuk menunggu sampai Roh Kudus mengajarkan kepada kita tentang apa yang harus kita pilih dan lakukan. Akibatnya, pilihan kita justru keliru.


Tidak ada jaminan pasti untuk kesetiaan sebuah cinta di antara sesama manusia. Kerap terjadi bahwa orang bisa melanggar janji kesetiaan karena hal-hal sepele. Itulah perbedaan antara janji manusia dan janji Tuhan. Hanya Tuhan yang tidak pernah lalai memegang dan memenuhi janji. Ini yang diyakini oleh Abraham sehingga ia berani tetap bertahan meskipun tampaknya tidak ada dasar untuk percaya. Karena ketahanannya itulah pemenuhan janji Tuhan dirasakan oleh semua keturunannya. Tanpa kita sadari, sering kali akibat dari kesetiaan atau ketidaksetiaan kita akan dirasakan oleh banyak orang sesudah kita.

Doa: Yesus, Engkau selalu ingat akan janji-Mu. Bantulah aku untuk bersabar dan berani terus berharap. Buatlah aku selalu terbuka pada Roh Kudus. Amin.


Ziarah Batin 2009, Renungan dan Catatan Harian

Jumat, 16 Oktober 2009 :: Hari Biasa Pekan XXVIII

Jumat, 16 Oktober 2009
Hari Biasa Pekan XXVIII

Doa Renungan

Ya Tuhan, Engkau mengenal kami seutuhnya. Engkau mengetahui rencana-rencana kami yang baik maupun yang buruk. Meskipun kami telah berusaha menyembunyikannya, Engkau tetap mengetahuinya. Ya Tuhan semoga hari ini kami berani jujur di hadapan-Mu, jujur kepada sesama, dan jujur kepada diri sendiri. Sebab Engkaulah Tuhan dan pengantara kami. Amin.

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma (4:1-8)

"Abraham percaya kepada Allah, dan hal itu diperhitungkan sebagai kebenaran."

Saudara-saudara, apakah yang akan kita katakan tentang Abraham, bapa leluhur kita? Sebab jika Abraham dibenarkan karena perbuatannya, maka ia mendapat alasan untuk bermegah, tetapi bukan di hadapan Allah. Sebab apa kata Kitab Suci? "Abraham percaya kepada Tuhan, dan Tuhan memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran." Kalau ada orang yang bekerja, upahnya tidak diperhitungkan sebagai hadiah, tetapi sebagai haknya. Tetapi kalau ada orang yang tidak bekerja, namun percaya kepada Dia yang membenarkan orang durhaka, imannya diperhitungkan menjadi kebenaran. Demikian juga Daud memuji bahagia orang yang dibenarkan Allah bukan berdasarkan perbuatannya: "Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya, dan dosa-dosanya ditutupi. Berbahagialah orang yang kesalahannya tidak diperhitungkan Tuhan kepadanya."
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Engkaulah persembunyian bagiku. Engkau melindungi aku sehingga aku selamat dan bergembira.
Ayat. (Mzm 32:1b-2.5.11)
1. Berbahagialah orang yang pelanggarannya diampuni, dan dosa-dosanya ditutupi! Berbahagialah orang yang kesalahannya tidak diperhitungkan Tuhan, dan tidak berjiwa penipu!
2. Akhirnya dosa-dosaku kuungkapkan kepada-Mu dan kesalahanku tidaklah kusembunyikan; aku berkata, "Aku menghadap Tuhan, dan mengakui segala pelanggaranku." Maka Engkau sudah mengampuni kesalahanku.
3. Bersukacitalah dalam Tuhan! Bersorak-sorailah, hai orang-orang benar, bersorak-gembiralah, hai orang-orang jujur!

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Tunjukkanlah kiranya kasih setia-Mu, ya Tuhan, sebab pada-Mulah kami berharap.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (12:1-7)

"Rambut kepalamu terhitung semuanya."

1 Sekali peristiwa, berkerumunlah beribu-ribu orang, sehingga mereka berdesak-desakan. Lalu Yesus mulai mengajar, pertama-tama kepada murid-murid-Nya, kata-Nya: "Waspadalah terhadap ragi, yaitu kemunafikan orang Farisi. 2 Tidak ada sesuatupun yang tertutup yang tidak akan dibuka dan tidak ada sesuatupun yang tersembunyi yang tidak akan diketahui. 3 Karena itu apa yang kamu katakan dalam gelap akan kedengaran dalam terang, dan apa yang kamu bisikkan ke telinga di dalam kamar akan diberitakan dari atas atap rumah. 4 Aku berkata kepadamu, hai sahabat-sahabat-Ku, janganlah kamu takut terhadap mereka yang dapat membunuh tubuh dan kemudian tidak dapat berbuat apa-apa lagi. 5 Aku akan menunjukkan kepada kamu siapakah yang harus kamu takuti. Takutilah Dia, yang setelah membunuh, mempunyai kuasa untuk melemparkan orang ke dalam neraka. Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, takutilah Dia! 6 Bukankah burung pipit dijual lima ekor dua duit? Sungguhpun demikian tidak seekorpun dari padanya yang dilupakan Allah, 7 bahkan rambut kepalamupun terhitung semuanya. Karena itu jangan takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit."
Inilah Injil Tuhan kita!
Sabda-Mu sungguh mengagumkan!


Renungan


Sekuat apa pun kejahatan disembunyikan, pasti akan terkuak pada saatnya. Kekuatan kejahatan orang Farisi yang munafik bisa sangat besar pengaruhnya. Tanpa dasar yang kokoh, sering kali kita jatuh karena pengaruh jahat dari orang-orang di sekitar kita. Yesus mengajak kita untuk tidak takut. Di hadapan kita ada berbagai hal yang akan merintangi hidup kita. Setiap bagian terkecil diri kita tidak pernah luput dari perhatian-Nya. Kita diajak untuk yakin bahwa kita sungguh berharga di mata Tuhan sehingga kita tidak lagi berkelana mencari pengakuan palsu demi harga diri kita. Pengakuan palsu justru akan merendahkan martabat kita.


Dalam hal iman, Abraham adalah salah satu tokoh besar. Ia memang melakukan hal-hal besar yang bagi banyak orang tidak selalu mudah untuk dilakukan. Namun, ia dibenarkan bukan karena melakukan hal-hal besar itu, tetapi karena imannya kepada Tuhan. Karena iman itulah ia berani terus melangkah hari demi hari secara setia. Iman bukanlah hal yang langsung jadi. Bila kita tidak menghayati iman dalam hal biasa setiap hari, kita pun tidak akan beriman ketika Tuhan meminta kita melakukan sesuatu yang tidak mudah.

Doa: Yesus, aku sering mudah terpengaruh oleh lingkunganku. Hanya pada-Mu aku berlindung. Hanya dalam lindungan-Mu imanku akan semakin kokoh. Amin.



Ziarah Batin 2009, Renungan dan Catatan Harian

Kamis, 15 Oktober 2009 :: Pw. St Teresia dari Yesus, Perawan, Pujangga Gereja

Kamis, 15 Oktober 2009
Pw. St Teresia dari Yesus, Perawan, Pujangga Gereja

Yesus mengecam kaum Farisi


Doa Pagi


Bapa yang Mahabaik, kegelapan telah berlalu dan terang-Mu telah tiba. Bantulah kami hari ini menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan kami, jauhkanlah kami dari keinginan untuk menolak segala kebaikan sesama terhadap kami. Sebab kami percaya bahwa dengan perantaraan mereka Engkau menyapa dan membantu kami, lewat perantaraan mereka Engkau menawarkan kasih-Mu kepada kami. Maka ya Tuhan bantulah kami selalu. Amin.

Tidak seorang pun bisa membanggakan dirinya sendiri di hadapan Allah. Semua yang ada dalam hidup ini adalah anugerah-Nya. Maka, hanya imanlah yang memungkinkan orang menemukan keselamatan yang sesungguhnya.

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma (3:21-30a)

"Manusia dibenarkan berkat iman, bukan karena melakukan hukum."

Saudara-saudara, tanpa hukum Taurat kebenaran Allah telah dinyatakan, seperti yang disaksikan dalam Kitab Taurat dan Kitab-kitab para nabi, yaitu kebenaran Allah karena iman dalam Yesus Kristus bagi semua orang yang percaya. Sebab tidak ada perbedaan. Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus. Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya. Hal ini dibuat-Nya untuk menunjukkan keadilan-Nya, karena Ia telah membiarkan dosa-dosa yang telah terjadi dahulu pada masa kesabaran-Nya. Maksud-Nya ialah untuk menunjukkan keadilan-Nya pada masa ini, supaya nyata, bahwa Ia benar dan juga membenarkan orang yang percaya kepada Yesus. Jika demikian, apakah dasarnya untuk bermegah? Tidak ada! Berdasarkan apa? Berdasarkan perbuatan? Tidak, melainkan berdasarkan iman! Karena kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman, dan bukan karena ia melakukan hukum Taurat. Atau adakah Allah hanya Allah orang Yahudi saja? Bukankah Ia juga adalah Allah bangsa-bangsa lain? Ya, benar. Ia juga adalah Allah bangsa-bangsa lain! Artinya, kalau ada satu Allah, yang akan membenarkan baik orang-orang bersunat karena iman, maupun orang-orang tak bersunat juga karena iman.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan PS 812
Ref. Kasihanilah, ya Tuhan, Kau lah pengampun yang rahim, dan belas kasih-Mu tak terhingga.

Ayat. (Mzm 130:1b-2.3-4.5-6ab)
1. Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya Tuhan!
Tuhan, dengarkanlah suaraku!
Biarlah telinga-Mu menaruh perhatian kepada suara permohonanku.
2. Jika Engkau mengingat-ingat kesalahan,
ya Tuhan, siapakah yang dapat tahan?
Tetapi pada-Mu ada pengampunan,
supaya Engkau ditakuti orang.
3. Aku menanti-nantikan Tuhan,
jiwaku menanti-nanti, dan aku mengharapkan firman-Nya.
Jiwaku mengharapkan Tuhan lebih daripada pengawal mengharapkan pagi.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Akulah jalan, kebenaran dan hidup; hanya melalui Aku orang sampai kepada Bapa.

Yesus mengecam kaum Farisi yang menutup mata terhadap kebenaran. Sebab orang yang menutup diri terhadap kebenaran bisa menjadi penghalang bagi orang lain yang sungguh mau mencari kebenaran.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (11:47-54)

"Darah para nabi, mulai dari Habel sampai kepada Zakharia akan dituntut."

Sekali peristiwa, tatkala duduk makan di rumah orang Farisi, Yesus berkata, "Celakalah kamu, sebab kamu membangun makam nabi-nabi, tetapi nenek moyangmu telah membunuh mereka. Dengan demikian kamu mengaku, bahwa kamu membenarkan perbuatan-perbuatan nenek moyangmu, sebab mereka telah membunuh nabi-nabi itu dan kamu membangun makamnya. Sebab itu hikmat Allah berkata: Aku akan mengutus kepada mereka nabi-nabi dan rasul-rasul dan separuh dari antara nabi-nabi dan rasul-rasul itu akan mereka bunuh dan mereka aniaya, supaya dari angkatan ini dituntut darah semua nabi yang telah tertumpah sejak dunia dijadikan, mulai dari darah Habel sampai kepada darah Zakharia yang telah dibunuh di antara mezbah dan Rumah Allah. Bahkan, Aku berkata kepadamu: Semuanya itu akan dituntut dari angkatan ini. Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat, sebab kamu telah mengambil kunci pengetahuan; kamu sendiri tidak masuk ke dalam dan orang yang berusaha untuk masuk ke dalam kamu halang-halangi." Dan setelah Yesus berangkat dari tempat itu, ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi terus-menerus mengintai dan membanjiri-Nya dengan rupa-rupa soal. Untuk itu mereka berusaha memancing-Nya, supaya mereka dapat menangkap-Nya berdasarkan sesuatu yang diucapkan-Nya.
Inilah Injil Tuhan kita!
Sabda-Mu sungguh mengagumkan!


Renungan

Susah melihat orang lain senang dan senang bila melihat orang lain susah. Pepatah yang aneh ini bukan tanpa kebenaran. Ternyata memang ada orang-orang yang bersikap demikian, dan jumlah mereka tidak sedikit. Mengapa ini bisa terjadi? Iri hati adalah kuncinya.

Doa Malam

Ya Tuhan, hari ini kami telah menyelesaikan pekerjaan kami. Kami sadar bahwa semua itu terselenggara berkat penyelenggaraan-Mu. Maka dari itu ya Tuhan, kami mengucap syukur dan terimakasih atas segala penyertaan-Mu. Namun kami tetap memohon bantuan-Mu untuk hari-hari berikutnya sebab tanpa penyertaan-Mu kami tak berdaya. Amin.



R U A H

Rabu, 14 Oktober 2009 :: Hari Biasa Pekan XXVIII

Rabu, 14 Oktober 2009
Hari Biasa Pekan XXVIII

"Celakalah kamu, hai orang-orang Farisi! Celakalah kamu, hai ahli-ahli kitab."

Doa Renungan

Allah Bapa yang mahabaik, pagi ini Engkau menghangatkan hati kami dengan cahaya kasih-Mu. Dampingi dan berkatilah perjalanan kami hari ini agar kami tetap menjalankan dan membagikan kasih dan keadilan bagi sesama kami. Jauhkanlah kami dari iri hati dan kesombongan yang dapat membuat kami jauh dari-Mu dan sesama kami. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Surat Rasul Paulus Kepada Umat di Roma (2:1-11)

"Allah membalas setiap orang menurut perbuatannya."

Hai manusia, siapa pun juga engkau, yang menghakimi orang lain, engkau sendiri tidak bebas dari salah. Sebab, dalam menghakimi orang lain, engkau menghakimi dirimu sendiri, karena engkau yang menghakimi orang lain, melakukan hal-hal yang sama. Tetapi kita tahu, bahwa hukuman Allah berlangsung secara jujur atas mereka yang berbuat demikian. Dan engkau, hai manusia, engkau yang menghakimi mereka yang berbuat demikian, sedangkan engkau sendiri melakukannya juga, adakah engkau sangka, bahwa engkau akan luput dari hukuman Allah? Maukah engkau menganggap sepi kekayaan kemurahan-Nya, kesabaran-Nya dan kelapangan hati-Nya? Tidakkah engkau tahu, bahwa maksud kemurahan Allah ialah menuntun engkau kepada pertobatan? Tetapi oleh kekerasan hatimu yang tidak mau bertobat, engkau menimbun murka atas dirimu sendiri pada hari waktu mana murka dan hukuman Allah yang adil akan dinyatakan. Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya, yaitu hidup kekal kepada mereka yang dengan tekun berbuat baik, mencari kemuliaan, kehormatan dan ketidakbinasaan, tetapi murka dan geram kepada mereka yang mencari kepentingan sendiri, yang tidak taat kepada kebenaran, melainkan taat kepada kelaliman. Penderitaan dan kesesakan akan menimpa setiap orang yang hidup yang berbuat jahat, pertama-tama orang Yahudi dan juga orang Yunani, tetapi kemuliaan, kehormatan dan damai sejahtera akan diperoleh semua orang yang berbuat baik, pertama-tama orang Yahudi, dan juga orang Yunani. Sebab Allah tidak memandang bulu.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan, Engkau membalas setiap orang menurut perbuatannya.
Ayat. (Mzm 62:2-3.6-7.9)
1. Hanya dekat Allah saja aku tenang,
dari pada-Nyalah keselamatanku.
Hanya Dialah gunung batu dan keselamatanku;
hanya Dialah kota bentengku,
aku tidak akan goyah.
2. Hanya pada Allah saja aku tenang,
sebab dari pada-Nyalah harapanku.
Hanya Dialah gunung batu dan keselamatanku;
hanya Dialah kota bentengku,
aku tidak akan goyah.
3. Percayalah kepada-Nya setiap waktu,
hai umat, curahkanlah isi hatimu di hadapan-Nya;
Allah ialah tempat perlindungan kita.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan; Aku mengenal mereka, dan mereka mengenal Aku.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (11:42-46)

"Celakalah kamu, hai orang-orang Farisi! Celakalah kamu, hai ahli-ahli kitab."

Sekali peristiwa Yesus bersabda, "Celakalah kamu, hai orang-orang Farisi, sebab kamu membayar persepuluhan dari selasih, inggu dan segala jenis sayuran, tetapi kamu mengabaikan keadilan dan kasih Allah. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan. Celakalah kamu, hai orang-orang Farisi, sebab kamu suka duduk di tempat terdepan di rumah ibadat dan suka menerima penghormatan di pasar. Celakalah kamu, sebab kamu sama seperti kubur yang tidak memakai tanda; orang-orang yang berjalan di atasnya, tidak mengetahuinya." Seorang dari antara ahli-ahli Taurat itu menjawab dan berkata kepada-Nya: "Guru, dengan berkata demikian, Engkau menghina kami juga." Tetapi Ia menjawab: "Celakalah kamu juga, hai ahli-ahli Taurat, sebab kamu meletakkan beban-beban yang tak terpikul pada orang, tetapi kamu sendiri tidak menyentuh beban itu dengan satu jari pun.
Inilah Injil Tuhan kita!
Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Membagikan milik kepunyaan bisa menjadi bagian dari sebuah proses pembersihan diri. Namun, semua masih tergantung pada kejujuran maksud kita. Ada orang-orang Farisi yang rajin membayar persepuluhan, tetapi mengabaikan keadilan dan kasih. Sikap kita yang haus hormat justru semakin memperlihatkan kurangnya keyakinan akan harga diri kita sendiri. Kita terlihat hidup meskipun dalam diri kita sebenarnya ada sebuah kuburan. Bila dalam hidup sehari-hari kita tidak melakukan apa yang kita ajarkan, kita sama seperti orang-orang yang dikecam oleh Yesus. Hidup dalam kepalsuan adalah hidup yang sungguh menyedihkan.

Banyak orang yang merasa diri sudah jauh lebih baik daripada orang lain. Mereka begitu mudah menghakimi orang lain dengan ukuran kebaikan mereka sendiri. Paulus mengingatkan bahwa Allah tidak pandang bulu. Tiap orang harus bertanggung jawab. Anugerah kehidupan yang masih kita miliki adalah bukti kemurahan Allah yang terus bekerja keras untuk membawa kita ke pertobatan yang semakin dalam. Masa hidup yang masih ada ini adalah masa pertobatan. Kita hidup untuk bertobat, bukan untuk menikmatinya saja.



Doa: Yesus, bantulah aku untuk bertanggung jawab dalam setiap perbuatanku. Aku mau hidup dengan jujur. Buatlah aku terbuka pada rahmat pertobatan dari-Mu. Amin.




Ziarah Batin 2009 Renungan dan Catatan Harian

Selasa, 13 Oktober 2009 :: Hari Biasa Pekan XXVIII

Selasa, 13 Oktober 2009
Hari Biasa Pekan XXVIII

"Berikanlah sedekah dan semuanya menjadi bersih."

Doa Renungan

Ya Tuhan Engkau mengenal isi hati kami. Engkau mengetahui segala yang ada dalam hati kami, baik itu niat baik maupun niat buruk. Engkau mengetahui kami bersih atau tidak. Semoga hari ini kami berusaha untuk membersihkan hati kami, membuang segala niat buruk dan keinginan untuk memegahkan diri sendiri. Biarlah hati kami bersih seperti Putera-Mu Yesus Kristus Tuhan kami. Amin.

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Surat Rasul Paulus Kepada Umat di Roma (1:16-25)

"Sekalipun mereka mengenal Allah, namun mereka tidak memuliakan Dia sebagai Allah."

Saudara-saudara, aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani. Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: "Orang benar akan hidup oleh iman." Sebab murka Allah nyata dari sorga atas segala kefasikan dan kelaliman manusia, yang menindas kebenaran dengan kelaliman. Karena apa yang dapat mereka ketahui tentang Allah nyata bagi mereka, sebab Allah telah menyatakannya kepada mereka. Sebab apa yang tidak nampak dari pada-Nya, yaitu kekuatan-Nya yang kekal dan keilahian-Nya, dapat nampak kepada pikiran dari karya-Nya sejak dunia diciptakan, sehingga mereka tidak dapat berdalih. Sebab sekalipun mereka mengenal Allah, mereka tidak memuliakan Dia sebagai Allah atau mengucap syukur kepada-Nya. Sebaliknya pikiran mereka menjadi sia-sia dan hati mereka yang bodoh menjadi gelap. Mereka berbuat seolah-olah mereka penuh hikmat, tetapi mereka telah menjadi bodoh. Mereka menggantikan kemuliaan Allah yang tidak fana dengan gambaran yang mirip dengan manusia yang fana, burung-burung, binatang-binatang yang berkaki empat atau binatang-binatang yang menjalar. Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada keinginan hati mereka akan kecemaran, sehingga mereka saling mencemarkan tubuh mereka. Sebab mereka menggantikan kebenaran Allah dengan dusta dan memuja dan menyembah makhluk dengan melupakan Penciptanya yang harus dipuji selama-lamanya. Amin.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Langit mewartakan kemuliaan Allah.
Ayat. (Mzm 19:2-3.4-5)
1. Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan karya tangan-Nya; hari yang satu mengisahkannya kepada hari yang lain, dan malam yang satu menyampaikan pengetahuannya kepada malam berikut.

2. Meskipun tidak berbicara, dan tidak memperdengarkan suara, namun di seluruh bumi bergaunglah gemanya, dan amanat mereka sampai ke ujung bumi.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, Alleluya
Ayat. Sabda Allah itu hidup dan penuh daya, menguji segala pikiran dan maksud hati.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (11:37-41)
"Berikanlah sedekah dan semuanya menjadi bersih."

Ketika Yesus selesai mengajar, seorang Farisi mengundang Dia untuk makan di rumahnya. Maka masuklah Ia ke rumah itu, lalu duduk makan. Orang Farisi itu melihat hal itu dan ia heran, karena Yesus tidak mencuci tangan-Nya sebelum makan. Tetapi Tuhan berkata kepadanya: "Kamu orang-orang Farisi, kamu membersihkan bagian luar dari cawan dan pinggan, tetapi bagian dalammu penuh rampasan dan kejahatan. Hai orang-orang bodoh, bukankah Dia yang menjadikan bagian luar, Dia juga yang menjadikan bagian dalam? Akan tetapi, berikanlah isinya sebagai sedekah dan sesungguhnya semuanya akan menjadi bersih bagimu.
Inilah Injil Tuhan kita!
Sabda-Mu sungguh mengagumkan!


Renungan


Lebih mudah membersihkan bagian luar daripada bagian dalam. Yang terlihat kotor akan lebih mudah kita bersihkan. Bahkan, kita justru sering berpikir bahwa kekotoran yang tidak terlihat sebenarnya tidak perlu dibersihkan. Misalnya, lantai di bawah permadani sering lebih kotor karena kita memang tidak merasa perlu terus membersihkannya. Dalam diri orang-orang Farisi ada kekotoran yang timbul karena rampasan dan kejahatan. Karena itulah Yesus menyerukan agar mereka memberi sedekah. Dengan itulah seseorang menjadi bersih dari dalam.

Mengapa orang-orang yang banyak tahu tentang Allah justru bisa menjadi sulit untuk sungguh percaya kepada-Nya? Banyaknya pengetahuan bukanlah jaminan. Tanpa adanya pengalaman pribadi, manusia bisa jatuh dalam kekaguman berlebihan terhadap ciptaan-ciptaan lain sehingga Tuhan justru dilupakan. Kita mudah mengagumi pengetahuan dan teknologi yang lebih praktis membantu hidup kita daripada Tuhan yang tidak terlihat dan sering dirasa tidak hadir. Keinginan hati manusia seperti inilah yang menjadi akar segala kebobrokan moral yang dilihat oleh Paulus di kalangan umat di Roma.

Yesus, jangan biarkan aku mengagumi pengetahuanku sendiri. Bantulah aku membersihkan bagian tersembunyi dalam hidupku dan mewartakan kemuliaan-Mu. Amin.




Ziarah Batin 2009, Renungan dan Catatan Harian

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy